"Kedewasaan itu tidak ditandai dengan seberapa sering kamu menghadapi banyak cobaan, tapi seberapa ikhlasnya kamu, bersabarnya kamu dan siapnya kamu melewati cobaan itu." - Toni Munsa Alamsyah (Ketua Biro Keuangan)
.
.
."Amel liat kamu makan sama cewek," kata Senja santai sambil memakan puding rasa mangga.
Doy acap menelan ludahnya, lalu menghentikan tangannya untuk menyuapi mulutnya puding.
"Siapa ceweknya?" tanya Senja sambil mengunyah dan menatap Doy.
"Kuning."
"Yello?" Doy mengangguk.
"Deket ya sama Yello? Bisa-bisanya makan sama cewek lain padahal sama pacarnya aja masih marahan, kalau tadi aku nggak nyamperin kamu, nggak yakin kamu mau ngajak baikan aku."
"Aku sama Yello cuma makan sambil diskusi proker, dia kan sekretaris aku."
"Yello sekretaris 2 kan? Aku rasa kamu harusnya banyak diskusi sama sekretaris 1, Doy," kata Senja yang terdengar mulai curiga.
"Sekretaris 1-nya sibuk kerja, jadi ya Yello yang ngehandle," jelas Doy.
"Doy, kita udah 2 tahun lebih barengan, aku si percaya sama kamu, tapi aku nggak suka kalau ada temen aku yang liat kamu sama cewek lain, mana berduaan lagi, aku risi kalau temen aku nyudutin aku, seakan kamu itu nikung."
Doy menatap Senja pias. "Aku nggak pernah bertindak sejauh itu Sen, buat apa aku nikung hah? Kalau kamu percaya aku, kayanya kamu nggak harus berpikiran kaya gitu, toh aku juga nggak melakukan apa pun, aku cuma berusaha berhubungan baik sama rekan aku di BEM U," jelas Doy mulai sensitif.
"Makanya, bikin aku tetep percaya, mulai sekarang aku bakalan ngasih kamu kebebasan buat organisasi kamu, aku udah merenungkan, akhir-akhir ini kita berantem mulu semenjak kamu jadi presma."
"Sen ...." lirih Doy.
"Hmm."
"Kamu pernah nggak sih, mikirin posisi aku? Menghargai aku?"
"Maksud kamu apa sih Doy?"
"Selama ini, kesannya aku yang selalu berusaha memperbaiki semuanya sendiri, padahal terkadang kamu yang bikin masalahnya, kamu nggak pernah menghargai aku, kamu nggak pernah mau dengerin keluh kesahku di organisasi, kamu nggak pernah ngasih aku dukungan, ini nggak hanya pas aku jadi presma, pas aku sibuk jadi ketua KOMET juga kamu kaya gini," kata Doy panjang lebar, keseriusannya terlihat jelas diraut wajah Doy.
Senja menyadarkan punggungnya dibadan kursi, menatap Doy tak kalah serius. "Doy, sejak kapan kamu kekanak-kanakan gini hah? Kita udah dewasa, kita bukan anak SMA lagi yang harus banyak nuntut ini itu, kita juga udah lama bareng, nggak seminggu dua minggu, pikiran kamu terlalu dangkal banget kalo hal kaya gini aja dimasalahin."
KAMU SEDANG MEMBACA
BEM U ✔
Fiksi Penggemar[SELESAI] "Kalo gue baper--" "Jangan, mending lo fokus sama proker." Start : 29/05/2020 Finish : 15/10/2020 Rank 1 #kampuslife [24/07/20] Rank 9 #organisasi [06/08/20] Rank 44 #Doyoung [10/08/20] Rank 4 #organisasi [12/08/20] Rank 1 #Fanfiction [15...