"Mami tuh kocak banget tau nggak Kak."
"Bisa-bisanya bilang kalo ayah lebih ganteng dari kakak."
"Tapi emang Mami tuh baik banget ya. Ayah aja sampek seneng banget tadi karena kalian. Padahal ayah itu agak susah akrab sama orang baru, apalagi itu teman-teman gue, bahkan orang tuanya sekalipun."
"Tapi ini?"
"Keren sih.." celoteh Danila sambil memetik satu persatu bunga kecil nan wangi dihadapannya. Bunga melati yang tengah mekar memenuhi hampir seluruh bagian pohonnya.
Dengan senang tangan mungil Danila mengumpulkannya untuk ia pakai menghias ayunan yang tergantung pada pohon besar di balakang mereka berdiri.
Alga juga membantunya, tapi sejak tadi hanya dapat dua bunga saja.
Kurang kerjaan, katanya.
"Nggak usah lebay lo. Mami emang gitu kalik," jawab laki-laki itu cuek bebek.
"Mungkin itu biasa buat kakak yang hidupnya sempurna. Tapi buat gue, itu suatu hal baru yang luar biasa. Gue bener-bener belom pernah ngerasain hal kayak gini sebelumnya kak," kata Danila sambil beralih menatap Alga yang berdiri anteng disebelah kirinya.
"Kakak tau? Gue seneng banget bisa kenal kakak sama Mami. Gue mohon jangan biarin gue jauh atau pisah sama kaminya Kak Alga ya. Boleh kan?"
Alga diam sejenak. Mencoba memahami arti kalimat permohonan Danila.
Berikutnya laki-laki itu membuang salah satu dari dua bunga di tangannya. Kemudian menatap Danila lamat-lamat. Jarinya bergerak memasangkan bunga melati kecil itu ke telinga kiri Danila.
Rambut gadis itu yang terikat jadi satu mempermudah Alga. Sekarang bunga tersebut sudah menghiasi kecantikan alami Danila yang terpapar sinar matahari sore.
"as you wish, pretty girl." Jawab Alga sambil menyeringai seperti biasanya.
Sontak kalimat pendek itu membuat Danila memeluk tubuh Alga erat-erat. Seolah cita-cita terbesarnya sudah terwujud hari ini.
Akhirnya ia punya seorang Ibu.
"Makasih, Kak Alga." Katanya masih memeluk Alga.
"Apa? Ngomong apaan lo?"
"Makasih!"
"Hah?"
Danila menarik dirinya dan dengan berani memukul dada Alga. "Kak Alga budeg!"
"Serius gue nggak denger lo ngomong apa. Yang gue denger cuman jantung lo yang lagi dangdutan tuh."
"Ihh! Kak!!"
"Hahaha.. ok ok bercanda, cantik. Tapi ada 3 syarat dari gue," Alga membenahi bunga melati yang hampir terjatuh dari telinga Danila.
Keranjang yang Danila gunakan untuk menaruh bunga tadi Alga ambil alih dan ia letakkan di atas rumput. Dekat dengan kaki mereka.
"Kok syarat syaratan segala sih kak?"
"Lo pikir mami kesayangan gue bakal gue bagi sama lo secara cuma cuma?"
"Ish! Yaudah apa?!"
Alga meraih tangan Danila dan mengecup punggungnya lembut. Danila tersenyum kecil berusaha untuk tidak terlalu terlihat senang.
Karna Alga memang benar, jantungnya sedang dangdutan.
"Pertama.." Alga memberi jeda dan beralih meraih kedua pipi Danila. "Lo harus terima gue jadi pacar lo."
Danila menelan ludahnya susah payah ketika dirasakannya tangan hangat Alga mengelus pipinya. Dadanya naik turun mencari sebanyak mungkin oksigen di tempat penuh pepohonan itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/217060442-288-k640298.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Girl (✓)
Ficção AdolescenteMasih tentang anak nakal tapi tampan seperti kebanyakan cerita remaja lainnya. Tapi Alga akan mengingatkan kalian tentang kesalahan seorang laki-laki dalam memperlakukan perempuan. Dan Danila akan memberi kalian pelajaran mencintai dengan tulus sert...