I WANT YOU (PART 3)
“aiiiggooo... jadi aku disuruh menikah dengan wanita seperti ini??? Ckckckck.. benar-benar bukan tipeku..” gumam seung jo dalam hati seraya menatap Se kyeong dengan tatapan tidak suka, begitupun dengan Se kyeong matanya menatap Seung jo dengan santai tanpa ekspresi. Ny. Kim memperkenalkan putranya pada Se kyeong, “Se kyeong aa.. ini adalah putraku Kim seung jo..” ucap Ny. Kim, Se kyeong pun menundukkan kepalanya, “Namaku Han Se kyeong” ucap se kyeong pada Seung jo yang ada dihadapannya, Seung jo menanggapinya dengan dingin, Se kyeong hanya bisa tertunduk, “sombong sekali pria itu..” batin Se kyeong menambah ketidak sukaannya pada pria yang ada dihadapannya itu. Makan malam pun berlangsung dengan keheningan hanya ada ucapan-ucapan Ny. Kim yang mempersilahkan kakek dan Se kyeong untuk mencicipi makanan yang dibuatnya.
Setelah makan malam selesai, kakek tampak berbincang dengan Tuan Kim, sedangkan Min ji mengantarkan nenek kekamarnya untuk beristirahat, Ny. Kim mengajak Se kyeong keruang tengah mereka pun duduk berdampingan, “Se kyeong aa.. bibi tahu kalau kau tidak mengingat kami, karena kau masih sangat kecil pada waktu itu, dulu saat kedua orang tuamu masih hidup kami sangat dekat layaknya seperti sebuah keluarga, saat itu seung jo berumur 7 tahun, tapi bibi tidak tahu apa ia masih ingat dengan kenangan kebersaman keluarga kita” Ny. Kim menghela nafas lalu melanjutkan ceritanya, “karena keakraban kami saat itu, seakan kami tidak ingin terpisahkan maka kami membuat sebuah janji ingin menikahkan putra dan putri kami agar tali persaudaraan menjadi semakin erat, dan pada saat ayahmu meninggal kami amat sangat berduka, sedangkan ibumu seakan tak bisa menerima kenyataan akan kepergian ayahmu, saat itulah ibumu berpesan lagi agar kau dan seung jo harus dinikahkan saat kalian dewasa, dan satu minggu setelah itu ibumu pun menyusul ayahmu karena Syok tak bisa menerima kepergian ayahmu, aku masih ingat kata-kata terakhir ibumu, dia bilang, uri Se kyeong.. jagalah uri Se kyeong, aku menitipkan Se kyeong ku padamu, nikahkanlah dia dengan Seung jo agar ia mempunyai keluarga yang bisa melindunginya, itulah kata-kata terakhir mendiang ibumu sebelum meninggal” jelas Ny. Kim, bulir air mata membasahi pipi Se kyeong, ia benar-benar sedih mendengarkan cerita tentang orang tuanya semasa mereka hidup, “bibi.. aku bahkan sudah lupa bagaimana wajah ayah dan ibuku, aku hanya bisa melihat wajah mereka saat aku berkunjung ke krematorium..” ucap Se kyeong sambil menangis tersedu, Ny. Kim memeluk se kyeong, “menangislah.. aku mengerti apa yang kau rasakan selama ini” hibur Ny. Kim, sambil memeluk Se kyeong Ny. Kim melanjutkan ceritanya, “bibi minta maaf, bibi tahu kalau Seung jo memiliki sifat yang buruk, tapi sebagai orang tuanya bibi ingin kau yang mendampingi putra bibi, bibi mohon menikahlah dengan Seung jo.. Se kyeong aa..” ucap Ny. Kim, Se kyeong masih terdiam ia tak tahu harus menjawab apa, Ny. Kim pun meyakinkan Se kyeong lagi, “bibi hanya ingin kau bahagia dan ada keluarga yang bisa melindungimu” sambung ny. Kim lagi, mendengar kata-kata itu Se kyeong teringat akan cerita Ny. Kim tadi tentang pesan terakhir ibunya sebelum meninggal kalau ia harus dinikahkan dengan Seung jo agar ia mempunyai keluarga untuk berlindung dan keluarga yang bisa menjaganya, “ini adalah pesan terakhir dari kedua orang tuaku, dan aku ingin mereka melihatku bahagia, baiklah.. mungkin ini memang yang terbaik untukku..” batin Se kyeong ia punmelepaskan pelukan Ny. Kim, “bibi... baiklah aku menyetujui untuk menikah dengan Seung jo..” kata Se kyeong membuat Ny. Kim terkesima namun juga amat bahagia, “Se kyeong aa.. benarkah... kau menyetujuinya, benarkah kau mau menjadi menantuku..?” tanya Ny. Kim seakan tak percaya, Se kyeong mengangguk, “ne.. gomonim.. aku setuju..” jawab Se kyeong, mereka pun berpelukan Se kyeong tersenyum namun air matanya tetap berlinang.
Ny. Kim meninggalkan se kyeong menuju kedapur dan saat Se kyeong sendirian di ruang tengah, Seung jo datang menghampirinya, “kau tahu kan apa maksud dari pertemuan ini?? Tanya Seung jo sinis, Se kyeong menatap Seung jo, “aku tahu, kenapa..??” jawab Se kyeong juga dengan ekspresi yang sinis, “lalu apa jawabanmu..??” tanya Seung jo, “apa kau akan menyetujui perjodohan ini..?” sambungnya lagi, Se kyeong hanya menatap Seung jo sekilas, dan dari tatapan mata Seung jo, Se kyeong tahu kalau Seung jo tak menyetujui perjodohan tersebut, “aku menyetujuinya..” jawab Se kyeong singkat, membuat Seung jo kaget bercampur kesal, “baiklah kita lanjutkan saja sampai kapan kau mampu menghadapiku..” ucap Seung jo dengan dingin, karena sebenarnya Seung jo mengharapkan kalau Se kyeong akan menolak perjodohan itu agar ia tak susah-susah lagi merengek pada orang tuanya, namun apa boleh buat ternyata Se kyeong menyetujui semuanya, Seung jo pun tak punya pilihan lain selain mengikuti kemauan kedua orang tuanya, “jika pernikahan ini terlaksana, kau tahu kan ini terjadi bukan karena kita saling menyukai, tapi karena kita mempunyai tujuan masing-masing, jadi jangan berharap sesuatu yang lebih..” ucap Seung jo seraya tersenyum sinis lalu meninggalkan Se kyeong yang masih terpaku mendengarkan ucapan Seung jo.
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT YOU
FanfictionJodoh itu ditangan tuhan kalau jodoh itu ditangan orang tua berarti tuhan mempercayakan jodohmu pada orang tuamu.. hahaaaa.. hhmmm tak selamanya dijodohkan itu tak membahagiakan, walau awalnya akan banyak rintangan dan perbedaan tapi jika dia memang...