I WANT YOU

I WANT YOU (PART 26)

I WANT YOU (PART 26)

“semuanya sudah berakhir begitupun hubungan diantara kita sudah berakhir 5 tahun yang lalu, dan sekarang apalagi yang perlu dimaafkan” kata Se kyeong ketus, “wajar jika kau masih marah karena kelakuanku terhadapmu, tapi tidak bisakah kita memulai semuanya dari awal lagi...?” ucap Seung jo, “mwooo...???” kata Se kyeong melebarkan matanya kearah seung jo, Se kyeong berdiri dari duduknya, “Kim Seung jo ssi.. jangan mengira karena kau adalah ayah dari anakku, maka kau anggap semuanya menjadi mudah” kata Se kyeong masih menatap Seung jo, “namun tidak begitu bagiku, 5 tahun bukanlah waktu yang singkat bagiku untuk melupakan semuanya, dan satu lagi, Hana adalah putriku yang kubesarkan dengan kedua tanganku walaupun kau ayah biologisnya tapi secara hukum dia adalah putriku” sambung Se kyeong lagi, Seung jo tak bisa membalas apa yang dikatakan oleh Se kyeong sesaat Seung jo berfikir, “aku mengerti, tapi apa kau akan membiarkan Hana tumbuh menjadi anak yang tak mengenal ayahnya..?” tanya Seung jo sedih, Se kyeong tak mengalihkan perhatiannya dari Seung jo, “Hana sudah terbiasa akan hal itu, jadi jangan khawatirkan masalah itu, dari bayi hingga sekarang Hana hanya mengenalku, dan juga ingatlah semua ini terjadi karena wanita yang kau cintai sebelum kita menikah, dan sekarang aku menyesali kenapa kita menikah, aku benar-benar bodoh, apa kau tahu kenapa aku bertahan sampai saat ini? Itu karena ada Hana penyemangat dalam hidupku, saat itu aku sangat bodoh karena jatuh cinta padamu dan membiarkan wanita itu membuatku menghadapi semua ini, menghadapi hidup yang tak pernah kubayangkan sebelumya” jelas Se kyeong, Seung jo terpaku mendengarkan apa yang dikatakan oleh Se kyeong, “kau benar-benar menderita Se kyeong aa, aku mengerti jika kau sangat membenciku sekarang” batin Seung jo, Se kyeong lalu meninggalkan Seung jo yang masih duduk ditaman itu.

“saat kau berada disisiku hatiku terasa amat sakit, sakit karena aku mengingat kembali apa yang pernah kau lakukan padaku, sakit karena kau tak pernah berusaha mencariku dan menganggap akulah penyebab dari perpisahan kita, sakit karena aku belum bisa melupakanmu, dan aku tidak bisa bersamamu lagi, inilah jalan terbaik untuk saat ini” batin Se kyeong saat berada dikamar Hana dan memandangi wajah Hana yang masih tertidur, “Hana jangan maafkan eomma, eomma tak bisa memenuhi janji eomma agar kita bisa hidup dengan ayahmu, eomma tak bisa melakukannya Hana yah..” Batin Se kyeong air matanya mulai menetes, karena kelelahan Se kyeong pun tertidur ditepi ranjang Hana, Seung jo masuk dan melihat Se kyeong tertidur, ia segera mengangkat tubuh Se kyeong menuju sofa dan menyelimutinya, Seung jo memandangi wajah Se kyeong, “kau benar-benar telah berubah, kau telah menjadi Se kyeong yang kuat, Se kyeong yang percaya diri, Se kyeong yang tak mudah percaya pada orang lain” batin Seung jo, Seung jo lalu menggantikan Se kyeong duduk disamping Hana, Seung jo mengingat kembali kejadian 5 tahun lalu, betapa Se kyeong selalu melindunginya, menutupi semua kesalahannya dari ayahnya, seburuk apapun perlakuan Seung jo terhadap Se kyeong, Se kyeong tak pernah mempermasalahkannya, bahkan menganggap hati Se kyeong terbuat dari batu, karena Seung jo tak pernah melihatnya menangis, namun waktu telah merubah Se kyeong, hati Se kyeong yang lembut telah berubah menjadi dingin dan tak mudah mempercayai orang lain, bahkan pada Seung jo, ayah dari putrinya. Tak sengaja Seung jo melihat dompet milik Se kyeong yang tergeletak di meja, timbul rasa ingin tahu dibenak Seung jo, ia pun mengambil dompet tersebut dan membukanya, terlihat sebuah foto yang diselipkan didompet tersebut, foto seorang bayi mungil nan cantik, “Hana..” gumam Seung jo, “aku bahkan tak tahu bagaimana rupamu saat kau lahir, masih pantaskah aku disebut seorang ayah?” batin Seung jo, air matanya menetes melihat foto Hana yang masih bayi.

Hyo ran dikirim kepusat rehabilitasi karena ia mengalami gangguan jiwa, dan proses hukum yang sedang dijalaninya otomatis dihentikan karena ia terbukti mengalami gangguan kejiwaan, Seung jo melihat saat Hyo ran dimasukkan ke mobil ambulance, “mianhae.. Hyo ran aa.. walau bagaimana pun aku juga ikut bersalah dalam hal ini” batin Seung jo melihat Hyo ran berbalik menatap Seung jo dari balik kaca mobil, “tunggulah pembalasanku..” gumam Hyo ran menyipitkan matanya lalu tersenyum sinis.