BAGIAN 3. Pertemuan ke 2.

1.4K 95 3
                                    

Happy Reading💖

👣👣👣

Karna waktu sudah mau masuk waktu magrib akhirnya ais dan keluarga pun berhenti di salah satu masjid terdekat.

Kami pun melaksanakan shalat magrib bersama dan di jamak dengan isya agar nanti ga berhenti berhenti lagi.

Setelah shalat kami kembali ke mobil untuk mencari rumah makan.

"Bund ais mau beli cilok dulu ya.." Ucap ais.

"Emang ada tukang cilok?" Tanya bunda mar.

"Ada tuh di depan masjid.." Jawab ais.

"Ohh yaudah.." Ucap bunda mar.

"Kaka ikut.." Ucap zahra.

"Tuh adenya minta ikut.." Ucap bunda mar.

"Ayo.." Ucap ais.

Lalu zahra pun turun dari mobil. Ais dan zahra pun berjalan menuju tukang cilok.

"Mas ciloknya 20 ribu di bikin 2 bungkus ya.." Ucap ais sesampainya di tukang cilok.

"Enggeh ning.." Jawab abang tukang cilok. Kemudian langsung memasukkan cilok ke dalam plastik sesuai pesanan ais.

Namun pas ais beli cilok bersama zahra ada 2 laki laki yang tak asing bagi ais datang yang sepertinya juga ingin membeli cilok.

"Loh ais.." Ucap hafidz.

"Ehh ka hafidz.." Jawab ais sambil mencium punggung tangan hafidz. Kemudian mata ais kembali beralih ke arah aban.

"Kok di sini abis dari mana?" Tanya hafidz.

"Emm itu tadi abis ke kossan ka hana sekalian survei pondok ka.." Jawab ais tersenyum.

"Emm gitu.. Kamu mondok di NQ?" Tanya hafidz.

"Iya ka.. Katanya biar deket sama kossan ka hana.." Jawab ais.

"Yowes biar gampang mantaunya.." Ucap hafidz.

"Nah iya.. Ka hafidz mau kemana?" Tanya ais.

"Ini nyari makanan buat di pondok.." Jawab hafidz.

"Emm gitu.." Ucap ais tersenyum.

👣👣👣

Namun di sisi lain.. Di tempat yang sama... Waktu yang sama.. Tapi sayang.. Hatinya belum sama.. Ehh.. Wkwkwk..

"Ini kaya ukhty yang waktu sama mba hana.. Bener kali ya adenya.." Gumam aban dalam hati dan masih terus melihat ke arah ukhty itu yang sedang mengobrol dengan mas hafidz yang sepertinya mereka sudah akrab.

"Dia ngelihat ke arah ane kok jantung ane jadi kaya lari larian ya.." Gumam aban dalam hati sambil memegang dadanya sendiri.

"Dari pada ngurusin jantung mendingan ngurusin calon masa depan lagi ngomong.." Gumamnya lagi ngelantur. Baru ketemu udah bilang calon masa depan aja ban.. Wkwkwk..

Aban pun kembali melakukan aksinya yaitu menguping pembicaraan hafidz dan wanita itu.

"Tuh kan bener dia mau mondok di NQ.. Berarti ga salah pirkiraan ku.." Gumam aban lagi dalam hati.

"Cantik juga ya kaya mba hana.. Subhanallah.." Gumam aban lagi hingga membuat ia sedikit melamun namun tetap melihat ke arah ais.

"Ban.." Ucap hafidz sambil menepuk pundak aban.

"Ehh astagfirullah.." Ucap aban ketika tersadar dari lamunannya.

"Ngelamun aje.." Ucap hafidz namun cuma di balas senyuman oleh aban.

AISWA (TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang