BAGIAN 25. keluarga baru

669 55 3
                                    

Jika dilihat hari ini adalah hari terburuk yang kesekian kalinya aban rasakan. Rasanya seperti tertusuk benda tajam yang lukanya terasa perih. Bagaimana tak sakit melihat orang yang sudah kita anggap keluarga kini terbaring lemas di ranjang rumah sakit dan tak sadarkan diri.

Setengah jam sudah wanita itu di pindahkan ke ruang rawat namun sampai saat sini belum juga sadarkan diri. Hingga semua menjadi jadi risau dengan keadaannya. Untuk menunggu ais sadar mereka semua pun memilih untuk mengaji. Dan tak lama kemudian ais pun sadarkan diri.

"Semoga ente ga papa deh is.. Udah 2 kali loh  ane ngeliat ente kaya gini.. Bangun is.. Sadar.. Ente pasti kuat.. Ayo bangun.." Gumam aban dalam hati sambil terus melihat ke arah ais.

Namun tiba tiba jari ais bergerak. Sontak aban pun langsung memberitahu keluarga ais.

"Jari ais gerak.." Ucap aban.

"Alhamdulillah.." Ucap mereka semua.

"Abang panggil dokter dulu ya.." Ucap yusuf kemudian keluar ruangan untuk memanggil dokter.

"Iya bang.." Jawab bunda.

"Ais dimana?" Tanya ais ketika matanya mulai terbuka. Dengan nada suara yang sangat lemas.

"Kamu di rumah sakit ka.." Jawab bunda.

"Bunda ais takut.." Ucap ais masih terlihat sangat syok karna kejadian tadi. Sambil memeluk bunda.

"Jangan takut ada bunda di sini.." Jawab bunda.

"Daffa jahat bunda.. Daffa jahat.." Ucap ais sambil menangis.

"Daffa udah di tanganin polisi kamu jangan takut.." Jawab bunda. Namun ais masih terus menangis.

Rasanya sangat sakit melihat wanita itu terus menangis dan ketakutan. Dari seluruh wanita yang hidup dunia ini kenapa harus ais yang merasakan hal itu.

"Hati ane sakit is ngeliat ente nangis kaya gitu.. Ane ga terima ente di perlakukan kaya gitu.." Gumam aban dalam hati. Sambil terus melihat ke arah ais yang sedang menangis di pelukkan bunda.

Tak lama kemudian dokter pun datang bersamaan dengan yusuf.

"Saya periksa dulu ya.." Ucap dokter itu. Sontak ais pun melepas pelukkannya.

"Iya dok.." Jawab ais sambil tersenyum.

Lalu dokter pun langsung memeriksa keadaan ais.

"Gimana dok keadaan anak saya?" Tanya ayah.

"Alhamdulillah kondisi aiswa sudah mulai membaik.. Namun aiswa masih sangat syok.. Tapi ga papa di coba di tenangin aja nanti pasti akan mulai membaik dengan sendirinya.. " Jawab dokter sambil tersenyum.

"Alhamdulillah.." Jawab mereka semua.

"Jangan lupa makan.. Obatnya juga di minum ya aiswa.." Ucap dokter.

"Baik dok.." Jawab aiswa sambil tersenyum.

"Ya sudah saya permisi ya.." Ucap dokter.

"Iya dok.. Makasih dok.." Jawab bunda.

"Iya.. Cepet sembuh ya aiswa.." Ucap dokter sambil tersenyum.

"Iya makasih dokter.." Jawab aiswa sambil tersenyum.

"Iya.." Ucap dokter. Lalu pergi meninggalkan ruangan bersama susternya.

"Ka maafin gua ya.." Ucap yusuf.

"Kenapa minta maaf? Ini bukan salah lu cup.."  Jawab ais.

"Ini salah gua ka.. Pokoknya ini semua salah gua.. Sampe lu kaya gini semua salah gua.." Ucap yusuf.

AISWA (TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang