I WANT YOU (PART 34)
“Se kyeong aa... eotteohke...??” gumam Seung jo sedih, ia benar-benar tak tahu apa yang harus dilakukannya, “bagaimana jika Se kyeong tahu akan hal ini? Bagaimana jika dia meninggalkanku lagi? Bagaimana dengan janji-janjiku padanya? Lalu bagaimana dengan uri Hana?” pertanyaan-pertanyaan itu memenuhi kepala Seung jo, ia terpuruk dititik terendah, Seung jo berdiri dengan lemas meninggalkan cafe tersebut, Seung jo mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi dan tak bisa mengendalikan rasa bersalahnya.
Seung jo sampai dirumah dengan wajah muram, namun saat Se kyeong dan Hana menyambut kedatangannya, wajah muram itu dengan tiba-tiba berubah menjadi ceria, Seung jo berusaha menyembunyikan perasaan yang sebenarnya, ia tersenyum ke arah putrinya yang sudah menanti kepulangannya.
“Ayah.. kenapa pulangnya sangat terlambat..?” protes Hana, Seung jo memaksakan senyumnya ke arah Hana, “mianhae.. Hana yah.. ayah sangat sibuk dikantor” seung jo beralasan, “apa ayah sudah makan malam..?” tanya Hana lagi, Seung jo menganggukkan kepalanya, “apa Hana sudah makan malam..?” Seung jo balik bertanya, “sudah.. kita sekeluarga sudah makan malam, kecuali ayah..” jawab Hana polos.
“Mianhae.. Hana yah...” ucap Seung jo lagi, “mianhae..” seung jo mengulangi kata maaf itu berkali-kali, sebenarnya kata itu ia tujukan untuk meminta maaf karena ia telah berbohong kepada putrinya.
“Hana yah.. biarkan ayah beristirahat, ayah pasti sangat lelah karena bekerja sampai malam dikantor” sela Se kyeong, Hana menoleh ibunya, “ne eomma.., ayah annyeong..” ucap Hana lalu meninggalkan ayahnya, Min ji yang kebetulan lewat lalu mengambil Hana dan membawanya ke kamar.
Seung jo dan Se kyeong lalu menuju ke kamar mereka, Se kyeong lalu mengambil tas, dan membukakan jas suaminya, “kau pasti sangat sibuk dikantor..” ucap Se kyeong, “ne..” jawab seung jo pelan, “apa kau ingin aku pijit..” tawar se kyeong, Seung jo lalu menggelengkan kepalanya dan langsung menuju tempat tidur, Se kyeong melihat keanehan pada suaminya, “ada apa dengannya? Kenapa tingkahnya menjadi aneh begitu..?” batin Se kyeong, namun Se kyeong menghela nafas dan berbaring disamping suaminya, Seung jo tampak menghindari tatapan Se kyeong saat tidur Seung jo membelakangi Se kyeong, Se kyeong pun terdiam, dikepalanya kini penuh dengan pertanyaan yang ia sendiri tak tahu apa jawabannya.
“Apa kau sedang menyembunyikan sesuatu dariku? Apa kau ada masalah dikantor? Atau mungkin rasa cintamu telah berkurang padaku dan kini kau menyesali pernikahan kita?” Se kyeong berandai-andai, sesekali ia menoleh kearah punggung Seung jo, Se kyeong benar-benar sedih, namun ia juga tak mau menanyakannya secara langsung pada Seung jo mengingat Seung jo benar-benar tak ingin melihatnya, Seung jo yang membelakangi Se kyeong sebenarnya ia juga belum tidur, ia merasa resah, gelisah dan cemas, ia tak tahu apa yang harus dilakukannya kali ini, “aku tak ingin kehilanganmu dan juga aku tak ingin mengorbankan bayi yang tak berdosa itu” batin Seung jo, “mianhae Se kyeong aa.. jeongmal mianhae..” sambung Seung jo lagi, Se kyeong mengira Seung jo sudah terlelap lalu mendekati Seung jo dan memeluknya dari belakang, Seung jo merasakan pelukan Se kyeong yang begitu hangat, dalam hati ia menangis, “kenapa ini harus terjadi, aku mencintaimu tapi aku juga menyakitimu, kenapa kau harus hidup dengan pria brengsek seperti ku?” batin Seung jo sedih, Se kyeong yang hampir terlelap lalu berkata, “Kim Sung jo ssi saranghae..” ucap Se kyeong lalu menutup matanya dan mendekap erat tubuh suaminya dari belakang, mendengarkan itu betapa hati Seung jo seperti teriris-iris, “maafkan aku..” itulah kata-kata yang keluar dari bibir seung jo namun Se kyeong sudah tak mendengarkannya karena ia sudah terlelap.
Pagi harinya, seung jo terbangun dengan kepala berat karena ia kurang tidur, ia meraba kasur disampingnya yang sudah kosong, Se kyeong yang bangun lebih pagi sudah berada didapur menyiapkan sarapan untuk keluarga Kim, sambil memasak Se kyeong memikirkan keanehan yang terjadi pada Seung jo malam tadi, namun sekuat tenaga Se kyeong menepis semua prasangka buruknya terhadap Seung jo, “mungkin saja ia bersikap seperti itu karena ia tertekan dengan pekerjaannya dikantor apalagi sekarang ia memegang kendali penuh atas perusahaan karena ayahnya sudah pensiun” Se kyeong menghibur dirinya, setelah selesai menyiapkan sarapan, keluarga Kim lalu sarapan bersama, namun tidak dengan Seung jo, setelah ia berpakaian ia langsung pamit berangkat ke kantor.

KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT YOU
FanficJodoh itu ditangan tuhan kalau jodoh itu ditangan orang tua berarti tuhan mempercayakan jodohmu pada orang tuamu.. hahaaaa.. hhmmm tak selamanya dijodohkan itu tak membahagiakan, walau awalnya akan banyak rintangan dan perbedaan tapi jika dia memang...