Murid-murid SMA Kartini berkumpul di lapangan lebar milik SMA Tri Jaya bersama berbagai murid dari sekolah lainnya. Semua bersiap dengan perlengkapan yang membuat masing-masing sekolah semakin heboh.
Beberapa juga ada yang membawa alat musik untuk meramaikan acara. Termasuk SMA Kartini yang membawa salah satu peralatan drum band.
Setiap pasangan sudah mengenakan pakaian adat yang dibagikan bu Sandra.
Semua berjalan lancar, sebelum mereka sadar bahwa ada dua orang yang belum datang.
"Aduh ini Nila sama Bela ke mana sih!? Bikin gue khawatir aja nih anak berdua!" Omel Chila sambil mengotak atik handphonenya. Dia mencoba menghubungi kedua sahabatnya yang entah sekarang berada di mana.
Alga juga jadi bingung di mana Nila. Dia berangkat bersama Danda dan Dandi tadi pagi, dan bodohnya tidak mencari tahu keadaan Danila sedikitpun. Gadis itu juga tidak bilang apapun padanya.
"Gue bilang Bu Sandra deh ya," ucap Dandi sambil membenahi jarik yang melingkar di pinggangnya.
"Kita tunggu sebentar lagi aja. Jangan buat Bu Sandra khawatir dulu mendingan."
"Bener kata Danda."
Dandi mendengus, "Danda mulu perasaan yang bener di mata orang-orang. Heran pantat gue."
Mulai lagi iri hatinya si Dandi. Bikin orang kesel!
"Nggak usah drama Ndi. Gue lipstick in ntar gigi lo." Kata Beni menunjuk wajah sahabatnya yang paling kekanakan itu.
"Tau ah kesel gua sama semua orang!" Dandi pergi entah ke mana seperti sedang ngambek. Anak satu itu memang paling bisa membuat suasana makin runyam.
"Dih, ngapa tuh anak Nda?"
"Abis diomelin bonyok lagi tadi pagi gara-gara perosotan di tangga. Udah biarin aja dulu. Sekarang mikirin Nila sama Bela, ke mana tuh anak dua. Acaranya mau mulai udahan." Tawa Beni sempat pecah sebelum Karel menjitak kepalanya.
Semua menunggu dengan cemas selama hampir sepuluh menitan. Alga sudah akan pergi ke rumah Danila tapi dicegah Bu Sandra dan teman-temannya. Dia pikir ada benarnya juga dia tetap di sini, dan menunggu setidaknya lima belas menit lagi. Danila pasti akan datang, Alga yakin.
"NILA!!! BELA!!!" Teriak Chila heboh.
Semua orang memandang dua gadis yang berjalan buru-buru menuju gerombolan sekolah mereka.
"Ke mana aja hah!? Kenapa di telfon nggak diangkat-angkat dari tadi? Kalian pikir gue nggak khawatir apa!?"
"Chila bisa tenang sedikit nggak? Kita ngos-ngosan nih." Kata Danila.
"Bela, kita kan pakek adat Jawa. Ini kok jadi Nila yang pakek?" Tanya Danda yang menyadari kalau kostum Nila dan Bela tertukar. Atau mungkin sengaja ditukar.
Bela dan Danda seharusnya pakai adat Jawa. Dan Danila memakai adat Papua sama seperti Alga. Tapi yang terlihat malah sebaliknya.
Kedua gadis itu saling bertatapan kemudian menjelaskan apa yang mereka alami sebelum sampai di sini.
Flashback.
"Tuh kan La, nggak muat tangannya sama gue. Gimana dong??" Bela sangat panik ketika mengetahui baju adat bagiannya ternyata kekecilan.
Bodohnya kenapa tidak dia coba dulu dari kemarin. Jadi tidak mendadak seperti ini.
Danila mencoba berpikir untuk mencari jalan keluarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Girl (✓)
Teen FictionMasih tentang anak nakal tapi tampan seperti kebanyakan cerita remaja lainnya. Tapi Alga akan mengingatkan kalian tentang kesalahan seorang laki-laki dalam memperlakukan perempuan. Dan Danila akan memberi kalian pelajaran mencintai dengan tulus sert...