I WANT YOU part 14

574 48 1
                                    

I WANT YOU (PART 14)

Se kyeong masuk ke kamarnya lalu menghempaskan tubuhnya di tempat tidur, ia menatap sedih foto pernikahannya yang tepat berada di hadapannya, lama ia berfikir, “baiklah.. jika ini memang yang terbaik maka aku akan melakukannya” gumamnya sambil terisak, “aku mencintaimu, karena aku mencintaimu maka aku harus melakukannya..” sambungnya lagi seraya menghapus air matanya.

Keesokan harinya....

Se kyeong mengunjungi kakeknya, sebelum masuk kerumah kakeknya ia menghela nafas panjang, ia mencoba tersenyum, “harabeoji...” teriak Se kyeong di depan pintu, kakeknya terlihat tergopoh-gopoh untuk membuka pintu, “kau datang..” ucap kakeknya menyambut kedatangan Se kyeong, kakeknya terlihat pucat, “kakek.. apa kakek baik-baik saja? Kenapa wajah kakek begitu pucat..?” tanya Se kyeong khawatir, kakek menatap Se kyeong, “ini biasa terjadi, mungkin karena umur kakek yang sudah terlalu tua, jadi kakek sudah kuat lagi seperti dulu” jawab kakeknya menenangkan Se kyeong, “ayo kek.. masuklah diluar terlalu dingin..” ucap Se kyeong lalu memapah kakeknya masuk kedalam rumah, “kakek istirahatlah biar kumasakkan sesuatu untuk kakek” ucap Se kyeong lalu mengantarkan kakeknya masuk kedalam kamar, Se kyeong pun berkutat didapur menyiapakan makanan untuk kakeknya, “aku benar-benar lupa akan kesehatan kakek..” batin Se kyeong menyesal, setelah selesai memasakkan bubur untuk kakeknya Se kyeong pun mengantarkan bubur yang ia masak kedalam kamar, “kakek ayo bangun, aku akan menyuapi kakek..” ucap Se kyeong lembut, kakeknya pun duduk dihadapan Se kyeong, “bagaimana dengan pernikahanmu? Apa semuanya baik-baik saja..? tanya kakeknya sambil menatap Se kyeong lembut, Se kyeong tampak terdiam, “apa dia memperlakukanmu dengan baik..?” tanya kakek lagi, Se kyeong memaksakan senyumnya, “ia kakek.. semuanya baik-baik saja, dia juga memperlakukan ku denagn sangat baik, jadi kakek tidak perlu mengkhawatirkanku..” jawab Se kyeong sembari menyuapi kakeknya, setelah selesai menyuapi kakeknya Se kyeong pun memberikan obat pada kakeknya, “maafkan aku kakek.. aku benar-benar tidak bisa merawatmu dengan baik.. aku benar-benar cucu yang buruk” gumam Se kyeong, “tapi tunggulah sedikit lagi, aku akan menemanimu dan merawatmu seperti dulu lagi..” sambungnya lagi saat melihat kakeknya telah tertidur.

Se kyeong masuk kekamar lamanya, ia pun memandangi kamar yang sudah lama ia tinggalkan, ia menatap sedih semua foto-foto masa kecilnya, lalu memegang perutnya, “maafkan ibu sayang, ibu harus melakukannya, ibu tidak ingin kau menderita setelah kau lahir, ibu tak ingin melihatmu tak diakui oleh ayahmu, ibu juga tak ingin melihat ayahmu ada dalam bahaya, ibu melakukan semua ini untuk kebaikan kita bersama” gumam Se kyeong air matanya pun mulai mengalir.

Se kyeong mengunjungi krematorium dimana abu ayah dan ibunya disemayamkan, ia menatap sedih foto ibu dan ayahnya, “eomma.. appa.. maafkan aku, maafkan aku melakukan semua ini, aku melakukannya karena ingin melihatnya bahagia, aku mencintai orang itu eomma.. aku sudah jatuh cinta padanya, tapi... aku tak boleh egois” Se kyeong terisak didepan abu ayah dan ibunya, Se kyeong lalu keluar dari krematorium lalu menghapus air matanya, “air mataku tak boleh keluar lagi, cukup sampai disini..” gumamnya membulatkan tekad, ia naik bis lalu menuju sebuah taman, sesampainya ditaman ia merogoh ponselnya lalu menghubungi Seung jo, “aku menunggumu disini..” kata-kata terakhir Se kyeong sebelum mengakhiri perbincangan dengan Seung jo, tak lama kemudian Seung jo pun tiba ditaman tersebut, “ada apa Se kyeong aa.. kenapa tiba-tiba kau memanggilku kesini..?” tanya Seung jo heran, Se kyeong mengumpulkan keberaniannya, Seung jo semakin heran, “Se kyeong aa.. sebenarnya ada apa denganmu..? tanya Seung jo lagi tidsk sabar, “Seung jo ssi.. apa kau menintaiku..?” tanya Se kyeong tiba-tiba, Seung jo mengernyitkan alisnya, “kenapa kau bertanya seperti itu..?” kata Seung jo balik bertanya, “jawablah pertanyaanku, apa kau mencintaiku..?” tanya Se kyeong lagi, “kenapa kau menanyakan pertanyaan yang jelas-jelas kau sudah tahu apa jawabannya” jawab Seung jo, “apa kau masih meragukanku..? tentu saja aku mencintaimu..” sambungnya lagi, Se kyeong menatap Seung jo tajam, “terima kasih karena kau telah mencintaiku, walau aku tak tahu apa cintamu tulus atau tidak terhadapku..” ucap Se kyeong tegas, Seung jo semakin heran melihat tingkah Se kyeong, “Se kyeong aa.. wae geurae..?” tanya Seung jo lagi, Se kyeong menatap Seung jo dengan tatapan kosong, “Seung jo ssi.. aku ingin mengakhiri semuanya..” ucap Se kyeong datar, Seung jo kaget, “apa maksudmu.. berkata seperti itu..?” tanya Seung jo tak percaya, “ayo katakan padaku yang sebenarnya, ada apa denganmu Se kyeong...??” teriak Seung jo, “Aku sudah tak bisa lagi hidup denganmu, aku lelah dengan perlakuanmu yang tak bisa menghargaiku, aku bosan dengan sifatmu yang selalu bergantung padaku, aku sudah tak mampu bertahan lagi..” jawab Se kyeong dengan suara lantang, Seung jo terhenyak mendengarkan perkataan dari Se kyeong, Seung jo tampak ling lung, namun ia masih mampu berfikir dengan logikanya, “aku tak percaya dengan semua ucapanmu, kau berbohong kan? Katakan yang sebenarnya padaku.. ayo katakan yang sebenarnya..!!!” teriak Seung jo dengan amarahnya, Se kyeong menatap mata Seung jo yang mulai memerah, “kau ingin tahu yang sebenarnya..? baiklah.. aku akan mengatakannya dengarkanlah baik-baik Kim Seung jo ssi..” jawab Se kyeong dengan pndangan mata nanar, “aku tak mencintaimu.. aku mencintai pria lain..” sambung Se kyeong membuat Seung jo benar-benar bagai disambar petir, “mwoooo???? Mwo ragu..???” kata Seung jo lemas, batin Se kyeong menangis namun wajahnya masih tampak datar, “aku akan segera mengurus perceraian kita jadi kau tidak usah repot-repot kau tinggal menanda tanganinya saja, dan satu lagi.. aku mungkin tak akan kembali kerumahmu lagi, nanti akan ku ambil barang-barangku dan berpamitan pada eomoni dan abeonim..” ucap Se kyeong lalu berdiri dari bangku taman meninggalkan Seung jo yang masih terpaku tak percaya dengan apa yang barusan dialaminya, Se kyeong berjalan melewati Seung jo, kepalanya terasa pusing, dan hampir saja jatuh namun dengan segera ia menguatkan dirinya karena tak ingin Seung jo melihatnya, sesampainya dijalan raya ia lalu menyetop taksi dan meninggalkan taman tersebut.

Keesokan harinya...

Se kyeong datang kerumah Seung jo, Seung jo tak ada dirumah sedangkan ibu, ayah mertuanya dan nenek sudah menunggu kedatangan Se kyeong untuk mendengarkan penjelasan dar Se kyeong, Se kyeong tertunduk, ayah dan ibu mertuanya tampak begitu sedih, “Se kyeong aa ada apa ini..?” tanya ibu mertuanya sambil menatap Se kyeong sedih, Se kyeong pun menangis, “mianhae eomoni.. mianhae abeonim.. aku tak bisa lagi hidup bersama Seung jo..” jawabSe kyeong sambil terisak, “tapi kenapa..? selama ini kalian terlihat baik-baik saja, kenapa tiba-tiba kalian seperti ini..?” tanya ibu mertuanya lagi, Se kyeong tak bisa berkata apa-apa, “apa Seung jo melakukan kesalahan padamu..?” tanya ayah meruanya, Se kyeong menggelengkan kepalanya, “tidak seperti itu abeonim.. ia tidak melakukan apa-apa, aku yang ebrsalah abeonim, aku yang bersalah karena tidak bisa mencintainya seperi dia mencintaiku, aku mencintai orang lain abeonim..” jawab se kyeong memberanikan diri, ayah mertuanya terlihat kaget namun masih bisa mengendalikan diri, ayah mertuanya menghela nafas panjang, “aku tak bisa berkata apa-apa lagi” jawab ayah mertuanya lalu meninggalkan Se kyeong, ibu mertuanya terlihat lemas mendengarkan penjelasan Se kyeong begitu pula dengan nenek.

Se kyeong lalu naik kekamar, ia lalu mengambil kopernya lalu memasukkan semua barang-barang miliknya, sesaat ia duduk disudut tempat tidur, ia mengenang kembali saat-saat ia menghabiskan waktu dikamar itu dengan Seung jo, ia mengingat Seung jo tersenyum padanya, mengingat malam pertama ia tidur dikamar itu, mengingat menyiapkan semua keperluan Seung jo, air mata Se kyeong mulai mengalir, ia lalu mengalihkan pandangannya pada foto pernikahannya, ia tersenyum namun air matanya masih tetap mengalir, “kelak semua ini akan menjadi kenangan manis bagiku, Kim seung jo ssi.. aku mencintaimu..”batin Se kyeong sambil mengusap perutnya, ia lalu bangkit dari duduknya lalu meninggalkan kamar yang penuh dengan kenangannya bersama Seung jo, “aku harus kuat melewati semua ini..” gumamnya lagi melangkahkan kaki keluar dari kamar itu.

Se kyeong pun pamit pada ayah, ibu mertuanya, nenek dan minji tanpa kehadiran Seung jo, “maafkan aku..” ucap Se kyeong sebelum meninggalkan rumah tersebut. Ibu mertuanya benar-benar syok dengan kejadian yang begitu tiba-tiba ini, “kau gadis yang baik tapi kenapa kau tak bisa mencintai putraku seperti putraku mencintaimu...” batin Ny. Kim kecewa.

At Bar...

Terlihat Seung jo sedang minum-minum bersama teman-temannya dan Hyo ran pun berada ditempat tersebut, Hyo ran terlihat sangat bahagia, karena ia bisa menebak kalau Se kyeong telah melakukan semua yang ia katakan, Hyo ran duduk disamping Seung jo, “oppa.. kenapa kau seperti ini..?” tanya Hyo ran pura-pura tak mengetahui apa yangterjadi, Seung jo tak menggubris Hyo ran, ia terus saja menenggak minumannya sampai ia benar-benar kehilangan kesadarannya......

To be continue......

I WANT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang