Danila menyeret kakinya menyusuri trotoar jalan. Membawa tas putihnya seperti menenteng kantong kresek, dan rambutnya acak-acakan.
Pulang sekolah begini rasanya badan remuk semua.
Pelajaran yang sulit, belum lagi di jam terakhir adalah pelajaran olahraga. Menghindari Alga di sekolah juga cukup sulit hingga dia hanya makan burger yang Chila belikan.
Dia belum punya jawaban apapun untuk Alga. Bahkan memikirkannya saja Danila sangat malas.
Kenapa Alga memintanya untuk memutuskan hal seperti itu.
Danila sudah pasti inginnya tetap bersama Alga. Bukannya pergi.
Tinnnnn!
Gadis mungil berseragam olahraga itu terlonjak karena motor sialan itu menyalakan klakson seperti tidak punya akhlak.
Untung tidak jatuh ke selokan.
Danila menatap sang pengendara marah.
"Kaget?"
Bola mata Danila hampir copot tapi wajah remaja laki-laki itu hanya datar saja. Bertanya hal aneh itu pula.
Dia pikir apa lagi kalau bukan kaget?
"Kelihatannya??" Tanya Danila sambil berkacak pinggang, marah.
Laki-laki yang duduk anteng itu hanya menatap Danila lama. Bukannya minta maaf.
Danila membuang nafas kesal dan memilih lanjut berjalan, mengabaikan salah satu manusia yang sedang dia hindari juga hari ini.
"Mau balik jalan lo?"
Danila tidak menjawab, memilih menulikan telinga. Persetan dengan tidak sopan dan lain sebagainya.
Danila sedang pusing.
"Nila!!"
"Gue anter heh!"
Motor itu menyamai posisi Danila dan sang pengendara menyambar lengannya. Membuat Danila menggerutu tanpa menatap wajah kakak kelasnya itu.
"Naik buru. Tadi pagi lo sengaja berangkat duluan kan?"
Tangan Danila meronta dan berhasil terlepas. Tanpa mengatakan apapun Danila kembali berjalan.
Karena kesal juga, laki-laki itu turun dari motor dan menyusul Danila berjalan kaki.
"Ikut gue."
"Lepasin!" Danila kembali menepis tangan laki-laki itu dari miliknya.
"Nila, gue anter lo pulang."
"LO TUH KENAPASIH! GUE NGGAK MAU DIANTER PULANG! PAHAM?" Teriak Danila frustasi.
Tapi tawa ringan di wajah lawan bicaranya membuat Danila mengerutkan dahi.
Memangnya tadi itu lucu?
Ah menyebalkan!
"Gitu dong."
"Gitu dong apa?"
"Pakek lo-gue. Kan enak.."
Gadis mungil berambut kusut itu memutar bola matanya. Detik berikutnya kembali meninggalkan laki-laki itu dengan kesal.
"Ngeyel banget sih."
"Kak Karel tuh kenapasih!" Danila menatap Karel yang berjalan di sebelahnya dengan wajah memerah.
Dia sungguh sedang dalam emosi yang meradang.
"Kok panggil kak lagi?"
"Bodo!"
"Nila, gue mau anter lo balik."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Girl (✓)
Teen FictionMasih tentang anak nakal tapi tampan seperti kebanyakan cerita remaja lainnya. Tapi Alga akan mengingatkan kalian tentang kesalahan seorang laki-laki dalam memperlakukan perempuan. Dan Danila akan memberi kalian pelajaran mencintai dengan tulus sert...