[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA!]
Cerita ini, menceritakan seorang perempuan yang mengejar orang yang ia cinta dengan segala rintangan yang dihadapinya, yang ia kira lelaki itu membencinya karena sudah menyatakan perasaanya duluan. Namun takdir berkat...
"Kamu di kelompok 15 ya Bell" ka Lidya memberi tau.
"Iya Kak" jawab Bella.
>>><<<
"Duh anjir panas banget Yos kalo gini caranya" keluh Gerrald sambil menaruh tangan diatas kening, bertujuan menghindari matahari.
"Yailah sabar sih Rald, anak pramuka juga lo!" kesal Rios menatap jengah pada Gerrald.
"Gerrald, ada ga?!" tanya Kak Yudha ngegas.
"Ada anjir, ni gue gede banget lo ga liat apa Kak?" kesal Gerrald karena matahari yang semakin menerik.
"Kan gue gak tau setan!" jawab Kak Yudha kesal.
"Gue di kelompok mana Kak?" tanya Gerrald sambil mengibas ngibaskan tangan.
"Kelompok 15" jawab Kak Yudha jutek.
"Jutek amat Kak, pms lo?" tanya Gerrald sambil terkikik.
>>><<<
"Anjir, tuh cowok songong banget sama kakel" monolog Bella sendiri melihat cowok berkulit putih.
"Gue mau ke kelompok gue ya! Ayo Bin!" ujar Ceri menarik tangan Bintang.
"Iya-iya sana!" usir Bella dengan santai.
Gak salah denger kan gue, dia sekelompok sama gue?
"Eh lo" panggil seorang cewek dari belakang Bella.
"Lo manggil gue?" tanya Bella sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Iya lah masa gue manggil setan" geram cewek itu.
"Ngapain manggil gue?" tanya Bella heran, sebab ia tak kenal dengan cewek yang saat ini didepannya.
"Lo kelompok 15 kan? Gue Clara" ucap Clara lalu mengulurkan tangannya.
"Eh iya gue Bella" Bella pun membalas salamannya.
"Lo lagi ngelamunin siapa si?" tanya Clara penasaran.
"Kepo amat" kesal Bella, karena bella gak suka orang yang kepo. Baru kenal pula.
"Pelit lu anjir!" ujar Clara lalu duduk disamping Bella.
"Rald! Lo kelompok 15?" tanya Rios.
"Iya" jawab Gerrald singkat.
"Singkat amat lo!" sindir Rios tak suka.
"Gerah gue! Jangan banyak omong deh lo" ketus Gerrald menatap Rios tajam, sambil membuka kancing atas seragamnya dan mengibaskannya.
Gerrald dan Rios memang satu kelompok, entah bagaimana caranya. Namun kekuatan persahabatan memang kuat.
"Clara! Ngapain lo disini kan ini mah bukan alam lo!" ledek Rios yang membuat Clara geram.
"Udahan lah ngakak nih tar gue haha" Gerrald terkekeh kecil karena ucapan Rios.
"Bacot lo bego, tuh dengerin kakelnya ngomong apa, di tegor baru tau rasa lo!" ujar Clara dengan muka marah.
Dan tak lama kakak kelas didepan mereka menoleh dan berkomat-kamit memarahi Gerrald dan Rios.
Gimana cara deketin dia? Gimana cara ngobrol sama dia?
"Bell lo catet gih yel-yelnya, gue gak bawa buku" suruh Clara dengan santai nya.
"Lo pikir gua bawa buku?" ujar Bella lalu menaikan alis satu, karena kesal dengan nada bicara Clara.
"Lah kan gua kira lo anak baik-baik, secara lo goodlooking gitu. Dan biasanya yang cantik-catik tuh alim, lah lo? Gada alim-alimnya" cibir Clara.
>>><<<
Hari itu mereka latihan seadanya, mikirin buat pentas lah dan sebagainya, yang bikin males buat kakak kelas adalah cowoknya gak bisa di atur. Nasib kakak kelas gini nih!
Semua siswa pulang jam 15.30, karena guru sudah memperingatkan untuk tidak pulang terlalu sore.
"Duh Ceri mana sih?" gumam Bella yang dari tadi celingak celinguk mencari Ceri.
Tiba tiba ada yang teriak dari kejauhan.
"ARABELLA TILAWAN ADARASKA! WOI GC BALIK NGAPAIN LO DISITU!" teriak Ceri membuat beberapa siswa menoleh ke arahnya.
Bella dan Ceri tak pulang bareng dengan Bintang, karena rumah Bintang berbeda arah dengan mereka.