Suasana sore kembali Danila habiskan di rumah Alga untuk ke sekian kalinya. Ini adalah saat yang paling membahagiakan dalam hidupnya. Meski bukan keluarganya sendiri, tapi Danila merasa ini lebih dari cukup untuk mengganti saat-saat kesendiriannya sepanjang hidup.
Bagaimana Mami Dara memeluk dan mengajaknya bercanda juga tertawa adalah hal favorite Danila.
Lalu ketika Alga dimarahi oleh Mami dan Papinya karena bertengkar dengan Zega.
Juga saat Alga bersikap manis padanya terang-terangan di hadapan anggota keluarga.
Siapa gadis yang tidak bahagia mendapat kehangatan sebanyak ini?
Danila tersenyum menatap kue bolu yang dia buat bersama Mami, Alga dan juga Zega dengan puas. Tapi kemudian handphonenya yang diletakkan di sofa bersama tasnya berdering.
"Kak Nila, handphonenya bunyi tuh." Ucap Zega sambil berjalan ke arah Danila.
Danila tersenyum dan mengusap rambut Zega, "terima kasih."
Danila mengangkat telfon dari Ayah, sedangkan yang lain duduk bersantai sambil mencicip kue bolu.
"Hallo Yah?"
"Kamu di mana sayang? Ayah baru saja sampai di rumah."
Mata Danila berbinar senang, "kok nggak bilang sih kalo Ayah mau pulang?"
"Pengen bikin kejutan aja buat putri Ayah."
Gadis dengan seragam sekolah itu tersenyum senang. Dia sudah sangat rindu Ayahnya.
"Nila lagi di rumah Alga, Yah. Abis bikin kue bolu sama Mami Dara. Sebentar lagi Nila minta anter Alga pulang ya?"
"Oh di rumah Alga. Kalau masih mau di sana nggak usah buru-buru pulang nggak apa-apa sayang. Yang penting jangan terlalu malam pulangnya."
"Makasih Yah, sebentar lagi Nila pulang. Da Ayah."
"Da sayang."
Danila memutus sambungan telfon dan menghampiri kembali keluarga Alga yang sedang berbincang sambil memakan kue bolu berbentuk bundar buatan sendiri.
"Sini Nila duduk," ucap Mami Dara menggeser mundur kursi di sebelahnya.
"Ayah yang telfon?"
"Iya Mi. Ayah udah di rumah," jawab Danila sambil tersenyum dan menerima sepotong kue yang telah dipotong Mami Dara.
"Oh gitu, yaudah kamu makan kuenya dulu terus nanti dianter Alga pulang ya, cantik?"
"Nila nginep sini aja lah, sesekali ya sayang?" Ucap Alga setelah menenggak habis segelas air.
"Iya nanti kita main semaleman bertiga kak," Alga mengajak adiknya tos dengan semangat.
Danila menatap pacarnya tidak habis pikir. Sepertinya otak Alga hari ini agak bergeser.
"Yang ada ntar kamu kesenengan Nilanya nginep di sini. Nggak, jangan mau Nila." Ucap Papi membuat putra sulungnya mendengus.
"Alga tuh masih pengen Nila di sini, Pi. Nggak ngerti banget perasaan anak sendiri!" Jawab Alga.
"Udah jangan ngomong terus kamu, sana cepet mandi terus anter Nila pulang."
"Ish! Iya iya!"
Danila dan Mami terkekeh sambil saling menatap.
Sore itu berakhir dengan begitu indah hingga sulit untuk Danila lupakan. Dia berharap semua ini tidak akan pernah berakhir.
°•°•°
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Girl (✓)
Teen FictionMasih tentang anak nakal tapi tampan seperti kebanyakan cerita remaja lainnya. Tapi Alga akan mengingatkan kalian tentang kesalahan seorang laki-laki dalam memperlakukan perempuan. Dan Danila akan memberi kalian pelajaran mencintai dengan tulus sert...