7. Lagi-lagi Gagal

5.7K 180 1
                                    

Danila terpaku cukup lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Danila terpaku cukup lama. Kedua mata jernihnya berbinar semakin terang di bawah langit yang mulai menggelap. Seluruh tubuhnya berubah menghangat lalu dingin dalam waktu yang singkat.

Seragam sekolah masih melekat sempurna, kucir rambutnya juga tidak berubah. Tapi Danila terlihat semakin cantik seiring matahari semakin tenggelam. Senyumnya sulit ditahan, ini sangat mengagumkan.

"Wow," lirih Danila saat beberapa lampu tiba-tiba saja menyala.

"Kakak yang idupin?" Tanyanya ketika melihat Alga yang baru tiba di sisi kanannya.

"Hm."

"Ini pasti jadi tempat favorit Kakak di rumah kan? Gue aja betah di sini. Indah banget! Huft!"

"Nggak juga, Gue lebih suka main ps daripada bengong di sini." Jawab Alga sambil membuka satu kancing seragamnya.

Alga menarik Danila kemari beberapa menit lalu. Di rooftop rumahnya yang menghadap ke belakang.

Membuat Danila kegirangan, seolah tempat ini diciptakan untuk membuatnya kagum. Sungguh, di sini sangat nyaman. Dan membuat Danila malas pulang.

Di rumahnya sepi dan membosankan!

Apalagi pemandangan langit sore yang menggelap bersama ricuhnya kota dan gedung-gedung yang berdiri saling berdampingan itu menarik minat Danila untuk terus memandanginya. Beberapa sofa sengaja diletakkan di sini.

"Ini luar biasa! Kak Alga." Panggilnya.

"Hm?" Danila menatap Alga yang sibuk memainkan handphonenya.

"Gue seneng di ajak ke sini, hehe."

"Tetep aja, kencan kita gagal." Jawab Alga ketus.

"Kalo gitu kita kencan aja di sini," ucap Danila semangat membuat Alga beralih menatapnya.

Sepertinya itu bukan ide yang buruk. Di sini sepi dan tenang. Poin plusnya ini adalah rumahnya, jadi dia bebas mau melakukan apa saja.

Alga menyeringai lagi, ah Danila sampai hafal.

Laki-laki tampan itu mengantongi handphonenya dan mendekati Danila, gadis cantik yang menarik perhatiannya.

Dia meraih tangan Danila membuat pipi gadis itu memerah. Alga benar, tidak ada yang bisa menolak pesonanya. Dan saat ini, Danila mengaku semakin terpesona pada sosok Alga yang hangat ini.

Sentuhannya benar-benar memabukkan. Danila sampai menggigit bibir dalamnya untuk menghilangkan kegugupannya. Ketika Alga mengangkat tangan Danila dan mengecup punggung tangan itu satu persatu, Danila rasanya akan merosot, kakinya lemas. Dan perutnya menggelitik.

Rasanya aneh. Tapi Danila suka. Bibir Alga begitu lembut menyapu tangannya. Kecupan itu memang belum berhenti, bahkan naik hingga lengan Danila.

"Kak Alga cukup," pinta Danila saat dirasa bibir Alga semakin naik.

My Hot Girl (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang