I WANT YOU part 11

670 48 26
                                    

I WANT YOU (PART 11)

“pada saat ini aku tidak bisa mengatakan kalau aku mencintaimu karena aku masih belum yakin dengan perasaanku, tapi entah kenapa aku mulai ingin mengetahui apa yang kau pikirkan, apa yang kau rasakan, apa yang kau sukai, apa yang kau kerjakan, apa yang membuat mu sedih, aku sangat ingin mengetahuinya, apakah itu bisa disebut cinta??” jelas Seung jo, Se kyeong mendengarkan semua perkataan Seung jo menguatkan hatinya, Seung jo mendekati Se kyeong menghapus air mata gadis itu lalu memeluknya dengan lembut, Se kyeong terdiam tak berkata apapun saat tangan Seung jo memeluknya.

Setelah kejadian tersebut kedua insan ini tampak terlihat canggung satu sama lain, tak seperti biasanya Seung jo yang sering marah-marah ke Se kyeong menjadi lebih benyak tersenyum ke Se kyeong, Seung jo memang terkadang bersikap manis namun hal itu tak membuat Se kyeong langsung percaya akan perubahan Seung jo terhadapnya, Se kyeong beranggapan tak mungkin seseorang bisa mengubah hatinya hanya dalam waktu yang singkat.

“Se kyeong aa.. jam berapa kau pulang semalam?” tanya ibu mertuanya saat mereka berada diruang makan, Se kyeong tertunduk, “mianhae eomoni aku pulang terlambat” jawab Se kyeong menyesal, “kenapa kau ketakutan seperti itu, wajar saja kalau kau menghabiskan waktu dengan suamimu, malah kau harus sering-sering melakukannya” ucap ibu mertuanya tersenyum, Se kyeong terlihat masih malu, “lalu mana suamimu, kenapa belum turun juga?” tanya ibu mertuanya lagi, “masih dikamar eomoni, Sepertinya masih bersiap-siap” jawab Se kyeong, ayah mertuanya pun datang, “beri tahu dia agar lebih cepat, hari ini ada rapat mendadak dikantor” kata ayah mertuanya, Se kyeong segera menuju keatas menyusul suaminya.

“Seung jo ssi..” panggil Se kyeong, “iya.. ada apa..?” jawab Seung jo lalu mendekat kearah Se kyeong dan menyerahkan dirinya, Se kyeong heran akan tingkah laku Seung jo, “Ada apa..?” Se kyeong balik bertanya, Seung jo menunjuk dasinya yang kurang rapi, “tolong rapikan untukku..” rengek Seung jo, Se kyeong tertawa geli, “hal kecil seperti ini saja kau tak bisa melakukannya” kata Se kyeong seraya tersenyum kearah Seung jo, “istriku bisa melakukannya jadi aku takkan khawatir..” goda Seung jo membuat Se kyeong kembali tertawa geli. Tanpa mereka sadari hari demi hari mereka sudah semakin dekat, namun Se kyeong tak menganggap kedekatan itu merupakan sebuah rasa cinta dari Seung jo, Se kyeong menganggap Seung jo hanya terbawa suasana saat bersamanya.

Saat dimeja makan Seung jo diberi tahu oleh ayahnya kalau ia ada perjalanan bisnis diluar kota selama 3 hari, Seung jo membelalakkan matanya saat ia mendengar ayahnya mengatakan itu, “mwoo... 3 hari..??” seru Seung jo, “itu adalah proyek pertamamu, jadi kerjakanlah dengan sungguh-sungguh” ucap ayah nya tegas, “selesai rapat nanti siang kau harus sudah berangkat kesana” sambung ayahnya lagi, mau tidak mau Seung jo harus pergi karena ini adalah proyek pertamanya, setelah selesai sarapan mereka pun berangkat ke kantor.

Se kyeong mempersiapkan keperluan suaminya untuk keluar kota, ia menyiapkan baju yang akan dibawa oleh Seung jo, “semoga kau melakukannya dengan benar, dan membuat abeonim bangga padamu” gumam Se kyeong saat memasukkan satu persatu pakaian milik Seung jo, tak lama kemudian Seung jo datang, “kau sudah datang..?” ucap Se kyeong saat melihat Seung jo masuk kedalam kamar, Seung jo mengangguk, “aku sudah mempersiapkan semuanya untuk mu..” kata Se kyeong, bangkit dari duduknya, Seung jo menatap koper yang telah disiapkan oleh Se kyeong, “gomawo..” ucap Seung jo, “terima kasih untuk apa?” tanya Se kyeong, “terima kasih karena kau terlalu baik padaku” jawab Seung jo, Se kyeong tersenyum, “itu sudah tugas ku jadi tak perlu berterima kasih..” kata Se kyeong lagi, Seung jo lalu mengalihkan pembicaraan, “aku akan pergi selama 3 hari, apa kau tidak apa-apa??” tanya Seung jo mulai mengkhawatirkan Se kyeong, Se kyeong menggelengkan kepalanya, “tidak apa-apa..” jawab Se kyeong pelan, Seung jo mendekat kearah Se kyeong, Se kyeong terdiam tiba-tiba Seung jo memeluknya, namun Se kyeong tak membalas pelukan Seung jo, ia hanya mematung, batin Seung jo, “aku merasa sangat nyaman saat berada dipelukanmu” batin Se kyeong, “aku takut terjatuh dipelukanmu” batin Seung jo, “aku ingin kau menjadi bagian dari kisahku” batin Se kyeong, “aku takut ini hanya ilusi” batin Seung jo, “aku mulai menyukaimu” batin Se kyeong, “aku meragukanmu..” Setelah lama memeluk Se kyeong, Seung jo lalu mengecup kening gadis itu, “aku pergi..” ucap Seung jo berpamitan pada Se kyeong, “hati-hati dijalan..” jawab Se kyeong lalu memaksakan senyumnya ke arah Seung jo.

Setelah beberapa jam perjalanan menuju ketempat yang dituju Seung jo pun sampai dihotel tempat ia dan rekannya akan menginap, setelah masuk dikamar hotel, Seung jo langsung mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang, “Se kyeong aa.. aku sudah sampai, apa kau baik-baik saja dirumah..?” tanya Seung jo beruntun, terdengar suara lembut seorang wanita, “kau sudah sampai, istirahatlah, jangan mengkhawatirkan aku, aku baik-baik saja” jawab Se kyeong, raut wajah Seung jo tampak berseri-seri saat berbicara dengan Se kyeong melalui telepon, “jalja...” ucap Seung jo sebelum mengakhiri pembicaraannya dengan Se kyeong. Dua hari berlalu ditempat Seung jo menyelesaikan proyeknya ia pun tampak kelelahan setiap saat bertemu dengan rekan bisnisnya dan ini merupakan malam terakhir baginya sebelum pulang ke Seoul, ia pun mempersiapkan kopernya karena esok harinya ia akan kembali kerumah tentu dengan perasaan yang amat gembira karena akan bertemu dengan Se kyeong, tiba-tiba.. “ting dong... ting dong..” suara bel pintu berbunyi, “siapa yang bertamu malam-malam begini” gerutu Seung jo, ia pun segera membuka pintu dan... “oppa... ini benar kau kan..? aku kira aku salah orang..” kata Hyo ran saat Seung jo membuka pintu, Seung jo membelalakkan matanya dengan sangat terkejut Seung jo berkata, “Hyo ran aa.. apa yang kau lakukan ditempat ini..?” Hyo ran tersenyum, “oppa.. aku ada pemotretan didaerah ini, dan kru kami menginap disini, tak sengaja aku membaca buku tamu dan aku melihat nama oppa, aku penasaran makanya aku kemari, ternyata itu benar-benar oppa..” jelas Hyo ran, tanpa ba bi bu.. Hyo ran langsung masuk ke kamar Seung jo, “kebetulan sekali kita bisa bertemu disini oppa..” kata Hyo ran sambil melihat-lihat kamar Seung jo, ia pun duduk diranjang, Seung jo hanya memandang Hyo ran tanpa menjawab apapun yang dikatakan oleh Hyo ran, “oppa.. kenapa kau menatapku seperti itu?” tanya Hyo ran saat melihat Seung jo memperhatikannya, “tidak.. tidak apa-apa..” jawab Seung jo, “apa kau mau minum..? tawar Seung jo,”sepertinya aku harus melakukannya sekarang” batin Hyo ran dengan niat jahatnya, Hyo ran langsung menyela, “oppa.. biar aku saja yang mengambilnya” kata Hyo ran bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah lemari es, Hyo ran mengambil 2 buah gelas lalu mengambil jus yang ada di lemari es tersebut, saat Seung jo lengah, Hyo ran tampak memasukkan bubuk berwarna putih ke dalam salah satu gelas yang berisi jus tersebut.

“oppa... ini untuk mu..” tawar Hyo ran menyodorkan gelas yang berisi jus kearah Seung jo, dan tanpa curiga Seung jo mengambil dan meminum jus tersebut dengan santai, tampak Hyo ran tersenyum puas, “lihat saja nanti gadis kampung... suamimu akan jadi milikku lagi” batin hyo ran dengan wajah sinisnya, tanpa sempat berbicara apapun Seung jo tampak sudah terkulai lemas, tertidur dan tak sadarkan diri, Hyo ran langsung mengunci pintu dan memapah tubuh Seung jo ketempat tidur, ia membuka baju Seung jo lalu menyelimutinya, Hyo ran melakukan hal yang sama, ia melepaskan setengah bajunya lalu masuk keselimut yang sama dan bersandar dibahu Seung jo yang tertidur lelap, “jepret.. jepret.. jepret...” Hyo ran memotret dirinya bersama Seung jo, seolah-olah mereka sedang menghabiskan malam bersama, setelah puas dengan niat jahatnya Hyo ran lalu mengembalikan keadaan Seung jo seperti semula dan meninggalkan Seung jo yang masih terkulai lemas.

Se kyeong masih melamun ditempat tidurnya, ia mencoba memejamkan mata namun tetap terjaga, tiba-tiba ponselnya berdering, ia pun mengambil ponselnya dan terlihat ada pesan yang masuk, ia segera membukanya, Sontak ia terperangah setelah membuka pesan tersebut, Se kyeong membelalakkan matanya dan menutup mulutnya, ia syok menyaksikan gambar yang ada diponselnya.....

To be continue...

I WANT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang