46| REUNION; A Deep Talk

3.3K 372 36
                                    



“Wih Doy, Yell!” teriak Tenno yang lantas menghampiri Doy dan Yello yang berjalan menuju lobi. “Apa kabar Bro!” Tenno pun memeluk Doy kemudian bersalaman dengan Yello.

“Baik.”

“Masih aja ya lo berdua, padahal dah ada pawang masing-masing.”

“Gue nebeng Kak Doy doang kok Kak Ten. Kita benar-benar sudah bersahabat sekarang,” kata Yello sambil memamerkan cincin tunangannya dengan Jefion, membuat Tenno melongo lebar, lalu Johnny dan Kun menghampiri.

“Lah udah diikat lo?” tanya Kun, Yello mengangguk dengan senyum, sedangkan Doy menatap sang mantan sekretaris itu dengan teduh.

“Bentar lagi dong!” imbuh Johnny.

“Ya doain aja yah.”

“Terus lo kapan Doy?” Shelly yang menanya setelah ikut berkumpul.

“Gue terakhir ajalah, biasa peran utama menang di akhir.”

“Anjir, sok keren banget sih lo.” Johnny pun langsung merangkul Doy.

Setelah itu Nada, Rensa, dan Hendery pun ikut berkumpul usai membeli kopi di kafeteria depan hotel.

“Weheee Yellona!” teriak Nada. Yello langsung memeluknya.

“Gila, lo tambah ganteng aja sih Nada!” Yello semakin mengeratkan pelukannya hingga ditatapi oleh yang lainnya dengan geli.

“Yell, harus banget lo meluk Nada gitu?” Ucapan Hendery langsung membuat Yello melepaskan pelukan sambil nyengir.

“Ups, sorry, Na, gue mau jujur ya, lo tuh salah satu orang di BEM U yang gue suka anjir, gue ngefans sama lo!” ungkapan Yello membuat Nada bersikap sok keren dengan berdaham kemudian menyibak poninya kebelakang.

“Ya gue tahu Yell, gue emang sekece itu jadi ya hal wajar lo suka sama gue.”

“Jadi gimana? Masih sama cirengnya?”

“Masih dong, cuma sekarang bentuk cirengnya lebih manusiawi.” Yello menyerngitkan dahi.

“Udah taken Yell,” bisik Rensa membuat Yello cemberut lalu mundur dan berdiri disamping Doy yang sudah cengengesan.

“Gue kalah sama cireng,” lirih Yello.

“Masih aja ya, tapi kan tunangan lo nggak kalah jauh dari Nada, ya kan.” Kontan saja Yello menoleh ke Doy.

“Dari dulu sampai sekarang nggak ada yang bisa ngalahin Nada dari hati gue.” Yello memegangi dadanya dengan tatapan merana, Nada hanya terkekeh lalu mendekati Yello.

“Lo juga nggak terkalahkan kok Yell, lo selalu disini.” Nada menunjuk perut kirinya. “Di ginjal.”

Dan semuanya pun tertawa, hingga langkahan tiga orang yang baru datang membuat suasana tambah riuh, yaitu Chandra, Jinu dan Yanuar.

“Yellona!!!” Jinu berlarian lalu memeluk mantan sekretaris duanya itu. “I Miss you zeyeng.”

“Iya gue juga rindu.” Yello menepuk-nepuk punggung Jinu.

“Lo tambah keren ih, gila-gila.”

“Kak Jinu juga, tambah mantap.” Yello mengacungkan jempolnya. “Kasep!” Yello lantas melonjak-lonjak sambil gandengan tangan dengan Chandra.

“Lo kok tambah jelek sih Yell?”

Yello langsung anteng. “Sialan, lo masih aja tengil, gue tebak lo masih jomblo?”

“Tanya Yanuar.”

“Wah lo pacaran sama Yanuar? Selamat ya!” Yello acap menyalami Yanuar yang memasang wajah pias, lalu semuanya yang ada di lobi tertawa kompak.

BEM U ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang