02| Pamer Proker √

13.2K 1.2K 148
                                    

"Modal tampang doang nggak cukup buat masa depan, harus imbang sama pengalaman dan skill, and of course, organisasi itu wadah paling tepat buat nambah pengalaman dan ngasah skill

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Modal tampang doang nggak cukup buat masa depan, harus imbang sama pengalaman dan skill, and of course, organisasi itu wadah paling tepat buat nambah pengalaman dan ngasah skill." - Johnny Akbar Maulana (Wapresma)


























.
.
.






















Anggota BEM U sibuk mengurusi persiapan makrab yang terkesan seperti kerja rodi dan Doy sosok Deandles kejam, Jinu dan Yello bergelut ria dengan proposal dana untuk universitas yang harus mengalami 3 kali revisi.

"Kenapa sih gue jadi sekretaris," rengek Yello, duduk disamping Jinu yang matanya hampir lepas dari tempat karena fokus menatap laptop.

"Sabar, kalau ibarat BEM U itu daftar kebaikan, sekretaris itu kebaikannya diatas sendiri, presma dibawah kita," kata Jinu yang menyempatkan memberi petuah pada Yello yang kesannya dari tadi hanya mengeluh saja.

Tak hanya Yello dan Jinu yang sibuk pake banget, Theo dan Jeno pun juga selaku humas, tenaganya diperas mati-matian untuk wira-wiri mengurusi makrab.

Disisi lain Doy bersama Johnny, Wika dan Kun berkunjung ke Wonosari untuk mengobservasi tempat yang akan dijadikan malam akrab, dan Wika sangat terkesan dengan suasana, dari tadi sibuk memotret lalu dijadikan story ig dengan quotesnya Fiersa Basari.

Hari sudah hampir petang, Doy dan anggota yang masih di Wonosari pun kembali ke Sleman setelah urusan lokasi makrab selesai.

"Mau makan dulu nggak?" tanya Doy pada Wika dan Kun yang duduk di bangku belakang, Johnny yang menyetir sepertinya sudah lapar mendengar tawaran Doy.

"Boleh, angkringan aja," kata Wika.

"Restoran lah, gue bayarin, jangan kek jelata makan angkringan mulu," celetuk Johnny, Wika hanya bisa tertawa lepas.

"Wah, bangsat lo John, anak rantau gue."

"Sama Wik, gue juga, selagi merantau enak-enakin aja," balas Johnny sambil cengengesan. "Doy, resto mana yang enak daerah sini?"

"Bentar, gue googling dulu." Doy acap membuka ponselnya mencari lokasi makan bagus disekitaran Wonosari.

📅📅📅📅

H-3 makrab, sekre ramainya melebihi pasar malam, banyak anggota terpontang-panting lelah dengan rebahan sembarangan di lantai sekre, seperti Lukas, rebahannya selalu di dekat colokan sambil ngecharge ponselnya yang minta dicolokin terus karena boros baterainya.

"Kas, gue mau go food nasgor, lo mau nggak?" tawar Jeno yang noleh ke Lukas yang kepalanya mengangkat sedikit.

"Boleh, pedas pake banget, biar pas makannya serasa dijulidin tetangga."

BEM U ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang