Kini jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Acara sudah berlangsung sejak beberapa jam yang lalu. Semua anak tim hadrah sangat semangat mengisi acara. Jama'ah sangat ramai mereka sangat antusias mengikuti acara. Bersholawat dan mendengarkan ceramah abuya dengan hikmat.
Namun berbeda dengan laki laki yang sedang duduk memegang mikrofon ini. Ia sangat gelisah. Terlihat sekali di wajah dan sikapnya. Seperti ada sesuatu yang mengganjal di pikirannya.
"Ente kenapa si ban? Ada masalah?" Tanya rian.
"Ente sakit ban?" Tanya azmi.
"Ah engga ane ga papa kok.." Jawab aban dengan senyumnya.
"Kalo ada masalah cerita aja ban.." Ucap rian.
"Iya mas.. Ga ada masalah kok.." Jawab aban.
Kemudian mereka pun kembali fokus ke acara.
Jujur aban sangat khawatir dengan keadaan gadis itu. Tiba tiba saja ia mempunyai firasat yang tidak enak.
"Apa yang terjadi sama ais ya.." Gumamnya dalam hati. Namun langsung buru buru ia pun menghilangkan firasat buruk itu
Acara berjalan dengan lancar. Selesai acara seperti biasa kami pun makan makan terlebih dahulu karna tuan rumah sudah menyediakan. Selesai makan makan kami pun pulang ke pondok.
👣👣👣
Hari hari pun berlalu. Seperti biasa aban harus kekampus karna ada jam kuliah. Hari ini aban ada jadwal kampus siang tapi ia ingin pergi pagi karna ia ingin ke toko buku terlebih dahulu untuk mencari tambahan skripsinya. Namun ketika ia ingin berjalan ke motornya ia melihat hafidz yang sedang buru buru sekali. Aban pun penasaran dan berjalan mendekati hafidz.
"Mas hafidz.." Ucap aban.
"Ehh ban.." Jawab hafidz sambil menyalakan motornya.
"Mau kemana mas? Kayanya buru buru banget.." Tanya aban.
"Mau ke RS ban.." Jawab hafidz.
"Siapa yang sakit?" Tanya aban kaget.
"Ais ban.." Jawab hafidz.
"Ais? Aban boleh ikut ke RS ga?" Tanya aban.
"Boleh.. Ayo.." Jawab hafidz.
Lalu aban pun langsung buru buru berjalan ke motornya dan berjalan menyusul hafidz.
"Tuh kan feeling ane bener dia lagi sakit.. Pantesan perasaan ga enak dari kemaren.." Gumam aban sambil membawa motor.
Karna jarak dari pondok ke RS tidak terlalu jauh. Jadi sekarang mereka sudah sampai di RS. Aban pun mengurungkan niatnya untuk ke toko buku karna ia sangat khawatir dengan keadaan ais.
"Assalamu'alaikum.." Ucap hafidz dan aban ketika sudah sampai di ruangan. Karna ais sudah di pindahkan ke ruang rawat.
"Wa'alaikumsalam.." Jawab hana dengan suara bindeng karna ia terus menangis melihat keadaan ais yang tak sadar sadar.
"Ada perkembangan han?" Tanya hafidz. Dan di balas gelengan oleh hana.
"Astaghfirullahalazim.." Gumam aban dalam hati karna syok melihat keadaan ais.
"Ais kok ente bisa kaya gini? Ais bangun is.." Gumam aban dalam hati sambil melihat ke arah ais yang terbaring lemas di atas ranjang rumah sakit.
"Mba udah ngabarin orang tua ais?" Tanya aban. Dan di balas gelengan oleh hana.
"Kabarin han mereka harus tau keadaan ais sekarang.." Ucap hafidz.
"Hana takut ka.. Hana takut mereka kecewa.. Karna hana ga bisa ngejaga ais dengan baik.. Sampe ais kaya gini.." Jawab hana masih terus sambil menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
AISWA (TAHAP REVISI)
Roman pour AdolescentsSquel Cinta Anak Pesantren Cerita ini di mulai dari ketidak kesengajaan.. Dua insan yang di persatukan dalam rumah Allah yang bernama Pesantren.. Dia wanita yang so kuat, petakilan, cuek, jutek, emosian, dan ceroboh. Terkadang baginya keselamatan d...