7. Menikah

999 102 3
                                    

Jimin pun pergi menjemput Jihoon, sedangkan Yeonni sedang duduk sendirian di belakang perkebunan milik keluarga Jimin.

Setelah Jimin kembali dan menitipkan Jihoon pada ibunya, Jimin pun langsung pergi mencari Yeonni.

Gadis ini nampak menangis tersedu sedu. Iya juga sih, siapa yg gak sakit melihat mantan bertunangan dengan gadis lain.

Apalagi mantannya tsb adalah ayah dari anaknya.

"Kamu... tidak apa apa kan?" Jimin berusaha menghibur Yeonni, tapi kayaknya sulit.

Soalnya Jimin sendiri kan tidak berpengalaman dengan gadis hehe

"Sakit, Jim... walaupun aku sudah berusaha menerimanya, tapi tetap saja terasa sakit hiks." Dan akhirnya Yeonni pun menangis di pelukan Jimin.

"Yeon, bila saja aku bisa menyembuhkan rasa sakitmu itu, apapun itu, aku sangat ingin melakukannya."

"Percuma, Jim. Ia sudah membekas di hatiku."

Jimin pun meminta Yeonni untuk menatapnya. "Asalkan kamu mau, aku rela... menjadi pengantinya. Appa dari Jihoon."

"Jim--"

Tapi Jimin sudah memeluknya, walaupun Yeonni sempat menolak.

"Kita sudah lima tahun hidup bersama, Yeon.aku yakin kamu tau bagaimana perasaanku padamu. Aku juga bukan pria yg pandai berbicara, jadi aku bakal  berterus terang saja padamu. Aku mencintaimu, walaupun aku tau di hatimu masih ada dia. Tapi sekarang kamu juga sudah liat sendiri kan, pria itu bahkan tidak pantas lagi untuk kamu rindui. Jadi lupakanlah dia, kita bisa memulai hidup baru kita sendiri. Bagaimana? Aku pasti bakal menjadi appa yg baik buat Jihoon, aku janji."

Tidak perlu berjanji juga Yeonni sudah bisa melihatnya kok, selama ini kan memang Jiminlah yg menjaganya, pria ini bahkan paling sering mengajaknya bermain. 

"B-biarkan aku memikirkannya dulu ya, Jim."

Jimin pun menganggukkan kepalanya. Tanpa keduanya ketahui, sebenarnya ibu Jimin mendengar semuanya.

.

Malam itu, ibu Jimin pun terlihat mengajak Yeonni untuk ngobrol.

Keduanya memang tidur bersama, karna mereka memang hanya punya 2 kamar. Jadi satunya lagi buat Jimin dan Jihoon.

"Aku sudah mendengarnya tadi, obrolanmu dengan Jimin."

Yeonni pun nampak sedikit terkejut.

"Aku tidak bermaksud memaksamu, aku hanya ingin kamu lebih menegaskan perasaanmu saja. Selama ini aku juga sudah bisa melihatnya kalau Jimin menyukaimu. Hanya saja, sebelum ia buka mulut, aku tidak ingin mencampuri urusannya. Tapi karna sekarang ia sudah memberanikan diri untuk buka mulut padamu, aku rasa, sebagai ummanya aku harus mengatakan hal ini. Bila kamu tidak menyukainya, tolong, jangan berikan harapan padanya. Aku lebih berharap ia cepat menyerah daripada sakit hati berkepanjangan, kamu ngerti kan maksudku?"

Yeonni pun menganggukkan kepalanya. Dan lagi lagi ia merasa kalau ibu Jimin adalah perempuan yg tegas dan bijaksana. Padahal ia bisa memaksa Yeonni untuk bersama Jimin, tapi ia tidak melakukan hal itu. Sepertinya Yeonni harus banyak belajar darinya.

Kalau begitu, apa jawaban Yeonni?

Kalau begitu, apa jawaban Yeonni?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[M] BTS StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang