Keesokan paginya Danila dibuat keget dengan kedatangan seseorang ke rumahnya. Benar-benar Danila tidak siap. Dirinya hanya pakai setelan piyama berwarna ungu dan mata yang sulit melek.
Gadis itu segera berlari cepat keluar rumah karena Alga memaksanya lewat panggilan whats app. Dan mengatakan kalau dirinya sedang dikejar penagih hutang. Danila tidak pikir panjang lagi, dia membuka pintu dengan grusak grusuk dan mendapati Alga berdiri santai di hadapannya.
"Buruan masuk," kata Danila panik.
"Kak, cepetan ngumpet dulu."
"Kak Alga! Kok diem?"
"Dep collectornya udah pulang?"
Alga mengabaikan Danila dan langsung masuk ke ruang tamu. Duduk santai di sofa tanpa rasa bersalah karena telah membohongi orang baik seperti Danila.
"Kenapa bisa ngutang? Papi sama Mami Kakak.. bangkrut?" Tanya Danila takut-takut.
"Terus duitnya Kakak pakek buat apa emangnya? Judi ya pasti." Gadis bermuka bantal itu menyusul Alga dan duduk di seberangnya.
"Minta minum dong La, haus nih abis dikejar-kejar."
"Eh, iya bentar Kak." Herannya, Danila tidak berpikir dua kali dan langsung melancong ke dapur. Membuatkan sesuatu yang bisa menghilangkan dahaga Alga yang sebenarnya hanya dibuat-buat oleh laki-laki tampan satu itu.
Alga yang ditinggal sendirian berniat menelfon Karel.
"Hallo, Ga."
"Gue bentar lagi ke sana, sama Nila."
"Ok."
Tut tut tut.
°•°•°
Danila terus memekik sejak lima menit berada di dalam mobil Alga. Laki-laki ini menculiknya. Dan sepertinya sudah gila, atau Alga sebenarnya ingin ikut syuting fast and furious tapi tidak kesampean.
Tingkahnya seperti pembalap liar. Jantung Danila rasanya hampir terlempar keluar dari rongga dadanya.
"Kak Alga kalo nggak bisa bayar utang jangan gini juga caranya Kak." Laki-laki dengan kaus bergaris dan celana setinggi lutut itu menyeringai. Betapa bodoh gadis di sebelahnya masih percaya dengan kebohongan itu. "Nyebut Kak, nyebut. Ya Tuhan.. mampus gue! Aaa!!!!"
Tubuh mungil Danila terhuyung ke samping walau sudah pakai safe belt. Alga membelokkan kendaraan roda empatnya sambil ngebut hingga kepala Danila menyundul bahunya.
Mobil berhenti, begitu juga dengan nafas Danila seakan ikut berhenti. Ini perjalanan paling menegangkan sepanjang hidupnya. Hingga tidak sadar Alga sudah membukakan pintu untuknya.
Efeknya belum hilang. Dia gemetar hebat.
"Udah sampek, cantik. Ayo."
Alga membuka safe belt Danila sambil terkekeh. Wajah Danila yang masih pucat karena belum mandi dan karena ketakutan sangat menggemaskan. Laki-laki itu sengaja menggoda Danila dengan membuat seolah membuka sabuk itu adalah hal yang sulit. Alga memperlambat gerakkannya, sambil menikmati wajah dan harum Danila yang belum mandi dari jarak yang sangat dekat.
"You look prettier before take a shower, babe."
Danila melakukan reflek yang bagus dengan mendorong Alga hingga kepala laki-laki itu membentur sesuatu di belakangnya. "Ma-maaf Kak."
"Awh.. diam! Gue mau lepas safe beltnya dulu, Nila." Ucap Alga sambil mengusap kepalanya.
Danila menahan nafasnya ketika Alga kembali mendekat. Astaga wajah Alga membuat Danila gugup setengah mati. Dan apa ini? Alga lama sekali melepas benda yang mengikat Danila tersebut. Dasar cowok nakal!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Girl (✓)
Novela JuvenilMasih tentang anak nakal tapi tampan seperti kebanyakan cerita remaja lainnya. Tapi Alga akan mengingatkan kalian tentang kesalahan seorang laki-laki dalam memperlakukan perempuan. Dan Danila akan memberi kalian pelajaran mencintai dengan tulus sert...