I WANT YOU( PART 2)
Se kyeong menghempaskan tubuhnya di tempat tidur saat ia sudah sampai dikamarnya, "Appa.... nan eotteohke..?" gumam Se kyeong sambil menatap langit-langit kamarnya, "haruskah aku menikah dengan pria yang sama sekali tak ku kenal? Lalu bagaimana dengan Jung shin oppa??" air mata Se kyeong mulai menetes, "Siapa sebenarnya sahabat ayah itu..? apa mungkin aku pernah bertemu dengannya..?" batinnya masih bertanya-tanya, sampai akhirnya ia tertidur dengan segala tanya
Keesokan yang memenuhi kepalanya....harinya...
Se kyeong telah selesai menyiapkan sarapan untuk kakeknya, "Harabeoji.. sarapannya sudah siap.." ucap Se kyeong pelan, kakeknya menghampiri Se kyeong, "pikirkanlah apa yang kakek katakan tadi malam.." ucap kakeknya mengingatkan Se kyeong, Se kyeong hanya tertunduk, "ne..." jawa Se kyeong lalu pamit untuk bekerja, saat Se kyeong akan melangkah kakeknya lalu berkata, "malam ini sahabat ayahmu itu akan berkunjung kemari, jadi pulangnya jangan terlambat" Se kyeong pun hanya bisa menghela napas, "ne.. aku pergi.." jawab Se kyeong.
At seung jo's Home...
Seung jo masih terlelap di tempat tidurnya, tubuhnya terbungkus dengan selimut bercorak garis-garis perpaduan warna hitam dan putih membuat nuansa kamar itu terlihat sangat elegan, "Anak itu pasti belum bangun" gumam ibunya lalu mengetuk pintu kamar Seung jo dengan kerasnya, "yaa.. Seung jo aa.. apa kau belum bangun juga, ayahmu sudah berangkat ke kantor dan kau masih enak-enakkan ditempat tidur..!!!" seru ibunya, membuat Seung jo yang masih berada dialam mimpi terbangun, ia membuka matanya, "Aiiisshhh... ne.. eomma.. aku sudah bangun.." teriaknya dari dalam kamar namun setelah mengatakan ia sudah bangun justru ia kembali menghempaskan kepalanya di bantal, "huuuuffftt... aku benar-benar nagantuk.." gerutunya lalu melanjutkan tidurnya, belum lagi ia menutup matanya, kembali lagi terdengar suara pintu kamarnya digedor dengan keras oleh ibunya, "yaa.. Seung jo .. cepat buka pintunya, eomma tahu kalau kau belum bangun, palli... palli..." teriak ibunya dan tak henti menggedor pintu kamar Seung jo, Seung jo pun menyerah lalu bangkit dari tempat tidurnya dan segera membuka pintu kamarnya, "cepat mandi lalu turunlah sarapan.." omel ibunya, Seung jo melirik ibunya lalu memonyongkan bibirnya, "ne.. arasseo.." jawab Seung jo lalu berjalan menuju ke kamar mandi.
"ini sarapanmu..." ucap eommanya seraya menyerahkan roti dan susu kehadapan Seung jo, Seung jo mengambilnya lalu meminum susu yang diberikan oleh ibunya, ibunya lalu duduk disamping Seung jo ia menoleh putranya yang sedang memotong roti dan siap untuk melahapnya, "Seung jo aa.. apa kau sudah memikirkan apa yang dikatakan oleh ayahmu semalam..? eomma mengharapkan kau setuju untuk menikah dengan gadis itu" ucap eommanya, Seung jo seketika berhenti mengunyah rotinya, "eomma.. aku tidak mau, kalau aku sudah bilang tidak ya.. tidak eomma.." teriak Seung jo membuat eommanya kaget, "Seung jo aa.. walaupun sudah hampir 20 tahun eomma tidak bertemu denga gadis itu, tapi eomma yakin gadis itu adalah gadis yang baik.." bujuk eommanya lagi, membuat Seung jo semakin emosi, "Eomma.. kenapa harus aku yang menikah dengannya, berikan aku alasan kenapa aku harus menikah dengannya..?" jawabSeung jo berapi-api, Eommanya menghela napas terdiam tak menjawab lalu berdiri dari duduknya, "sebentar malam kita akan berkunjung kerumah gadis itu, dan kau harus ikut" sambung eommanya lalu meninggalkan Seung jo yang masih duduk memandangi rotinya yang belum habis disantapnya.
Malam pun tiba...
Se kyeong telah menyiapkan makanan untuk tamu yang akan berkunjung kerumahnya, namun ia masih bertanya-tanya dalam hati sebenarnya siapa sahabat orang tuanya yang dimaksud oleh kakek, kakek menghampirinya, "Se kyeong aa.. kenapa kau melamun?" tanya kakek membuyarkan lamunan Se kyeong, "Anieyo.. haraboeji.." jawab Se kyeong cepat.
Dirumah Seung jo...
Dirumah Seung jo...
"Seung jo aa... palli.., ayahmu sudah menunggu di mobil kenapa kau lama sekali..??" teriak ibunya, Seung jo yang berada didalam kamar masih komat-kamit mencari alasan agar tidak ikut kerumah calon istrinya, "eomma... temanku akan berkunjung kesini sebentar jadi bisakah aku tidak ikut kesana..?' tanya Seung jo beralasan, namun eommanya yang sudah tahu kelakuan anaknya lalu menggedor pintunya lebih keras, "kau jangan banyak alasan, ayo buka pintunya" teriak eommanya lagi, "Eomma.. aku kena diare, jadi aku tidak bisa pergi kesana.." kata Seung jo lagi, seraya membuka keran air dikamar mandi dan terdengar suara air yang disiramkan ke kloset, "Seung jo aa.. apa tidak ada alasan lain selain diare??" jawab eommanya lagi, "ayo cepat buka pintunya.." ucap eommanya, akhirnya Seung jo pun menyerah lalu membuka pintunya, terlihat wajah Seung jo pucat pasi, membuat eommanya kaget, "yaa.. olguri waeyeo..?' tanya eommanya lalu memegang dahi putranya, "ya.. kenapa kau tidak bilang kalau kau sedang sakit..?" ujar eommanya, "badanmu panas sekali, istirahatlah.. biar eomma yang memberi tahu ayahmu.." kata eommanya lalu meninggalkan Seung jo yang sudah membaringkan tubuhnya di tempat tidur.
At Se kyeong's Home...
"Annyeong haseyo.. namaku Han Se kyeong.." ucap Se kyeong sembari menundukkan kepalanya memperkenalkan diri pada sahabat ayahya yang sudah tiba dirumahnya, "waahh.. se kyeong aa.. kau sudah besar sekarang, kau benar-benar mirip dengan ibumu, kau sangat cantik" kata ibu Seung jo saat melihat Se kyeong, se kyeong pun tersenyum, "ghamsahabnida.." jawab Se kyeong sambil tersenyum, "Sayang Seung jo tidak bisa ikut.." sambung Ibunya Seung jo membuat Se kyeong menjadi sedikit gugup, "Jadi dia tidak ikut.." batin Se kyeong, "tapi aku benar-benar tidak mengenal siapa mereka sebenarnya" gumam Se kyeong. Saat sudah berada di meja makan mereka melanjutkan obrolan mereka, Kim tae soo ayah Seung jo pun menceritakan kedekatan keluarga mereka 20 tahun lalu, dan pada saat itu mereka sepakat untuk menjodohkan putra dan putri mereka, namun sayang ayah dan ibu Se kyeong telah terlebih dahulu menghadap yang kuasa. Se kyeong lebih banyak terdiam, ia lebih banyak hanya mendengarkan cerita dari ayah seung jo, begitupun kakek, ternyata Seung jo kecil juga sangat akrab dengan kakek pada saat itu, makan malam pun selesai dan ibunya seung jo pun memuji masakan Se kyeong yang cocok dilidahnya, Se kyeong pun hanya tersenyum dan mengucapkan terima kasih, "Se kyeong aa.. besok berkunjunglah kerumah kami bersama kakek, karena hari ini Seung jo tidak bisa ikut, aku harap kalian bisa bertemu besok" ucap ibunya Seung jo saat akan meninggalkan rumah Se kyeong, Se kyeong pun hanya mengiyakan undangan itu dan tersenyum tipis, orang tua Seung jo pun meninggalkan rumah Se kyeong.
"istirahatlah Se kyeong aa..." kata kakek setelah Se kyeong masuk kedalam rumah, Se kyeong mengangguk, "iya kek.. kakek juga istirahatlah.." jawab Se kyeong, Se kyeong pun masuk kedalam kamarnya, ia duduk dilantai bersandar di tempat tidurnya sambil mengingat-ingat kembali masa-masa kecilnya saat kedua orang tuanya masih hidup, "aku tak bisa mengingat wajah ayah dan ibuku dengan jelas, mana mungkin aku mengingat siapa mereka sebenarnya.." gumamnya dalam hati, "jelas sekali kalau mereka sangat dekat dengan kedua orang tuaku.. aaiisshhh... otakku benar-benar..!!" sambungnya lagi, "dan lagi besok aku harus berkunjung kerumah paman itu.. eotteohke..?" gumamnya seraya berdiri dari duduknya lalu menghempaskan tubuhnya dikasur empuknya, bersamaan dengan itu ponselnya berdering sebuah pesan singkat masuk di ponselnya, "Se kyeong aa.. aku besok tidak masuk kerja, aku akan pulang kerumah orang tuaku, ibuku sedang sakit.." bunyi pesan singkat yang dibaca oleh Se kyeong, "ne.. Eun ji aa.. hati-hati dijalan, sampaikan salamku pada kedua orang tuamu" Se kyeong menjawab SMS dari sahabatnya yang juga bekerja di tempat yang sama dengannya.
Keesokan harinya...
Sepulang dari bekerja Se kyeong segera pulang karena ia mengingat kalau ia ada janji dengan kakeknya untuk mengunjungi sahabat oranga tuanya itu, tak lupa ia singgah disebuah toko untuk membeli oleh-oleh yang akan dibawanya nanti. Kakek sudah menunggu kedatangan Se kyeong, "bersiap-siaplah.. lalu kita berangkat.." ucap kakeknya saat Se kyeong masuk kedalam rumah, Se kyeong pun mengangguk, "iya kakek.. tunggulah sebentar" ucap Se kyeong pelan.
Se kyeong dan kakek telah sampai dirumah Tuan Kim tae soo, terlihat Ny. Kim menyambut mereka dengan senyum bahagia, anggota keluarga mereka juga ikut menyambut kedatangan se kyeong dan kakeknya, Se kyeong pun menyerahkan oleh-oleh yang dibawanya kepada Ny. Kim, "waahhh.. kenapa repot-repot seperti ini Se kyeong aa.." ucap Ny. Kim, seraya mengambil oleh-oleh yang diulurkan oleh Se kyeong, "Se kyeong pun tersenyum, "Tidak bibi.." ucap Se kyeong lembut, mereka pun dipersilahkan untuk duduk, "Min ji aa.. panggil oppa mu, kita akan makan malam bersama" ucap Ny. Kim, Min ji pun menuju ke kamar oppanya, sedangkan Ny. Kim mempersilahkan kakek dan Se kyeong menuju keruang makan, tuan Kim pun mengeluarkan kursi untuk kakek saat berada di meja makan, semua anggota keluarga telah berada diruang makan kecuali Seung jo dan Min ji. Tak berapa lama kemudian Min ji pun turun dari kamar oppanya, dan dibelakang Min ji terlihat seorang pria tampan yang tak lain adalah Seung jo, Se kyeong memandangi pria itu dengan tatapan biasa, "Jadi dia orangnya yang telah dijodohkan denganku.." pikir se kyeong sambil mengamati pria yang berjalan menuju kekursi kosong yang ada dihadapannya, "orangnya biasa saja.." gumamnya lagi dalam hati, begitu pula dengan Seung jo, ia memandangi Se kyeong, "aiiiggooo... jadi aku disuruh menikah dengan wanita seperti ini??? Ckckckck.. benar-benar bukan tipeku.." gumam seung jo dalam hati seraya menatap Se kyeong dengan tatapan tidak suka...
To be continue.....

KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT YOU
FanfictionJodoh itu ditangan tuhan kalau jodoh itu ditangan orang tua berarti tuhan mempercayakan jodohmu pada orang tuamu.. hahaaaa.. hhmmm tak selamanya dijodohkan itu tak membahagiakan, walau awalnya akan banyak rintangan dan perbedaan tapi jika dia memang...