4. Bahagia ⚠️

587 22 12
                                    

"Maaf. Aku membohongimu, Yeon. Sebenarnya... aku belum pernah pacaran. Aku sengaja mengatakan hal itu padamu karna.. aku tidak ingin kamu mengangapku kampungan. Setidaknya, pernah pacaran satu atau dua kali bakal terlihat lebih wajar. Makanya aku..."

Yeonni pun hanya bisa tertawa mendengar penjelasannya tsb.

"Tuh kan, kamu menertawakanku!"

"Tidak, aku bukan menertawakanmu, Jim. Malah, sebenarnya aku senang. Berarti... aku gadis pertamamu."

Mendengar hal tsb, Jimin pun ikutan tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Berarti, aku juga... pria pertamamu."
"Bolehkah ku lanjutkan, Yeon?" Tanya Jimin dengan suara sexynya tsb, Yeonni jadi malu.

"Jangan tanyakan padaku!" Jawab Yeonni malu.

Mengerti apa yg harus ia lakukan, Jimin pun mulai menelusupkan batangannya tsb ke liang Yeonni.

Gadis ini sempat berteriak, kuat sekali. Tapi untunglah dalam satu kali hentakan, Jimin sudah berhasil menerobosnya.

"Jim, aaaahhhh..."

Dan akhirnya keduanya pun tidur nyenyak di kasur kecil tsb.

☆☆☆

Keesokannya ketika Yeonni bangun, Jimin sudah bangun duluan dan menyiapkan sarapan. Yeonni berjalan agak ngangkang ke arahnya dan duduk di depannya. 

Yeonni masih kelihatan capek karna mesti ngangkang semalaman, di tambah liangnya yg sedikit terasa perih.

Untung sudah tidak sesakit buka perawan semalam, Jimin jadi merasa bersalah melihatnya seperti itu.

Kebetulan hari ini adalah hari Minggu. Jadi, Jimin tidak bekerja dan bisa menjaga Yeonni. Tidak banyak yg Jimin siapkan, cuman bubur ikan ditambah susu dan dua butir telur goreng mata sapi.

"Maaf ya, hanya ini yg bisa aku siapkan untukmu," ucap Jimin juga.

"Tidak apa apa," balas Yeonni sambil tersenyum manis.
"Kelihatannya kamu pandai memasak, Jim. Aku kalah darimu hehe."

"Namanya juga aku sudah tinggal sendiri sejak kecil. Ada beberapa hal yg harus aku kuasai agar bisa mandiri, Yeon."

"Ohya, memangnya mana keluargamu?" Tanya Yeonni begitu saja, sama sekali tidak ada maksud untuk menyelidiki ya ini.

"

Karna kita sudah jadian sekarang, ada satu hal yg ingin ku katakan padamu, Yeon. Aku tidak ingin kamu menyesal karna sudah memilih untuk bersamaku."

"A apa itu?"

"Sebenarnya aku... anak seorang mafia. Ayahku... adalah ketua mafia yg sangat terkenal di kota ini." Jujur Jimin juga.

Jimin pun mulai bercerita kalau awalnya ia tinggal bersama kedua orangtuanya di sebuah rumah yg megah.

Tapi sayang, ayahnya jarang pulang dan alasannya selalu karna mengurus masalah geng mafianya tsb.

Sampai ketika Jimin berumur 14 tahun, ibunya kecelakaan karna mobilnya ditabrak oleh musuh dari ayahnya yg ingin balas dendam. Ibunya meninggal. Tapi, bukannya mengunjungi sang ibu di rumah sakit, ayahnya malah sibuk membalas perbuatan mereka. Terakhir, ia bahkan tidak sempat menemui istrinya untuk terakhir kalinya. Jimin bener bener kecewa pada ayahnya, itulah kenapa ia memilih untuk keluar dari rumah dan darisanalah ia mulai tinggal sendiri dan hidup mandiri.

[M] BTS StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang