I WANT YOU (PART 8)
, “waeyeo..?” tanya Seung jo, Se kyeong tetap tak menjawab, ia lalu melingkarkan tangannya dileher Seung jo dan memperbaiki kerah kemeja yang tidak menutupi dasi yang dipakai oleh Seung jo, Seung jo terdiam tak bergerak, ia memandangi wajah Se kyeong, jantungnya berdebar kencang tak seperti biasanya, Se kyeong berpindah memperbaiki kancing kemeja seung jo yang tak merekat sempurna, Seung jo masih terdiam tak mampu berkata-kata dan tatapannya tak lepas dari wajah Se kyeong. Se kyeong melangkah keluar kamar, sedangkan Seung jo masih terpaku dan memegang kancing kemejanya yang telah dirapikan oleh Se kyeong, tak lama kemudian Se kyeong kembali kekamar, Seung jo terperangah karena Se kyeong mendapatinya masih memegangi kancing kemejanya, dengan cepat ia menurunkan tangannya, “ada apa..?” tanya Seung jo gugup, “ Se kyeong menatapnya dengan heran, “Seung jo ssi.. jam berapa kau pulang dari kantor..?” tanya Se kyeong, “kenapa kau menanyakannya, itu kan bukan urusanmu..” jawab Seung jo ketus menyembunyikan rasa gugupnya, mendapatkan jawaban yang tidak di inginkannya membuat Se kyeong tertunduk lalu keluar dari kamar.
Se kyeong menyiapkan sarapan di ruang makan, “eomoni.. apa eomoni ada kegiatan hari ini..?” tanya Se kyeong saat melihat ibu mertuanya sedang berjalan kearahnya, “iya.. Se kyeongaa.. hari ini yayasan ibu ada kegiatan bakti sosial, ada apa Se kyeong aa..?” ibu mertuanya balik tanya, “apa kau merasa bosan tinggal sendirian dirumah..?” sambung ibu mertuanya, “bukan begitu eomoni aku hanya ingin tahu kagiatan eomoni..” jawab Se kyeong sambil tersenyum, “padahal aku ingin mengajak eomoni mempersiapkan pesta kecil untuk Seung jo” batin Se kyeong, sesaat ayah mertuanya juga sudah menuju ke ruang makan, “mana suamimu..? apa dia sudah siap berangkat ke kantor?” tanya ayah mertuanya, Se kyeong mengangguk, “ne.. abeonim.. Seung jo ssi sedang bersiap-siap sebentar lagi mungkin dia turun” ucap Se kyeong, merekapun memulai sarapan mereka setelah Seung jo datang, Se kyeong tampak melayani suaminya dengan teliti, ibu mertuanya yang melihatnya lagi-lagi tersenyum, “kau begitu perhatian Se kyeong aa..” kata ibu mertuanya, Se kyeong tersenyum tipis, “bukan begitu eomoni.. ini kan hari pertama Seung jo ssi masuk kantor, aku hanya melakukan tugasku sebagai seorang istri” jawab Se kyeong seraya menuangkan air putih ke gelas Seung jo, sedangkan Seung jo hanya menoleh Se kyeong sekilas, “tak usah berpura-pura baik dihadapanku..” gumam Seung jo dalam hati, “lalu kapan kalian akan memberikan ibu cucu..?” tanya ibu mertuanya lagi, membuat Seung jo yang sedang menelan rotinya jadi tersedak, Se kyeong dengan segera mengambilkan air untuk Seung jo, “kau kenapa?” lirik ibunya pada Seung jo, “tidak eomma.. tidak apa-apa..” jawab Seung jo, “mwooo... cucu..?? lama-lama aku bisa gila andwe.. andwe..” umpat Seung jo dalam hati. Setelah selesai sarapan Se kyeong berjalan dibelakang ibu mertuanya mengantarkan suami dan ayah mertuanya yang akan berangkat ke kantor sampai didepan pintu, “hati-hati dijalan..” ucap Se kyeong seraya menundukkan kepalanya, ayah mertuanya berbalik, “apa kau tidak mencium istrimu sebelum berangkat kekantor? Waktu ayah masih muda sepertimu, hal yang tidak akan ayah lupakan adalah mencium kening ibumu sebelum berangkat ke kantor” kata ayahnya, membuat Seung jo salah tingkah, Se kyeong hanya tersenyum mendengar nasehat ayah mertuanya, dengan kaku Seung jo berjalan mendekati Se kyeong lalu mencium keningnya, ibunya yang menyaksikan itu tampak tersenyum, “kau harus banyak belajar dari ayahmu” ucap ibunya, Seung jo menghela napas lalu berjalan keluar.
Se kyeong membawakan sarapan kekamar nenek, nenek terlihat masih berbaring karena beberapa hari ini nenek sedang tidak enak badan, “nenek... bagaimana keadaanmu..?” tanya Se kyeong sembari meletakkan makanan yang ia bawa, nenek berusaha bangun, “jangan nek.. tidak usah bangun , nenek kan masih sakit..” tegur Se kyeong, nenek tersenyum ke arah Se kyeong, “kau gadis yang baik..” ucap nenek, membuat Se kyeong tersenyum, “terima kasih nenek” jawab Se kyeong, “halmoni tetaplah berbaring biar aku yang menyuapi nenek..” sambung Se kyeong lagi, nenek pun mengangguk, Se kyeong menyuapi nenek dengan penuh kasih, “bagaimana perlakuan Seung jo terhadapmu? Apa ia memperlakukanmu dengan baik..?” tanya nenek tiba-tiba, “Se kyeong menundukkan kepalanya, “iya nenek.. dia memperlakukanku dengan baik, halmoni jangan khawatir”jawab Se kyeong pelan, “dia adalah anak yang manja, keras kepala, dan tidak mudah menerima orang lain masuk dalam kehidupannya” ucap nenek lagi, Se kyeong tersenyum tipis, “benarkah..?” tanya Se kyeong, “walaupun seperti itu, ia juga anak yang baik, ia juga memiliki sisi yang halus, namun tak semua orang dirumah ini mengetahui hal itu” jelas nenek, Se kyeong mengangguk, “aku mengerti nek..” jawab Se kyeong, “jadi tetaplah berada disisinya, karena ia juga butuh seseorang untuk bergantung dan bersandar” sambung nenek, Se kyeong pun mulai memahami sifat-sifat suaminya dari nenek, “terima kasih nek.. nenek jangan khawatir aku akan menjadi tempat ia bersandar, walau mungkin aku tak sepenuhnya mampu tapi aku akan berusaha sekuat tenaga..” ucap Se kyeong sungguh-sungguh, nenek yang mendengarkan itu merasa sangat bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT YOU
FanfictionJodoh itu ditangan tuhan kalau jodoh itu ditangan orang tua berarti tuhan mempercayakan jodohmu pada orang tuamu.. hahaaaa.. hhmmm tak selamanya dijodohkan itu tak membahagiakan, walau awalnya akan banyak rintangan dan perbedaan tapi jika dia memang...