BAGIAN 17. Aban Bahagia

656 67 1
                                    

Setiap hari selalu ada hari istimewa untuk  seseorang. Entah karna hari ulang tahun orang yang mereka sayang, hari bersejarah atau hari kelahiran. Sama seperti hari ini. Hari ini adalah hari kelahiran ku yang ke 21 tahun. Tak terasa  sudah lumayan lama aku merayakan hari kelahiran ku tanpa orang tua ku. Tapi masih bisa bersyukur karna masih banyak orang yang ingat dan perduli dengan ku.

Setiap hari kelahiran tiba aku selalu menyempatkan untuk datang ke makam ibunda dan ayah tercinta. Ya walaupun setiap hari jum'at dan hari istimewa seperti hari raya idhul fitri dan idhul adha juga aku selalu menyempatkan ke makam ibu dan ayahnya juga. Saat ini aku sedang berada di makan ibunda dan ayah tercinta. Sesampainya di makam dia langsung membersihkan rumput rumput liar dan menaburkan bunga. Kemudian mengaji. Hal itu aki lakukan rutin setiap hari kelahirannya, setiap hari jum'at dan setiap hari istimewa seperti hari raya idhul fitri dan hari raya idhul adha. Pokoknya setiap aku datang ke makam ibu dan ayahku.

"Bu pa inget ga ini hari apa?" Tanya ku sendirian sambil tersenyum di depan makam ibu dan ayahku.

"Aban yakin ibu sama bapa pasti inget.." Ucap ku sambil tersenyum.

"Makasih ya bu pa.. Tepat pada hari ini aban sudah berumur 21 tahun bu.." Ucap ku masih sambil tersenyum namun tak terasa ia menetes kan air mata.

"Ibu sama bapa udah bahagia kan di surganya allah? Aban kangen banget sama ibu dan bapa.. Kangen di peluk ibu dan bapa.. Kangen tiduran di pangkuan ibu.. Kangen senyum dan kasih sayang ibu dan bapa.. Aban sayang banget sama ibu dan bapa.." Ucap aban hingga air matanya terus menetes.

"Doain aban ya bu pa.. Semoga aban bisa menjadi anak yang baik dan berguna bagi semua orang.. Aban janji aban akan selalu nurut sama abang dan mba.." Ucap aban lagi.

"Ohh iya bu pa aban udah ada nih calon untuk menantu ibu sama bapa.." Ucap aban sambil menghapus air matanya sendiri.

"Semoga ibu dan bapa juga suka ya sama calon yang aban pilih.. Insya allah dia akan menjadi istri yang sholehah untuk aban dan anak anak aban bu pa.. Aban juga janji aban akan menjadi suami yang sholeh untuk istri dan anak anak aban.." Ucap aban sambil tersenyum.

"Aban akan perjuangin dia bu pa sampai aban bisa halalin dia.. Doain aban ya bu pa.." Ucap aban tersenyum.

"Bu pa aban pulang dulu ya.. Aban mau kuliah.. Doain aban ya semoga kuliah aban lancar.." Ucap aban lagi.

"Assalamu'alaikum bu pa.. Aban sayang kalian berdua.." Ucap aban. Lalu berdiri meninggalkan makam ibu dan ayahnya. Dan tak lupa sebelum ia pergi ia mencium papan nama ibu dan ayahnya terlebih dahulu.

Kemudian aban pun langsung berjalan ke motornya dan mengendarai motornya meninggalkan pemakaman. Lalu pergi ke kampus karna ia ada jam kampus siang hari ini.

👣👣👣

Sesampainya ia di kelas ia pun langsung berjalan menuju kelas. Melewati koridor koridor kampus. Jika kalian menganggap aban adalah sosok laki laki yang most wanted di kampus. Kalian salah. Aban hanya mahasiswa biasa. Walaupun terkadang banyak junior atau seniornya yang menyapanya. Tapi aban tak seterkenal seniornya yang keren keren. Sosok aban yang cuek dan dingin hingga banyak ukhty ukhty yang menyapanya namun hanya di balas senyuman biasa oleh aban.

Tak terasa kini aban sudah sampai di depan kelasnya. Ia pun langsung masuk dan duduk di kursinya. Terlihat sudah ada beberapa temannya yang sudah berada di kelas.

"Wehh aban.. Mabruk alfa mabruk brother.." Ucap salah satu mahasiswa yang menjadi sahabat aban sejak aban duduk di bangku kuliah.

"Makasih di.." Jawab aban. Yap laki laki itu bernama aldi.

"Traktir lah bosku.." Ucap laki laki di samping kirinya. Dia akbar.

"Iya nih bosku.. Kita makan makan.." Ucap laki laki yang baru datang. Dia Ali.

AISWA (TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang