BAGIAN 10. nabrak

795 72 4
                                    

Happy Reading💖

👣👣👣

Setelah ngampus aban pun kembali ke pondok karna malam ini ada pengajian rutinan syubban di daerah dekat pondok.

Setelah memarkirkan motornya di parkiran. Ia pun berjalan menuju kobongnya. Namun ketika sedang berjalan aban tak sengaja melihat ke arah ais yang sedang berjalan sambil menggendong tas sekolahnya dan masih menggunakan seragam sekolah sepertinya memang ia baru pulang sekolah. Berjalan dengan ekspresi yang ceria sambil tersenyum dan aban suka senyum itu hingga tak sengaja aban pun ikut tersenyum dengan sendirinya.

Setelah melihat ke arah ais aban pun menengok ke arah ruangan ustazah marwah ternyata ada ustazah yang sedang berdiri di depan pintu ruangan dan melihat ke arah aban sambil tersenyum kemudian memberi isyarat tangan jempol. Lalu kembali masuk lagi ke dalam ruangannya.

"Alhamdulillah.. Makasih ya allah.." Gumam aban tersenyum.

"Eh ban ente ngapain di sini?" Tanya irsyad salah satu santri yang satu kobong dengan aban. Secara tiba tiba. Aban pun langsung melihat ke arah sumber suara.

"Eh syad.. Engga kok ga ngapa ngapain.." Jawab aban tersenyum.

"Ohh gitu.. Baru pulang ngampus apa gimana?" Tanya irsyad.

"Iya baru pulang nih.. Ente dari mana?" Tanya aban.

"Ohh ini abis beli keperluan tadi kedepan.." Jawab irsayd tersenyum.

"Emm gitu.. Yaudah yuu kita ke kobong.." Ajak aban.

"Enggeh ayu.." Jawab irsyad.

Lalu mereka berdua pun berjalan berdampingan menuju kobongnya.

Aban sangat senang dengan kejadian hari ini. Semoga seterusnya ia bisa terus menolong dan selalu ada saat ais merasa kesulitan.

Bahagia itu sederhana..
Cukup melihat orang yang kita sayang bahagia..
Itu sudah lebih dari cukup..

"Walaupun ane memang ga bisa selalu ada di samping ente is.. Tapi surat surat itu insya allah akan bisa menjadi penyemangat untuk ente agar ente bisa terus sabar dan kuat untuk menghadapi semuanya.. Ada saatnya nanti kita akan bersama.." Gumam aban dalam hati.

Setelah ia menaru barang barangnya kemudian ia pun pergi ke kantor pusat syubban untuk menyiapkan persiapan nanti malam.

👣👣👣

Paginya..

Hari ini aban tak ada jam kampus alias libur. Namun ia tetap memilih di pondok karna masih ada hafalan hafalan yang harus di kejar. Begini lah santri selalu bersama dengan hafalan hafalan.

Tempat paling nyaman untuk menghafal adalah masjid. Karna suasananya yang adem dan tentram menbuat aban menjadi fokus dan bertambah khusyu dengan hafalannya.

Namun saat ia berjalan menuju masjid tiba tiba ia melihat seorang wanita yang sangat ia kenal sedang melamun. Entah sedang melamunkan apa. Hingga aban pun memberhentikan langkahnya.

Tapi wanita itu tetap berjalan sambil melamun hingga ia berada di perbatasan antara putra dan putri bahkan ia hampir masuk ke dalam asrama putra.

"Bisa gawat nih kalo dia masuk asrama putra.." Gumam aban dalam hati.

"Gimana ya caranya biar dia ga masuk.." Gumamnya lagi.

Tiba tiba muncul lah ide cemerlang untuk menolong wanita itu agar tak mendapatkan hukuman karna sikap teledornya.

👣👣👣

Hari ini adalah hari ke dua setelah surat ke 3 itu datang ais menjadi lebih penasaran siapa sosok misterius berinisial 25 itu.

AISWA (TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang