07| Retorika Timun √

6.8K 982 137
                                    

"Hukum alam tentang perempuan selalu benar itu salah, seharusnya hukum alam itu berpihak pada orang yang jujur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hukum alam tentang perempuan selalu benar itu salah, seharusnya hukum alam itu berpihak pada orang yang jujur." - Joyana Alexandra (Bendahara 1)


















.
.
.


















"Pelukis Nasirun deal, mau majangin satu, gue sama Tenno ntar mau ngambil lukisannya di studio pelukis Nasirun," kata Jefion berdiri disamping Doy yang sedang keliling audit buat re-cek.

"Bagus deh, besok bakalan pecah acara kita."

"Woya jelas, gue jemput Tenno ke kos-annya dulu baru ambil lukisan, terus langsung gue bawa kesini."

"Oke, hati-hati Jef, thanks ya udah bekerja keras." Doy menepuk bahu Jefion sebelum Jefion pergi.

"Iya, Bro, kita semua sama-sama kerja keras."

Tak lama Johnny menghampiri Doy sambil sesekali mengambil gambar dengan kameranya.

"Udah fiks berapa persen Doy?" tanya Johnny sambil motret setiap sudut audit yang didekor aesthetic, jadul banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah fiks berapa persen Doy?" tanya Johnny sambil motret setiap sudut audit yang didekor aesthetic, jadul banget.

"75%," balas Doy.

"Oh ya, bang Kai, chat gue, kagum sama konsep GERA kali ini, tahun lalu aja konsep film jadul mlempem katanya." Johnny sedikit tertawa.

"Hasil kerja keras kita ini, apalagi ini idenya Yello," sanjung Doy untuk Yello yang sedang tak ada di audit.

"BTW, lo udah minta maaf sama Yello?" tanya Johnny.

"Udah, kemarin gue nganterin dia balik ke kos, sekalian minta maaf."

Johnny menyerngitkan dahinya. "Lo keluar sama Yello? Nggak takut ketauan Senja?"

BEM U ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang