I WANT YOU (PART 25)

625 48 2
                                    

I WANT YOU (PART 25)

“andweeeeeeeeee......” teriak Se kyeong begitu pula dengan jung shin, disaat bersamaan Seung jo sudah masuk ketempat itu dan dilihatnya tubuh putrinya terguling dan bersimbah darah, bersamaan dengan itu polisi melepaskan tembakan ke arah Hyo ran, alhasil tangan Hyo ran terkena tembakan dan ia tersungkur tak sadarkan diri. Se kyong terkulai lemas tak bisa menyaksikan tubuh putrinya bersimbah darah matanya tertutup, Seung jo berlari kearah putrinya diikuti oleh polisi yang berada dibelakangnya, “Hana yah.... Hana.. buka matamu.. ayah disini..” teriak Seun g jo, sedangkan Se kyeong masih lemas lalu tak sadarkan diri, Seung jo mengangkat tubuh putrinya sedangkan Jung shin dan para polisi mengangkat tubuh Se kyeong, dan para polisi lainnya mengangkat tubuh Hyo ran yang juga bersimbah darah.

At Hospital....

Terlihat Hana terkulai lemas dengan luka yang diperban dikepalanya, Se kyeong yang sudah sadarkan diri tak henti-hentinya menangis melihat keadaan Hana, “Hana yah.. bertahanlah, eomma ada disini, eomma tidak akan meninggalkanmu lagi, eomma janji” ucap Se kyeong terisak, Seung jo tak bisa berkata apapun, matanya berkaca-kaca, “Se kyeong benar-benar merawat anakku dengan baik” batin Seung jo, “mianhae Se kyeong aku tak ada saat kau melewati hal-hal yang sulit” sambungnya lagi, Seung jo keluar dari kamar dimana Hana dirawat, fikirannya kalut, “kenapa aku harus mngetahuinya disaat-saat seperti ini, disaat Hana harus melawan rasa sakitnya” batin Seung jo, ia lalu duduk di kursi tamu di luar rumah sakit, Jung shin menghampiri Seung jo lalu duduk didekat Seung jo, Jung shin memegang bahu Seung jo, “semua akan baik-baik saja” ucap Jung shin, Seung jo tersenyum tipis pada Jung shin, “gomawoyo..” jawab Seung jo, Jung shin menggelengkan kepalanya, “tidak perlu seperti itu” ucap Jung shin, “mungkin ucapan terima kasih belum cukup untuk ku membalas semua kebaikan dan pengorbananmu” kata Seung jo tulus, “mianhae.. geurigeu gomawo..” sambung Seung jo lagi, Jung shin hanya tersenyum mendengarkan kata-kata Seung jo, “aku melakukan semuanya karena aku adalah satu-satunya sahabat yang dimiliki oleh Se kyeong, dia benar-benar gadis yang kuat, dia mampu menyimpan semuanya sendiri dan tersenyum dibalik lukanya, tapi mulai saat ini ku kembalikan semua tanggung jawab ini padamu” kata Jung shin Seung jo terharu, “dan satu lagi, aku tidak pernah menikah dengan Se kyeong, aku telah berbohong padamu, mianhae..” sambung Jung shin, “itu sudah kuduga” jawab Seung jo sambil menoleh Jung shin, “betapapun aku ingin mendampingi Se kyeong namun kau seolah tak tergantikan didalam hatinya” sahut Jung shin, Seung jo tersenyum bahagia mendengarkan pengakuan Jung shin.

Tiga hari berlalu...

Hana sudah terlihat lebih sehat, ia sudah bisa duduk dan berbicara pada eommanya, namun selang infus masih menempel ditangannya, saat Seung jo dan Se kyeong berada dikamar yang sama saat mereka sama-sama menjaga Hana, tak satupun kata terucap dari bibir Se kyeong untuk Seung jo, Se kyeong lebih banyak diam, “Hana yah.. ayo makan” tawar eommanya seraya menyuapi Hana, Hana terlihat mengunci rapat bibirnya, “shiro..” ucap Hana pelan, “kalau tidak makan bagaimana bisa sembuh..?” kata Se kyeong membujuk Hana, Seung jo memperhatikannya tak jauh dari situ, “aku ingin ahjussi yang menyuapiku” kata Hana tiba-tiba, Se kyeong melongo, Seung jo langsung berdiri dari duduknya dan mengambil mangkok berisi makanan yang di pegang oleh Se kyeong, “baiklah ahjussi akan menyuapi tuan putri yang cantik ini dengan senang hati” kata Seung jo pada Hana, Hana langsung tersenyum, “ahjussi dari mana ahjussi tahu kalau aku sedang sakit?” tanya Hana dengan polos, “ooo.. seorang peri datang memberi tahu ahjussi kalau Hana sedang sakit, jadi ahjussi segera datang kemari untuk menjenguk Hana, apa Hana gembira kalau ahjussi datang kesini..?” ucap seung jo, Hana mengangguk dan tersenyum, “aku sangat... sangat bahagia, apa ahjussi tahu, aku menunggu ahjussi ditaman waktu itu, tapi kenapa ahjussi tidak datang..?” ucap Hana mengomeli Seung jo, Se kyeong yang berada di kamar itu baru menyadari betapa putrinya dekat dengan Seung jo yang belum ia ketahui kalau Seung jo itu adalah ayahnya, “apakah ini yang dikatakan dengan ikatan batin..?” batin Se kyeong, Se kyeong melihat kedekatan antara ayah dan anak ini, Hana tampak bahagia saat ia menghabiskan waktu bersama Seung jo.

Seorang petugas polisi masuk keruangan dimana Hana dirawat, polisi itu ingin memastikan keadaan Hana, Hana terlihat ketakutan, Hana bersandar pada tempat tidurnya lalu mencengkeram baju Seung jo dan bersembunyi dibalik dada Seung jo, Hana gemetar, Seung jo dan Se kyeong panik, “Hana yah.. ada apa dengan mu, apa kau baik-baik saja..?” ucap Seung jo, “aku takut.. aku takut.. orang itu datang mengambilku dan akan mengurungku, suruh orang itu pergi.. ahjussiiii.. suruh orang itu pergi..” teriak Hana gemetar memeluk Seung jo, Se kyeong panik dan memanggil dokter untuk memeriksa Hana, polisi itu pun keluar dari kamar Hana, Hana benar-benar terguncang, dokter datang memeriksa Hana dan berusaha menenangkan Hana, “putri anda sepertinya mengalami trauma pasca kejadian penculikan tersebut” jelas sang dokter, “ia akan merasa ketakutan saat orang asing mendekatinya, dan mungkin ia tidak akan mau bertemu dengan orang yang tidak dikenalnya” sambung dokter tersebut, Se kyeong dan Seung jo yang mendengarkan penjelasan dari dokter benar-benar syok, berbeda dengan beberapa saat yang lalu, saat Hana sadar, Hana terlihat baik-baik saja, Hana bisa makan, bercanda dan tersenyum bersama Seung jo, “lalu apa yang harus kami lakukan..?” tanya Seung jo pada dokter, “peran kalian orang tua sangatlah penting, berilah pengertian pada anak-anak agar ia merasa lebih tenang dan rileks, temani dia saat dia akan bepergian, untuk saat ini cukup lakukan saja hal-hal sederhana” jelas dokter lagi, Seung jo mengerti dengan maksud dokter, sedang kan Hana tertidur dipangkuan Seung jo, Se kyeong masih gelisah melihat apa yang dialami oleh putrinya.

Seung jo mendatangi kamar dimana Hyo ran dirawat, tampak kedua orang tua Hyo ran sedang menungguinya, Seung jo memberi salam pada mereka, Hyo ran hanya terdiam saat melihat kedatangan Seung jo, kedua orang tua Hyo ran tampak keluar dari kamar tersebut seakan memberi ruang pada mereka untuk berbicara, Seung jo duduk disamping Hyo ran dan melihat keadaan Hyo ran dengan iba, “hyo ran aa.. kenapa kau melakukannya?” kata pertama yang keluar dari mulut Seung jo, Hyo ran masih terdiam dengan tatapan kosong, “kenapa kau begitu tega melakukan hal keji seperti ini? Bahkan ini untuk yang kedua kalinya kau menyakiti hati wanita yang ku cintai” kata Seung jo lagi, Hyo ran mulai menatap Seung jo tajam, “wanita yang ku cintai...?” seru Hyo ran mengulang kembali kata-kata Seung jo, “oppa.. kau tak mencintainya, kau hanya mencintaiku” teriak Hyo ran, “dan anak itu.. anak itu bukanlah anakmu oppa..” sambung Hyo ran dengan nada tinggi, Hyo ran mulai mengamuk dan melempar semua barang-barang yang dekat dengan tempat tidurnya, Seung jo menahannya, “kau tak boleh dimiliki oleh siapapun, kau hanya milikku oppa, tak ada satupun yang boleh mengambilmu dari sisiku...” teriak Hyo ran sambil mengamuk, kedua orang tua Hyo ran pun lalu masuk dan memegangi putri mereka yang sedang mengamuk, dokter dan dua orang perawat menyusul dari belakang, “beri suntikan penenang..”perintah dokter pada perawat, sang perawat pun langsung menyuntikkan cairan obat penenang ke tubuh Hyo ran, dan sesaat kemudian Hyo ran langsung tertidur pulas, Seung jo menatap Hyo ran semakin iba, “sepertinya pasien ini mengalami depresi yang hebat, rasa tertekan membuat jiwanya agak terganggu” kata dokter sebelum meninggalkan kamar Hyo ran, kedua orang tua Hyo ran tampak syok apalagi mengingat kasus hukum yang menimpa putri mereka, Seung jo pun pamit pada orang tua Hyo ran, Seung jo berjalan seperti orang ling lung, “Hyo ran yang ku kenal dulu sekarang berubah menjadi Hyo ran yang mengerikan dan semuanya terjadi karena rasa cintanya terhadapku” batin Seung jo lemas, “Hyo ran, Se kyeong, Hana.. semua menderita karena aku..” sambung Seung jo lagi.

Setelah melihat Hana tertidur, Se kyeong lalu keluar dari kamar dan berjalan menuju ke taman rumah sakit, ia bermaksud untuk menghirup udara segar, Se kyeong lalu duduk dibangku taman tersebut, tak lama berselang Seung jo datang dan duduk disamping Se kyeong, Se kyeong tak menganggap keberadaan Seung jo, ia masih saja menatap orang-orang yang berlalu lalang ditaman itu, “Se kyeong aa mianhae...” ucap Seung jo sambil menatap Se kyeong, “maaf untuk apa?” jawab Se kyeong datar, “untuk semuanya” jawab Seung jo lagi, “semuanya sudah berakhir begitupun hubungan diantara kita sudah berakhir 5 tahun yang lalu, dan sekarang apalagi yang perlu dimaafkan” kata Se kyeong ketus, “wajar jika kau masih marah karena kelakuanku terhadapmu, tapi tidak bisakah kita memulai semuanya dari awal lagi...?” ucap Seung jo, “mwooo...???” kata Se kyeong melebarkan matanya kearah seung jo.....

To be continue......

I WANT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang