Perkembangan Alga yang berniat berhenti merokok sangatlah pesat. Bahkan dia sudah tidak tergoda lagi saat Beni menggodanya. Alga lebih suka makan sesuatu yang manis sekarang.
Itu semua karna Danila menjadi salah satu motivasinya berhenti.
Ah.. gadis mungil itu memang menyimpan banyak daya tarik dalam sosoknya yang sederhana. Terbukti saat Alga sudah benar-benar jatuh cinta padanya.
Laki-laki itu mengangkat tinggi cintanya jauh di atas rasa keinginannya menjadikan Danila mainan seperti saat pertama kali dia ingin mendekati Danila dulu.
Semakin hari Danila terus masuk dalam dunianya, pikirannya, juga hatinya. Dan kini rasanya gadis itu telah menjadi segalanya untuk sosok Alga yang juga semakin membaik. Tidak berandal seperti dulu.
Perlahan hobi buruk telah Alga tinggalkan. Pergi ke klub dia sudah tidak pernah. Alga lebih suka menemani Danila nonton atau pergi bersama keluarganya.
Bermain-main dengan wanita jalang apalagi, Alga bahkan sudah tidak ada minat dengan wanita semacam itu.
Tapi kalau kenakalan di sekolah sepertinya masih sulit hilang, karena keempat temannya itu selalu bisa menggoda Alga dalam hal yang satu ini.
Seperti sekarang ini, mereka sedang mengusili team basket yang akan latihan sebentar lagi. Alga dan teman-temannya sengaja mencuri beberapa bola basket yang ada di ruang penyimpanan alat-alat olahraga.
Karel, Beni dan Dandi berlari lebih dulu membopong bola basket tersebut untuk dibawa sejauh mungkin dari ruangan itu.
Sedangkan Danda dan Alga harus menyandra Doni karena memergoki aksi mereka.
"Alga, Danda lepasin gue!!" Teriak Doni yang ditarik paksa oleh kedua laki-laki itu.
Alga dan Danda hanya tertawa kencang sambil menyeret Doni ke pojok ruang penyimpanan tadi dan mengikatnya pada kursi. Tidak lupa pojokan itu mereka tutupi dengan matras agar orang tidak langsung melihat Doni saat mereka masuk. Dasi Doni mereka gunakan untuk menyumpal mulut laki-laki berwajah polos itu.
"Diem di sini lo kampret!" Ujar Danda sambil menendang kursi yang Doni duduki.
Doni meronta-ronta tapi kedua laki-laki nakal itu malah bertos ria sambil tertawa.
"Cabut," kata Alga.
Mereka menutup pintu ruangan tadi dan berjalan pergi.
"Kasian anjir tuh anak," ucap Danda tapi tetap sambil tertawa senang.
"Dari pada kita yang kena." Mata Alga menangkap sosok Danila berjalan ke ruang ganti sendirian.
Kelas gadis itu memang baru saja selesai bermain volli di lapangan.
"Lo duluan Nda, gue ada urusan bentar."
"Kita di taman."
Alga mengangguk dan menyusul Danila yang sudah masuk ke ruang ganti.
Alga menarik kembali tubuhnya yang tadi sudah akan masuk ke ruang ganti saat melihat Danila berbicara dengan seseorang.
"Lo tuh ke mana aja sih? Gue udah balik dua kali ke sini buat nyariin lo tau nggak!?" Ucap Danila pada sosok laki-laki yang berdiri di depannya dengan kesal.
Dahi Alga berkerut mendengar kalimat Danila.
"Maaf La, tadi gue kan lagi ada pelajaran."
"Yaudah mana sini nomor whatsapp lo."
"Nih," kata laki-laki itu menyerahkan handphonenya pada Danila.
Alga tidak bergerak sedikitpun dari balik tembok di sebelah pintu. Dia hanya mendengarkan sambil menyender santai pada tembok. Sampai laki-laki bernama Bagas itu keluar Alga tetap pada posisinya menunggu Danila juga keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Girl (✓)
Teen FictionMasih tentang anak nakal tapi tampan seperti kebanyakan cerita remaja lainnya. Tapi Alga akan mengingatkan kalian tentang kesalahan seorang laki-laki dalam memperlakukan perempuan. Dan Danila akan memberi kalian pelajaran mencintai dengan tulus sert...