I WANT YOU (PART 24)

571 51 4
                                    

I WANT YOU (PART 24)

Seung jo masih meratapi nasibnya, sesaat kemudian ponselnya berdering, ia pun segera mengambil ponselnya dan membukanya, “video..? tapi video apa ini..?” batin Seung jo, ia lalu memutarnya, untuk kedua kalinya dalam hari yang sama Seung jo terhenyak, terdiam, terpaku tak bisa berucap, matanya terbelalak menyaksikan video yang diputarnya, “Jadi semuanya karena Hyo ran? Kenapa selama ini aku begitu bodoh” Seung jo terduduk lemas menyaksikan semua itu, “Se kyeong menahan semuanya demi aku” Seung jo benar-benar tak bisa berkata-kata, sesaat kemudian sebuah pesan singkat masuk ke ponsel Seung jo, seung jo membacanya, “Hana dalam keadaan bahaya, Hana diculik..” bunyi pesan singkat yang dibaca Seung jo, untuk kesekian kalinya Seung jo seakan tak bisa bernafas, Seung jo panik luar biasa yang ada difikirannya saat ini hanya Hana putri kecilnya yang baru saja diketahuinya, Seung jo berlari keluar dari gudang kemudian keluar rumah, ibunya melihat Seung jo yang terburu-buru, “Seung jo yah... kau mau kemana kenapa terburu-buru seperti itu?” tanya eommanya, seung jo berhenti sebentar lalu menyerahkan amplop yang dipegangnya pada eommanya, “aku akan ke pulau Jeju sekarang juga” teriak Seung jo, eommanya yang masih bingung dengan isi amplop yang dipegangnya hanya melongo melihat kepergian Seung jo yang terburu-buru.

Ny. Kim membuka amplop yang diserahkan oleh Seung jo dan mulai membacanya, “ommooo... apa ini..?” gumam Ny. Kim menatap lekat lembar surat yang dipegangnya, Ny. Kim menyadari sesuatu, “mungkinkah... anak kecil yang kutemui dirumah Se kyeong itu adalah....” gumam Ny. Kim kata-katanya terputus, Ny. Kim terlihat sedih, “jadi selama ini aku mempunyai seorang cucu? Dan aku sama sekali tak mengetahui itu” batin ny. Kim, “kasian sekali anak itu tumbuh tanpa seorang ayah yang mendampinginya, tapi kenapa Se kyeong melakukan semua itu, kenapa ia menyembunyikan semua kebenarannya dari Seung jo, ada apa dengan semua?” batin Ny. Kim bertanya-tanya,  ini menjadi sebuah pertanyaan besar dalam kepala Ny. Kim, dengan langkah gontai Ny. Kim menemui suaminya dan memberitahukan apa yang barusan diketahuinya, dengan reaksi yang sama Tuan kim sangat-sangat terkejut, “ini sudah 5 tahun lamanya dan kita baru saja mengetahuinya, sebenarnya apa yang ada difikiran Se kyeong, kenapa dia menyembunyikan keberadaan seorang anak dari ayahnya?” ucap Tuan Kim, Ny Kim juga sama tak mempunyai jawaban dari semua pertanyaan-pertanyaan yang muncul dikepalanya.

Setelah menerima telepon dari Hyo ran Se kyeong semakin terpukul, Jung shin menghampiri Se kyeong, “ayo kita ke kantor polisi” ajak Jung shin, “untuk apa..??” tanya Se kyeong, “kita sudah menemukan petunjuk, ini akan sangat membantu polisi dalam penyelidikan” jawab Jung shin, Se kyeong segera tersadar, ia mengambil mantelnya dan segera berlari menuju mobil milik Jung shin, “nomor ponsel wanita itu masih tersimpan kan di ponselmu..?” tanya Jung shin saat mereka sudah berada didalam mobil, Se kyeong mencari nomer yang tadi menghubunginya, “iya oppa.. ini no. Ponselnya masih ada” jawab Se kyeong bersemangat, “Hana yah.. tunggulah sedikit lagi, eomma pasti akan membawa mu pulang”gumam Se kyeong sambil menangis, “tenanglah Se kyeong aa.. Hana pasti baik-baik saja” hibur Jung shin, mobilnya pun melaju kencang menuju kantor polisi.

At villa...

Hana duduk disebuah kursi dengan mulut dibekap dan tangan diikat kebelakang, hyo ran tampak menatap Hana dengan tajam, Hana menangis namun suaranya tak terdengar karena mulutnya yang dibekap, “berhentilah menangis, kau berisik sekali” teriak hyo ran membuat Hana semakin tertunduk dan semakin ketakutan, “inilah akibat dari eommamu yang tidak menuruti kata-kata ku, seandainya saja eommamu pergi diam-diam dari kehidupan ayahmu, maka gadis kecil seperti mu tidak akan merasakan hal pahit seperti ini” kata Hyo ran dengan mulut manis dan menyipitkan matanya, Hana menatap hyo ran dengan marah namun apa yang bisa dilakukan oleh gadis kecil sepertinya, Hana kembali mengeluarkan air matanya.

Seung jo mengambil penerbangan pertama menuju pulau Jeju, ia benar-benar gelisah saat ia membaca lagi pesan dari Jung shin kalau Hana diculik, “Hana bertahanlah demi ayah, ayah pasti akan melindungimu, ayah akan melakukan segalanya untukmu, ayah berjanji padamu” batin Seung jo saat ia sudah berada didalam pesawat, suara Hana terus saja terngiang ditelinga Seung jo saat Hana memanggil Seung jo dengan sebutan Ahjussi, “itulah jawabannya kenapa aku merasa sangat dekat denganmu dan sangat nyaman saat berada disampingmu” batin Seung jo, mengingat kembali betapa lucunya Hana, dan sifatnya pun hampir mirip dengannya.

Se kyeong dan Jung shin sudah sampai dikantor polisi, Se kyeong langsung menyerahkan no. Ponsel orang yang menghubunginya, “baik kita akan segera melacak keberadaan pemilik ponsel ini dengan menggunakan GPS” kata seorang polisi yang bertugas menyelidiki kasus Hana, Se kyeong terlihat gelisah dan Jung shin terus saja menenangkan Se kyeong, saat polisi melakukan pengecekan terhadap no. Ponsel tersebut Se kyeong dan Jung shin disuruh menunggu diluar, Jung shin dan Se kyeong lalu duduk dibangku tamu di kantor polisi tersebut, Jung shin membiarkan Se kyeong bersandar dibahunya, “Se kyeong aa.. mianhae..” ucap jung shin, “maaf untuk apa oppa..?” tanya Se kyeong dengan lemas, “maafkan aku karena aku telah lancang” jawab jung shin, Se kyeong menegakkan kepalanya, “maksud oppa..?” tanya Se kyeong tak mengerti, “aku telah memberi tahu Seung jo tentang semuanya, termasuk tentang Hana yang diculik” Se kyeong terlihat marah, “oppa.. kenapa kau melakukannya, kenapa kau tak memberi tahuku?” teriak Se kyeong tak bisa menahan emosinya, “Se kyeong aa.. sadarlah apa yang sedang kau hadapi sekarang bukan masalah kecil, ini menyangkut Hana, ingatlah bahwa Hana adalah anak Seung jo, hentikan keegoisanmu..” ucap jung shin dengan nada tinggi, Se kyeong melemah, ia tertunduk mendengarkan kata-kata Jung shin, “ini pertama kalinya aku bersuara keras didepanmu, mianhae kalau aku membuatmu terkejut” ucap jung shin menurunkan nada suaranya, Se kyong terisak, “akulah yang salah oppa, kau benar oppa.. semua terjadi karena aku begitu keras kepala dan karena keegoisanku, terima kasih oppa, kau begitu sabar menghadapiku..” jawab Se kyeong sambil menangis, Jung shin memeluk Se kyeong, “sudahlah.. seung jo sedang menuju kemari, setelah aku mengabarinya tentang kejadian yang menimpa Hana, bagaimana pun dia berhak untuk tahu karena dia adalah ayah kandung Hana” kata Jung shin membuat Se kyeong semakin menyadari sesuatu.

Sesaat kemudian polisi telah menemukan tempat dimana Hana disekap, beberapa polisi yang akan ikut dalam penyergapan menyiapkan semua keperluan mereka sedangkan Jung shin dan Se kyeong sudah bersiap ikut dalam penyergapan tersebut, Se kyeong terlihat sangat gugup, ia benar-benar takut jika terjadi sesuatu pada Hana. Saat mobil-mobil itu mengikuti jalur GPS, Se kyeong benar-benar ketakutan melihat jalan yang mereka lewati yang keluar masuk hutan, Se kyeong geram, “jadi wanita itu membawa Hana ku ke tempat seperti ini?” gumamnya marah, tak lama kemudian mobil polisi berhenti didepan sebuah Villa, polisi-polisi itu langsung mengepung tempat tersebut dan membunyikan pengeras suara, “keluarlah.. tempat ini sudah kami kepung” kata seorang polisi melalui pengeras suara, Hyo ran yang mendengarkan itu sontak kaget, ia tak menyangka kalau tempat persembunyiannya diketahui oleh polisi, ia lalu memegang Hana yang mulutnya masih dibekap, ia membawa Hana menuju keloteng villa tersebut dengan rasa takut yang mulai menghantuinya, lagi-lagi polisi memberi peringatan pada Hyo ran agar keluar membawa Hana, Hyo ran semakin terpojok, namun ia tetap tak keluar justru menarik Hana tetap tinggal diloteng, polisi mulai meringsek masuk kedalam Villa tersebut sambil mengacungkan senjata, puluhan polisi mulai masuk kedalam sambil mengintai keberadaan Hana, Jung shin dan Se kyeong masih berada diluar, menunggu polisi memanggil mereka masuk, “jangan mendekat.. jangan mendekat.. kalau kalian mendekat akan kudorong anak ini..” teriak Hyo ran dari atas loteng membuat polisi harus memikirkan jalan lain, Se kyeong mendengarkan teriakan Hyo ran dari luar, ia pun semakin gelisah dan akan berlari masuk melihat keadaan Hana, seorang polisi berjalan mengendap-endap  menuju ke arah kebelakang Villa, polisi itu hendak naik keloteng melalui pintu belakang Villa, Hana berusaha melepaskan diri dari Hyo ran dan ingin berteriak namun mulutnya masih dibekap saput tangan, Hyo ran semakin terpojok tangannya memegang gunting yang diarahkan ke leher Hana, Se kyeong tak tahan lagi ia melepaskan diri dari Jung shin lalu berlari masuk kedalam Villa, betapa terkejut Se kyeong melihat keadaan Hana, Se kyeong menangis memanggil nama Hana, Hana melihat ibunya, Hana ikut mengeluarkan air mata, “jangan.. jangan sakiti putriku.. kumohon jangan sakiti putriku, polisi itu berhasil naik keloteng dan sedang berjalan ke arah Hyo ran, polisi itu lalu menodongkan senjata kearah Hyo ran dari belakang, hyo ran yang semakin merasa terpojok lalu semakin mendekatkan gunting yang dipegangnya ke leher Hana, “jangan mendekat, atau anak ini bisa mati” ancam Hyo ran, namun polisi itu tetap mendekati Hyo ran selangkah demi selangkah, Hyo ran ketakutan dilihatnya seluruh polisi sedang menodongkan senjata kearahnya dan ia mulai kehilangan akal sehatnya, Hyo ran mendorong tubuh mungil Hana ke tangga dan.... “brakkkkkkk” tubuh gadis kecil itu terguling dari atas, “andweeeeeeeeee......” teriak Se kyeong begitu pula dengan jung shin, disaat bersamaan Seung jo sudah masuk ketempat itu dan dilihatnya tubuh putrinya terguling dan bersimbah darah...

To be continue......

I WANT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang