-ʙᴀᴄᴛᴇʀɪᴀʟ ʙʟᴏᴏᴅ

24 4 0
                                    

Wendy POV

Deg.

" Vernon? "

Dia buru² sembunyiin selembar kertas itu di balik selimbut nya.

" Udah sadar? " Tanyaku gak percaya. Yang masih bengong di depan pintu.
Dia mengangguk senyum.

Aku menghampiri nya. Tubuh dia di penuhi perban mulai dari kakinya, perutnya, tangan nya bahkan wajah nya.

" Kertas apa tadi? " Tanyaku. Dia menggeleng. " Hmm "

Aku megang pipinya sebelah kanan.
" Kamu kenapa bisa gini? "

Dia menggeleng lagi " gapapa " ucap nya kaku.

" Gak mau cerita? "

" Engga "

" Kenapa? "

" Engga mau "

" Yaudah, nih aku bawain bubur. Kamu laper kan? "

" Engga, aku gak laper "

" Makan! "

" Gak mau "

" Kok kesel ye? "

" Vernon, dimakan bubur nya " aku menoleh. Ternyata pak Hendery ada disini.

" Aku belum nafsu " ucap nya menunduk.

" Nanti kamu sakit lagi, kasian Wendy udah bawain kamu bubur " kata pak hendery.

" Hmm... Yaudah sini " dia membuka mulutnya. Perlahan aku menyuapi dia

" Auh! " Ringis dia.

" Kenapa? " Tanyaku panik.

" Aku gak mau makan, bibir aku masih luka " ucap dia.

Sedih rasanya denger ucapan dia. Dia pun ngomong gak begitu lancar. Mungkin karna bibir nya yang sakit.

Aku kembali simpen bubur nya di meja. Dan ngelap perlahan bibir dia. Karna dia makannya emang belepotan.

" Gw cabut dah, daripada jadi nyamuk" susul hendery.

" Maaf " ucapnya.

" Lah? Kenapa? "

" Aku gak mau cerita soal ini. Aku gak bisa ceritain semuanya "

" Iya gapapa. Kamu fokus dulu sama kesehatan kamu. Jangan pikirin apa² dulu "

" Iya, Wen? "

" Apa? "

" Makasih ya udah mau jengukin aku"

" Haha, paan si?! Kan kita bff jadi wajar dong. Tapi ver, aku mau nanya "

" Tanya apa? "

" Jahitan perut kamu bekas apa? "

" Emm " dia nundukin kepala nya lagi. Aku cuman mengangguk.

" Kamu bisa ceritain ini kapan aja, jangan buru² "

Dia menatapku dan mengangguk tersenyum. " Wendy? "

ɪ ʜᴀᴠᴇ ɴᴇᴠᴇʀ ʟᴏᴠᴇᴅ ʏᴏᴜ {ᴇɴᴅ}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang