IWANT YOU (PART 38)
“Hana yah... sama seperti sebelumnya ayah harus meninggalkan kita, dan mungkin suatu saat nanti kita akan bertemu lagi seperti pada waktu kita bertemu dengan ayah dipulau Jeju” jawab Se kyeong, Hana tampak memikirkan kata-kata eommanya, “tapi kenapa ayah harus meninggalkan kita?” tanya Hana polos, “ayah tidak akan bahagia jika hidup bersama kita, Hana tidak mau kan melihat ayah tidak bahagia..” jelas Se kyeong, Hana tampak mengerti, “aku tidak ingin melihat ayah tidak bahagia, dan mulai sekarang aku tidak akan bertanya tentang ayah lagi” ucap Hana membuat Se kyeong terharu, “anak sekecil ini sudah mampu untuk berkorban demi kebahagiaan orang lain, aku bangga padamu putriku” batin Se kyeong dan senyumnya masih mengembang ke arah putrinya.
Se kyeong kembali kerumah lamanya saat ia masih tinggal bersama kakek, saat ia masuk kedalam rumah itu terlihat sudah sangat usang karena sudah lama rumah itu kosong, Se kyeong tak bermaksud untuk tinggal disana, ia hanya sekedar ingin melihat bagaimana keadaan rumah masa kecilnya, rumah yang ia tinggali bersama kakek hingga ia dewasa, setelah melihat-lihat seisi rumah tersebut, Se kyeong pun beranjak dari situ karena Hana juga sudah tampak lelah mengikutinya, “eomma kita akan kemana sekarang..?” tanya Hana, "kita kerumah bibi Eun ji” jawab Se kyeong menggandeng tangan putrinya, “tapi eomma.. siapa itu bibi Eun ji?” tanya Hana lagi, “bibi Eun ji itu adalah teman eomma, nanti kita akan menginap disana untuk satu malam, lalu kita akan ketempat yang jauh agar ayah tak bisa menemukan kita” jawab Se kyeong sembari berjalan dengan Hana, Hana mengangguk, “agar ayah bisa hidup bahagia kan eomma..?” ucap Hana, Se kyeong mengangguk.
Saat dalam perjalanan Hana selalu saja memakai topinya agar orang-orang tak melihatnya, Hana sebenarnya masih takut jika diajak di keramain, Se kyeong pun berusaha untuk membuat keadaan Hana menjadi nyaman saat orang-orang melihatnya, sesampainya dirumah Eun ji, Se kyeong lalu mengetuk pintu rumah Eun ji, Eun ji membuka pintu dan ia sontak kaget melihat orang yang datang kerumahnya adalah Se kyeong bersama Hana lengkap dengan koper bawaannya, “yaa.. Se kyeong aa.. mwosun iriya..?” tanya Eun ji sambil memandangi barang bawaan Se kyeong, Se kyeong mengabaikan pertanyaan sahabatnya, “bolehkah aku masuk..?” tanya Se kyeong, Eun ji baru sadar kalau ia belum mempersilahkan Se kyeong untuk masuk, Hana masih tertunduk dibalik topinya, “ayo masuklah..” ajak Eun ji sambil mengambil koper Se kyeong, Se kyeong pun masuk ke rumah sederhana milik sahabatnya, Eun ji pun segera mengambilkan minum untuk sahabatnya.
Hana tak mau lepas dari eommanya karena ia harus bertemu dengan orang yang dianggapnya asing, apalagi rumah yang didatanginya juga terlihat asing, setelah Se kyeong tampak lebih tenang dan begitu juga Hana yang telah terlelap karena kelelahan barulah Eun ji berani bertanya mengenai masalah yang dihadapi Se kyeong, “Se kyeong aa.. ceritakan padaku apa yang sebenarnya terjadi, kenapa kau meninggalkan rumah Seung jo?” tanya Eun ji dengan hati-hati, Se kyeong tak menjawab pertanyaan Eun ji, Eun ji menggantinya dengan pertanyaan lain, “apa Seung jo berlaku kasar padamu? Apa mertuamu jahat? Apa kau disuruh bekerja tanpa henti?” tanya Eun ji menebak-nebak, Se kyeong lalu menggelengkan kepalanya, “lalu apa..?” tanya Eun ji lagi, Se kyeong belum menjawab saat ponsel Eun ji tiba-tiba berdering, Eun ji lalu mengambil ponselnya lalu menjawabnya, “ne.. Sang hee yah.., jangkhamannyo Se kyeong aa..” ucap Eun ji memberi tahu Se kyeong kalau ia akan berbicara pada Sang hee, Eun ji lalu keluar dari kamar untuk berbicara pada Sang hee yang meneleponnya.
Seung jo yang belum juga tertidur masih menatap kosong ke arah langit-langit kamarnya, surat Se kyeong yang dibacanya tadi siang terus saja terngiang ditelinganya, sedikit pun Se kyeong tak menyalahkan Seung jo atas apa yang terjadi.
“Kau benar-benar wanita yang bisa menahan semuanya sendiri, dan kau selalu saja melukai dirimu sendiri, itulah mengapa kau sangat mudah jatuh dan rapuh, kenapa kau harus bertemu pria sepertiku, pria yang egois, pemarah dan tak pernah memikirkan perasaanmu, harusnya kau bertemu dengan pria yang baik yang bisa melindungimu hingga akhir” batin Seung jo, tak sadar air matanya menetes, “Se kyeong aa.. jika terjadi sesuatu padamu dan Hana maka aku tidak akan memaafkan diriku sendiri" Seung jo lalu menutup matanya dengan bantal, “apakah lari dariku adalah keahlianmu..” batinnya sedih, Seung jo mulai terlelap dalam tangisnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT YOU
FanfictionJodoh itu ditangan tuhan kalau jodoh itu ditangan orang tua berarti tuhan mempercayakan jodohmu pada orang tuamu.. hahaaaa.. hhmmm tak selamanya dijodohkan itu tak membahagiakan, walau awalnya akan banyak rintangan dan perbedaan tapi jika dia memang...