•STRESS

30 4 0
                                    

Irene POV

" Halo Mark? "

" Halo? "

" Kita makan malem mau gak? "

" Emm, aku kayak nya gak bisa "

" Kenapa? "

" Aku cuman mau istirahat "

" Ohh...yaudah lain kali aja "

" Iya "

Baru kali ini Mark nolak permintaan aku. Aku cuman ngambil positif nya aja. Ya mungkin dia lagi kecapekan gak mau di ganggu dulu.

.

.

.

.

Dahyun POV

Aku sempet beberapa kali chat Vernon tapi gak di buka-buka daritadi.

Gak lama ni perut keruyukan, jadi aku pergi keluar buat beli makanan. Soalnya makanan di rumah udah menipis.

Aku jalan ngelewatin beberapa rumah. Sesekali aku ngeliat ke langit. Andai papah ada disini yang selalu di sisi aku.

Sampe di tempat makan aku mesen mie tek-tek. Karna aku lagi pengen mie.

" Mas mie tek-tek nya satu ya "

" Oke "

" Dahyun? " Aku noleh, ke sumber suara.

" Ma-mamah? " Aku kaget ngeliat mamah aku yang lagi makan sama suami ke duanya itu. Bisa di sebut ayah tiri aku.

" Mas, batalin aja makanan nya " ucap aku yang langsung pergi. Tapi mamah langsung ngejar aku dan narik aku.

" Apa lagi sih mah?! "

" Kamu jadi sombong ya sama mamah "

" Sombong mamah bilang? Bukannya mamah yang gak mau ketemu aku lagi? Hebat ya acting mamah "

" Bukan gitu! Mamah cuman udah lama gak ketemu sama kamu "

" Cih! Aku aja udah lama gak ketemu sama mamah, tapi aku gak peduli tuh "

" Itu kamu, kalo mamah kan beda "

" Udahlah! Gak ada waktu, buat apa mamah peduli lagi sama aku. "

" Kakak kamu dimana? "

" Cih, gak penting! " Ucap aku yang langsung ninggalin mamah.

Sebenernya berat ninggalin mamah, tapi aku benci sama perempuan keparat itu.

.

.

.

.

ɪ ʜᴀᴠᴇ ɴᴇᴠᴇʀ ʟᴏᴠᴇᴅ ʏᴏᴜ {ᴇɴᴅ}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang