I WANT YOU (PART 4)
“aiisshh... eotteohke.. bisa gawat kalau eomma tahu aku menyuruhnya tidur di sofa, Seung jo pun bangun dari tidurnya lalu menuju ke arah Se kyeong dan membangunkannya yang ternyata Se kyeong sudah tertidur pulas, Sedangkan eommanya masih saja memanggil-manggil Se kyeong, “tak ada jalan lain.. aku harus menggendongnya..” gumam Seung jo, ia pun membopong tubuh gadis itu membuat gadis itu kaget dan terbangun dari tidurnya, “yaa.. mwoa naenggoya jigeum...???” kata Se kyeong meronta dari dekapan Seung jo, Seung jo tetap membopongnya ketempat tidur lalu membaringkannya dibahunya, Se kyeong bangun namun ditarik lagi oleh Seung jo, “sstttt.... menurutlah...” bisik Seung jo, Se kyeong yang masih terlihat bingung menatap seung jo dengan aneh, “eomma buka saja pintunya tidak dikunci..” teriak Seung jo, dan teriakan itu membuat Se kyeong mengerti akan maksud Seung jo, Se kyeong pun menuruti perintah Seung jo dengan perasaan gugup ia tidur di lengan pria itu dan pura-pura menutup matanya, eommanya pun masuk ke kamar tersebut dan dilihatnya Se kyeong tertidur di bahu Seung jo, Seung jo tersenyum ke arah eommanya, “sssttt...” kata Seung jo sambil menempelkan telunjuknya kemulut, “eomma dia sangat kelelahan...” ucap Seung jo membuat eommanya tersenyum, “ne.. arasseo..” jawab eommanya lalu keluar dari kamar anaknya, setelah pintu ditutup Se kyeong pun segera bangun dari bahu Seung jo, tanpa melihat Seung jo ia langsung menuju ke sofa tempat ia tadinya tidur. Seung jo memandangi Se kyeong sampai gadis itu tertidur di sofa.
Pagi pun tiba...
Tepat jam 7 pagi Seung jo terbangun dari tidurnya, ia pun melirik ke arah sofa dimana Se kyeong tidur semalam, namun ia tak melihat sosok gadis itu, terlihat selimutnya sudah terlipat rapi diatas bantal, “rajin juga gadis itu..” gumam Seung jo lalu melanjutkan tidurnya kembali.
Se kyeong tengah sibuk menyiapkan sarapan untuk kelarga barunya, Ny. Kim menghampiri Se kyeong, “sangat membahagiakan pada saat kita menuju kedapur namun sudah ada yang menyiapkan semuanya..” ucap Ny. Kim sambil tersenyum, Se kyeong pun membalas senyuman ibu mertuanya, “Eomoni.. sarapannya sudah siap..” ucap Se kyeong sembari menata piring di meja makan, tak lama kemudian Ayah, nenek dan min ji pun telah berada di meja makan, dengan penuh perhatian Se kyeong melayani mereka, “Se kyeong aa.. bangunkan suamimu untuk sarapan..” ucap Ayah mertuanya, Se kyeong pun mengangguk lalu berjalan menaiki tangga menuju ke kamarnya, setelah sampai dikamarnya ia pun menghampiri Seung jo yang masih tertidur pulas, dengan hati-hati ia membangunkan Seung jo, “Seung jo ssi.. bangunlah abeonim dan eomonim menunggu untuk sarapan bersama..” ucap Se kyeong dengan pelan sambil menepuk-nepuk bahu Seung jo, namun Seung jo tak bergeming, ia masih saja melanjutkan tidurnya, “Seung jo ssi... Seung jo ssi..” ucap se kyeong lagi namun tetap sama seung jo tak mengindahkan panggilan Se kyeong, merasa tak didengar Se kyeong pun berniat untuk meninggalkan Seung jo, namun karena kurang hati-hati Se kyeong menyenggol rak lemari kecil yang berada disamping tempat tidur tersebut, dan... “braaaakkk... semua miniatur pemain sepak bola yang dipajang di rak itu pun berhamburan di lantai, sontak Seung jo langsung bangun, “yaaa.... apa yang kau lakukan..????” teriak Seung jo, membuat Se kyeong kaget dan ketakutan mendengar teriakan Seung jo, “mianhae... aku tak Sengaja..” sahut se kyeong dengan gugup lalu berjongkok memunguti semua benda yang berserakan dilantai tersebut, Seung jo pun bangkit dari tempat tidurnya dan langsung menuju ke kamar mandi, setelah selasai membereskan semuanya Se kyeong lalu turun ke bawah menuju ke ruang makan dimana semuanya telah menunggu kedatangannya, “mana Suamimu..?” tanya ibu mertuanya sambil menaikkan alisnya, “dia sedang dikamar mandi eomma..” jawab Se kyeong dengan sedikit ragu, “baiklah.. sekarang duduklah dan nikmati sarapanmu..” ucap ibu mertuanya, Se kyeong pun mengangguk lalu duduk di kursinya.
Selesai sarapan Seung jo pun mengantarkan Se kyeong menuju kerumah kakeknya untuk mengambil barang-barang Se kyeong, saat berada dimobil tak satupun diantara mereka yang mengeluarkan suara tampak begitu hening, karena Seung jo mengemudi seenak hati hampir saja ia menabrak mobil yang ada didepannya, namun dengan sigap ia menginjak pedal rem membuat Se kyeong terhempas kedepan, terlihat Se kyeong begitu syok dengan kejadian itu, namun Seung jo terlihat santai saja, ia hanya menoleh istrinya sekilas, “mianhae...” ucap Seung jo datar, membuat Se kyeong benar-benar kesal, ia pun tak bisa lagi menahan semua perlakuan Seung jo terhadapnya, “yaa... Seung jo ssi.. tidak bisa kah kau meminta maaf dengan tulus..??” ucap Se kyeong tanpa menoleh Seung jo, matanya seakan menyimpan kebencian terhadap pria yang sedang mengemudi tersebut, Seung jo tersentak mendengar perkataan Se kyeong, “mwoo...?? dengan tulus?? Itu hanya sebuah kata apa bedanya maaf yang tulus dengan maaf yang tidak tulus, kata-kata itu sama saja MAAF” cerocos Seung jo, membuat Se kyeong semakin geram, “yaa... Seung jo ssi.. aku tahu kalau pernikahan kita tidak berdasarkan dengan cinta, tapi tidak bisakah kau bersikap baik padaku..??” kata Se kyeong lagi, matanya mulai berkaca-kaca, Seung jo tersenyum sinis, “apa katamu..?? bersikap baik padamu..?? kau tiba-tiba saja datang dalam kehidupanku merusak semua rencana yang telah kubuat, dan sekarang kau menyuruhku untuk bersikap baik padamu..?? ommoo.. kau benar-benar gadis yang naif..” teriak Seung jo dan ia pun mulai tertawa, air mata Se kyeong mulai terjatuh namun ia menyembunyikan wajahnya dengan menghadap ke jendela mobil, perlahan ia mengusap air matanya lalu mengumpulkan keberanian untuk menatap Seung jo, “kau fikir kau tidak mengacaukan hidupku..?? kau fikir hanya kau yang merasa hidupmu berantakan..?? apa kau fikir aku tidak tahu alasanmu menyetujui pernikahan ini..?? aku tahu kau menyetujuinya karena kau takut kehilangan warisan dari ayahmu kan..?? apa itu bisa disebut hanya aku yang mengacaukan hidupmu..??” bentak se kyeong dan air matanya mulai mengalir lagi, “berbeda denganku walau aku tahu kalau aku tak mencintaimu tapi aku mau melakukannya demi memenuhi janji orang tuaku, aku tak bisa membuat mereka bahagia semasa mereka hidup, jadi walaupun mereka telah tiada aku ingin melakukan sesuatu yang bisa mebuat mereka bahagia dengan menahan perasaanku dan menikah dengan orang yang tidak aku cintai” sambung Se kyeong lagi sambil menangis tersedu, membuat Seung jo terdiam, terpaku tak bisa berkata apapun pada gadis yang ada disampingnya itu, ia pun menepikan mobilnya, seolah memberikan Se kyeong ruang untuk mengeluarkan semua kepedihannya, setelah beberapa saat kemudian Seung jo lalu menyodorkan tissue pada Se kyeong, “hapuslah air matamu, apa kau mau kakek melihat matamu sembab karena menangis..??” ucap Seung jo pelan, Se kyeong pun mengambil tissue tersebut lalu mengusap sisa air matanya, mereka pun melanjutkan perjalanan, Se kyeong menatap kosong jalan raya ang ada dihadapannya itu, “iiissshhh... pria ini benar-benar tidak tahu bagaimana cara meminta maaf..” batin Se kyeong kesal.
Setelah sampai dirumah Se kyeong, Seung jo mengantarkan Se kyeong masuk kedalam, terlihat Se kyeong menghampiri kakeknya dan langsung memeluknya, Se kyeong mulai menangis, “harabeoji.. aku sangat merindukanmu..” ucap Se kyeong sedih, “aigoo.. anak ini baru satu malam kau meninggalkanku dan sekarang kau sudah merindukanku..?” ucap kakek, sebenarnya kakek juga merasa sangat kehilangan, sekian tahun bersama cucunya dan kini ia harus terpisah, namun semua harus berjalan dengan semestinya jadi kakek tak menganggapnya sebagai beban, Se kyeong pun masuk kekamarnya untuk membereskan barang-barangnya, Seung jo tampak menunggunya diluar kamar, kakek yang menghampiri Seung jo, Seung jo pun menundukkan kepalanya, “kakek menitipkan cucu kakek padamu, ia adalah gadis yang sangat lemah namun dibalik itu ia mempunyai hati yang sangat lembut, terkadang ia menangis namun ia tak akan memperlihatkan kesedihannya pada siapapun, ia lebih suka menyimpannya sendiri” kata kakek dihadapan Seung jo, membuat Seung jo terdiam karena tak menyangka kakek akan berkata seperti itu, dengan perasaan bingung Seung jo menganggukkan kepalanya, “jagalah dia baik-baik, dan jangan mebuatnya menangis” sambung kakek lagi, Seung jo lagi-lagi menganggukkan kepalanya dengan ragu-ragu, kakek lalu meninggalkan Seung jo menuju kekamarnya, Seung jo lalu masuk kekamar Se kyeong dan memperhatikan Se kyeong yang sedang membereskan barang-baranganya, Seung jo melihat-lihat isi kamar Se kyeong, ia berhenti didepan sebuah foto yang dipajang dikamar tersebut,foto itu adalah foto Se kyeong saat masih kecil menggunakan topi yang bertuliskan huruf S, “S..” gumam Seug jo lalu mengalihkan perhatiannya ke arah Se kyeong yang telah selesai mengepak barangnya, “sini kubawakan..” ucap Seung jo sembari mengambil tas yang dibawa oleh Se kyeong, “tidak perlu.. aku bisa membawanya..” dalih Se kyeong namun Seung jo tetap bersikeras untuk membawa barang milik Se kyeong, “apa kau mau kakek menganggap suamimu tak berguna..??” ancam Seung jo, Se kyeong pun mengalah dan membiarkan Seung jo membawa barang-barang miliknya ke mobil, setelah semuanya selesai merekapun berpamitan pada kakek, “harabeoji... ingat jangan makan ramyun, makanlah nasi, aku sudah membuatkan kakek kimchi semuanya sudah kuletakkan di kulkas” ucap Se kyeong lalu memeluk kakeknya dengan erat seakan tidak ingin berpisah, kakeknya pun mengelus rambut Se kyeong, “aku mengerti, kalau kakek ada waktu kakek akan mengunjungimu..” hibur kakeknya, Se kyeong pun mengangguk dan melepaskan pelukannya, Seung jo memberi hormat pada kakek lalu mereka berdua meninggalkan rumah tersebut.
Saat berada dimobil tak satu katapun keluar dari mulut Se kyeong ia hanya terdiam dan menatap kosong semua jalan yang dilewatinya, begitupun dengan Seung jo, ditelinganya masih terngiang semua pesan kakek terhadapnya agar menjaga Se kyeong, ia punmenggelengkan kepalanya saat menyetir, tak sengaja Se kyeong melihat tingkah Seung jo yang bertingkah aneh, “ada apa lagi dengannya..??” batin Se kyeong lalu mengalihkan pandangannya ke jendela mobil.
Rumah Seung jo tampak begitu sepi saat mereka berdua telah sampai dirumah, dengan tertatih Se kyeong mengangkat barang-barangnya karena Seung jo telah terlebih dulu turun dari mobil dan meninggalkan Se kyeong dimobil, setelah sampai dikamar ternyata Seung jo sedang menelepon seseorang, Se kyeong juga tak mau tahu siapa orang yang diajak bercakap oleh Seung jo, “nanti akan ku jelaskan padamu, tunggu aku di tempat biasa..” ucap Seung jo mengakhiri percakapannya di ponselnya,tanpa berpamitan pada Se kyeong, seung jo langsung berlari keluar rumah, membuat Se kyeong hanya bisa menghela napas, Se kyeong pun membereskan barang-barangnya....
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT YOU
FanfictionJodoh itu ditangan tuhan kalau jodoh itu ditangan orang tua berarti tuhan mempercayakan jodohmu pada orang tuamu.. hahaaaa.. hhmmm tak selamanya dijodohkan itu tak membahagiakan, walau awalnya akan banyak rintangan dan perbedaan tapi jika dia memang...