Hari ini adalah acara tasyakuran pernikahan mas hafidz dan mba hana. Karna tim syubban adalah pengisi acara jadi kami ikut ke bogor.
Kini waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Acara pun di mulai. Banyak anak SLN dan warga warga setempat yang sudah datang. Semua tempat penuh terisi dengan jama'ah.
Semua menikmati acara dengan hikmat dari pembuka hingga sekarang sudah penutup. Dan acarapun berjalan dengan lancar tanpa kendala.
Seperti biasa setiap acara pasti fans fans mereka memberi mereka kado. Bahkan ka hafidz sebagai tuan rumah pun mendapat kado.
Aban membawa kado kadonya ke tempat peristirahatan. ya memang tidak terlalu banyak tapi lumayan besar besar kadonya hingga ia susah bawanya.
Sesampainya di tempat peristirahatan aban langsung membuka kado kadonya agar bisa langsung di taro di koper.
Namun ketika sedang membuka kado tiba tiba ais datang membawa 2 kado yang entah dari mana.
"Assalamu'alaikum.." Ucap ais.
"Wa'alaikumsalam.." Jawab semua yang ada di ruangan itu. Kebetulan hanya ada aban, azmi, ustad muchlies dan ka ubay saja. Yang lain sedang berada di luar.
"Nih.." Ucap ais sambil memberi 2 kado yang tadi ais ambil.
"Wihh.. Dapet juga.." Jawab aban.
"Ais fans aban juga?" Tanya ubay.
"Ahh engga ka.." Jawab ais.
"Bohong dia mas.. Itu buktinya ngasih kado.." Ucap aban.
"Ihh apa sih.. Engga.. Ini tuh tadi ais nemu di jalanan.. Terus tulisannya buat ka syaban.. Jadi ais bawa ke sini.." Jawab ais.
"Bener is?" Ledek ustad muchlies.
"Ga usah salting dong is.." Ledek azmi.
"Ihh ngapa jadi ledekin ais.." Ucap ais hingga membuat semua tertawa.
"Ini.." Ucap ais lagi karna dari tadi aban tidak mengambil kado yang di kasih ais.
"Bener nih?" Tanya aban sambil mengambil kado yang di beri ais.
"Buka aja kalo ga percaya.." Ucap ais.
"Yaudah ais mau ke depan dulu ya.." Ucap ais.
Entah kenapa akhir akhir ini setelah kejadian di rumah sakit itu. Aban menjadi lebih dekat dengan ais dan keluarganya. Bahkan sikap aban dan ais yang tadinya sering berantem atau bahkan sama sama canggung kini seperti orang yang sudah sangat dekat. Ya walaupun masih ada berantem berantemnya dikit. Tapi sudah ada kemajuan. Dan hal itu lah yang membuat aban menjadi sedikit senang dan merasa hidupnya kini lebih berwarna.
"Jail ah.." Gumam aban dengan senyum ngeselinnya.
"Ehh mau kemana.. Sini temenin buka kado.." Ucap aban.
"Ish segala di temenin kan ini udah ada ka azmi, ustad muchlies sama ka ubay.." Jawab ais.
"Ga papa sini duduk.." Ucap aban.
Mau tidak mau ais pun menuruti kemauan aban. Tapi azmi, ustad muchlies dan ubay tetap di sini karna ais tak mau menjadi fitnah. Lagian juga ini ruang tamu bukan kamar jadi ruangannya terbuka dan banyak orang yang berlalu lalang.
"Eh diem aja.. Bantuin.. Waktunya ga banyak nih.." Ucap aban. Karna sedari tadi ais memang hanya melihat aban saja tanpa ada inisiatif membantu.
"Ish lagian ga besok pagi aja.." Jawab ais.
"Kalo besok takut kadonya berceceran nanti.. Kan kasian yang ngasih.." Ucap aban.
"Udah cepetan bantuin.." Ucap aban.
KAMU SEDANG MEMBACA
AISWA (TAHAP REVISI)
Teen FictionSquel Cinta Anak Pesantren Cerita ini di mulai dari ketidak kesengajaan.. Dua insan yang di persatukan dalam rumah Allah yang bernama Pesantren.. Dia wanita yang so kuat, petakilan, cuek, jutek, emosian, dan ceroboh. Terkadang baginya keselamatan d...