32. NEMPEL MULU, KAYA ULET KEKET!

27 8 1
                                    

[H a p p y , r e a d i n g ! ]

"kakak minta maaf rein" ucap fara spontan saat sudah sampai diteras.

Reina tak mengucapkan sepatah kata pun, ia segera menghambur pelukan pada fara. Setelah bertahun-tahun ia bisa melihat kakaknya ini didepan matanya.

Fara dengan cepat membalas pelukan reina yang tak kalah erat.

"kak, rein kangen banget sama kakak. Kenapa kakak jahat sama rein, kenapa kakak ga nanyain kabar rein? Kenapa kak!" kesal reina yang masih mendekap kakaknya.

Fara tersenyum geli mendengar penuturan reina, memang salahnya yang terlalu cuek pada reina. Padahal ia sangat amat menyayangi adik satu satunya ini.

"me too" jawabnya pelan.

"kenapa kakak bersikap cuek sama kamu? Karena kakak gak mau kamu kepikiran tentang kepindahan kakak ke new york" ucapnya merenggangkan pelukan mereka.

Keduanya tersenyum merekah, akhirnya beban diantara mereka berkurang sedikit.

"masuk yuk" ajak fara masih dengan senyum manisnya.

"yuk!" balas reina semangat dan segera menarik tangan fara menuju ruang keluarga.

"cieee udah baikan nih yee" goda shely menatap keduanya yang sedang bergandengan.

Tio tersenyum tipis menatap keduanya, lalu menepuk samping kirinya menyuruh keduanya duduk disampingnya.

"fara mau berapa lama disini?" tanya tio membuka pembicaraan.

"setahun pah, fara dioper ke indonesia bagian jakarta pusat selama setahun" jawab fara, jangan kira reina merasa masa bodo. Dari tadi ia menyimak yang diobrolkan fara dan papahnya.

"wah bagus dong, deket dari rumah" sahut shely menimpali.

"ya gitu mah, nanti juni tahun depan baru balik lagi ke new york. Penaikan pangkat" ucapnya masih menyuapkan cemilan didepan mereka.

"jadi kalo udah dimutasi gitu bakalan naik pangkat kak?" tanya reina mulai kepo, ia jadi tertari untuk terjun kedunia perkantoran.

"bisa dibilang gitu."

>>><<<

Senin 06.25 AM
Keluarga reina sudah bersiap diruang makan untuk sarapan.

Fara yang sudah menggunakan pakaian kantornya dan rambut yang diurai rapih membuat kesan elegan pada dirinya.

Berbeda dengan reina yang menguncir kuda rambutnya, dengan tas yang menggatung dibahu kanannya.

Shely yang memakai batik siap untuk meeting dibutiknya, dan tio yang sudah siap dengan tuxedo yang membuat dirinya terlihat gagah.

Reina makan dengan terburu-buru karena takut telat, ia berencana naik motor hari ini agar dapat membocengi acha saat kebandara.

"mah, pah, kak. Rein berangkat, asalamualaikum!" teriaknya sambil berlari ke arah garasi, dan langsung menyambar kunci motor yang tergeletak dimeja.

Dream Love [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang