Happy Reading💖
👣👣👣
Hari ini aban ada kuliah jam pagi. Namun sebelum berangkat ke kampus ia harus mengambil buku bahan materi untuk tugas kampus 4 hari ke depan yang akan ia kerjakan hari ini. Di perpustakaan kampus.
"Nah ini dia bukunya.." Ucap aban setelah mengambil buku untuk tambahan materi di kampus di dalam lokernya.
"Langsung ke kampus sekarang aja kali ya.. Biar bisa santai di kampus.." Gumam aban sambil melihat jam tangan yang ada di lengan kirinya.
Lalu aban pun langsung mengunci lokernya kembali dan berjalan sambil melihat lihat bukunya itu.
Tapi ketika aban sedang berjalan tiba tiba ada seorang ukhty yang sepertinya sedang terburu buru. Hingga ia terus berlari dan tak sengaja menabrak aban sampai ukhty itu terjatuh di lantai. Sementara aban hanya diam mematung melihat ukhty itu yang sedang kesakitan.
Karna kasihan aban pun menolongnya tapi karna kita tidak boleh bersentuhan dengan yang bukan mahrom. Jadi aban memanfaatkan buku yang ia bawa sebagai perantara untuk menolongnya.
👣👣👣
Ais pun terus berlari karna bel sedikit lagi berbunyi dan sebelum bel seharusnya ais harus udah ada di kelas agar tidak kena hukuman.
Namun ketika ais sedang buru buru ada saja hambatan yang terjadi.
"Aduhh dikit lagi bel bunyi.." Gumam ais sendirian sambil melihat ke arah jam tangan yang ada di lengan kirinya dan masih terus berlari tanpa melihat ke arah depan hingga ia pun tak sengaja menabrak seseorang yang sebenarnya sedang ia kesal.
"Aduhh sakitt.." Ucap ais karna ia jatuh tersungkur di atas lantai akibat kejadian tabrakan itu.
"Ente ga papa?" Tanya aban masih dengan nada cuek.
Sontak ais pun langsung melihat ke arah aban yang sedang berdiri melihat ke arah ais yang sedang kesakitan.
"Ka aban.." Ucap ais kaget.
"Sini ane bantuin.." Ucap aban sambil mengarahkan buku yang ia pegang ke arah ais. Karna kita kan ga boleh bersetuhan jadi aban memilih buku sebagai perantara.
"Ohh jadi yang nabrak ane dia.. Sial banget dah kalo ketemu dia heran.." Gumam ais dalam hati.
"Pegang bukunya.." Ucap aban.
Lalu ais pun langsung memegang buku yang di kasih aban dan aban pun menarik buku itu hingga ais bisa berdiri.
"Aduh kenapa tambah ganteng aje si ni orang kalo pake outfit kampus kaya gini.. Ah ilah.." Gumam ais dalam hati hingga ia sedikit melamun.
"Ente ga papa kan?" Tanya aban lagi memastikan. Hingga ais pun tersadar dari lamunanya dan teringat tentang buku tugas yang harus ia ambil.
"Astaghfirullah bukunya.." Ucap ais sambil menepuk keningnya.
"Ga papa ka.. Makasih ya.. Ane duluan.. Assalamu'alaikum.." Sambung ais dan kembali lari ke arah lokernya.
"Wa'alaikumsalam.." Jawab aban sambil menggeleng gelengkan kepala karna tingkah ais.
Dan aban hanya terdiam melihat kelakuan ais yang sebenarnya selalu membuat aban tersenyum sendiri karna tingkahnya. Tapi aban selalu bersikap cuek dan dingin agar orang orang tak menyadari hal yang terjadi pada perasaan aban ke ais.
Namun ketika ais terus berlari ia teringat bahwa lokernya kelewat. Hingga ia terus balik lagi dan kembali melewati aban yang masih berdiri sedari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AISWA (TAHAP REVISI)
Teen FictionSquel Cinta Anak Pesantren Cerita ini di mulai dari ketidak kesengajaan.. Dua insan yang di persatukan dalam rumah Allah yang bernama Pesantren.. Dia wanita yang so kuat, petakilan, cuek, jutek, emosian, dan ceroboh. Terkadang baginya keselamatan d...