Happy Reading 💖👣👣👣
Aban pun terus berjalan menyusuri koridor pondok mencari ketiga sahabatnya di pondok. Hingga kini aban menemukan sahabatnya yang sedang tertawa.
"Ehh bahlul.." Ucap aban.
"Panjang umurnya.." Ucap ketiga sahabatnya kompak.
"Lagi ngomongin ane ya kalian.." Tuduh aban.
"Lagian ente ngelamunin apaan si ban.. Ukhty?" Ledek irsyad.
"Engga.. Ukhty apaan?" Jawab aban.
"Ukhty itu cewe ban.." Ucap danu dengan polosnya.
"Emang sejak kapan ukhty itu cowo si nu.." Jawab dafi.
"Itu tadi aban nanya ukhty apaan.." Ucap danu.
"Au ah gelap.." Ucap aban.
"Kok gelap si ban.. Ini kan siang.." Jawab danu lagi. Entah danu itu idoy atau terlalu polos.
"Terserah dah nu terserah.." Ucap aban. Sementara irsyad dan dafi terus tertawa hingga perutnya terasa sakit karna perdebatan aban dan danu.
"Udah udah.. Mending kita lanjut bersih bersih.." Ajak irsyad. Dan di balas anggukan oleh semua.
Kemudian mereka pun kembali melanjutkan aktivitasnya.
👣👣👣
Hari hari pun berlalu. Tak terasa kini aban sudah lulus MA dan akan masuk ke ruang linggkup sekolah tinggi. Perjalanan hidup semakin terasa. Apalagi aku yang harus hidup dengan keluarga yang tidak lengkap. Tapi semua harus tetap di jalani dan di syukuri. Mungkin takdir hidupku memang seperti ini.
Setelah beberapa hari di pondok. Kini aku harus kembali pulang ke rumah karna harus mengurus data untuk masuk kuliah. Aku masuk kuliah Universitas Nurul Jadid atau yang di kenal dengan sebutan UNUJA dan mengambil jurusan rekayasa prangkat lunak atau RPL. Sebenarnya aku tak ingin masuk kuliah ia ingin langsung kerja saja. Tapi kaka perempuan dan abangku menyuruh ku untuk kuliah. Jadi aku menuruti perkataan mereka saja. Karna selain menurut dengan mereka aku mau menurut dengan siapa lagi.
"Ban data udah lengkap?" Tanya mas mafin.
"Alhamdulillah udah bang.. Tinggal beberapa besok aban ke pondok dulu ambil datanya.. Kemarin lupa.." Jawab ku.
"Alhamdulillah deh kalo gitu.." Ucap bang mafin.
"Yaudah aban mau ke kamar dulu ya.." Ucap ku.
"Ohh enggeh.." Jawab bang mafin.
Lalu aku pun berjalan menuju kamar ku karna kebetulan hari ini tak ada jadwal syubban jadi aku bisa bersantai di rumah.
Setelah sampai di kamar aku pun merebahkan badan ku sambil membuka sosmed seperti biasa di kasur kesayangan ku.
Namun tiba tiba aku kembali teringat dengan sosok ukhty yang aku temui saat di pondok dan di tukang cilok itu. Entah aku merasa beda dengan sosok ukhty itu. Selain cantik dan manis dia juga bisa membuat orang yang melihatnya suka. Ya walaupun mukanya sedikit jutek. Tapi entah siapa tau kalo udah deket engga jutek. Toh buah yang terlihat manis aja belum tentu rasanya juga manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
AISWA (TAHAP REVISI)
Teen FictionSquel Cinta Anak Pesantren Cerita ini di mulai dari ketidak kesengajaan.. Dua insan yang di persatukan dalam rumah Allah yang bernama Pesantren.. Dia wanita yang so kuat, petakilan, cuek, jutek, emosian, dan ceroboh. Terkadang baginya keselamatan d...