•operation

32 7 0
                                    

Vernon POV

" Kamu mau pending kampus? "

" Iya pak " jawabku. " Kasih waktu pending selama seminggu "

" Apa alasannya? "

" A, aku harus pergi ke LA pak. Untuk ngurus peninggalan papah yang ada di sana "

" Huff... Bentar lagi kan sidang dan setelah itu langsung wisuda. Emang kamu mau ketinggalan pelajaran? "

" Emm... Aku bisa nyusul kok pak. Tapi aku bener² harus pending pak "

" Ini keputusan kamu. Saya maklumi tapi ada frekuensi nya "

" Iya pak saya akan terima frekuensi  nya "

" Yasudah "

---o0o---

" Besok. Besok aku akan ke rumah sakit lebih pagi. Supaya takutnya nanti temen² pada kesana duluan kalo ketemu kan bisa gawat " batinku.

Aku menuju parkiran kampus. Kebetulan hari ini aku pake motor. Biasanya sih mobil. Tapi kalo pake mobil biasanya macet.

" Dahyun? " Ucapku yang melihat dahyun tengah berdiam diri di parkiran.

" Apa? " Ucap dia dengan nada tak biasa.

" Kamu baru keluar? Biasanya kamu keluar nya lebih cepet "

" Piket dulu. Kenapa? Cuman ngomong itu doang? Gak ada yang lain? Cih. Gak penting " ucap nya meninggalkan.

Aku menahan tangannya dan mencegah dia pergi " dahyun "

Plak!

" Diem bisa gak?! " Dia memukul tanganku dan berlanjut pergi.

" Oh? Maaf " ucapku yang merasa bersalah.

" Vernon? " Aku menoleh. Wendy pun datang menghampiri aku.

" Hm? " Gumamku sembari menunduk.

" Udah jangan galau gitu. Suatu saat juga dahyun ngerti " ucap dia sembari menepuk punggung ku.

" Iya "

" Tapi alasan kamu apa? Sampe kamu gini terhadap dahyun? "

Aku menggeleng. " Aku masih belum bisa cerita "

" Huff... Yaudah. Btw kamu ke LA kapan? "

" Nanti sore. "

" Yahh sayang ya, padahal besok operasi nya mingyu. Dan kamu gak bisa Dateng. Besok kan hari libur tapi malah pergi "

" Iya maaf. Titip salam aja buat dia "

" Iya nanti aku sampein "

" Mau pulang bareng? "

" Iya "

---o0o---

ɪ ʜᴀᴠᴇ ɴᴇᴠᴇʀ ʟᴏᴠᴇᴅ ʏᴏᴜ {ᴇɴᴅ}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang