04| GERA Bikin GERAhhhhh √

8.2K 1.1K 128
                                    

"Bertanggung jawab, jujur, dan dapat dipercaya, itu poin utama yang harus lo miliki, agar lo bisa di ajak kerja sama dengan siapapun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bertanggung jawab, jujur, dan dapat dipercaya, itu poin utama yang harus lo miliki, agar lo bisa di ajak kerja sama dengan siapapun." - Wika Saputra (Menda)



















.
.
.



















"KUNINGGG!!" teriak Doy emosi yang baru saja masuk sekre, semua pandangan menatap Doy termasuk Yello.

Pada nggak paham siapa yang dipanggil Doy dengan sebutan kuning, namun setelah itu Doy mendekati Yello dan melemparkan selembar kertas ke wajah Yello.

"Lo nggak cek dulu surat peminjaman audit! Kenapa lo ketik bulannya salah sih! Acaranya bulan besok! Kenapa lo nulisnya bulan sekarang hah! NING!"

Yello membelalakan matanya, lalu memungut kertasnya, benar! Yello typo. "Sorry Kak, gue langsung ganti deh." Yello kilat membuka laptopnya.

"Makanya teliti jangan teledor! Nambah kerjaan aja lo! Harusnya masalah surat audit beres! Mata lo dimana ha! Lo yang ngetik, lo yang ngeprint, nggak sadar bulannya salah!" Suara Doy menggeleggar, Yello langsung menciut, wajahnya memerah dan tangan yang sedang menyalakan laptop gemetaran.

Johnny menghampiri Doy. "Udah Doy, itu langsung dibenerin kok, biar nanti yang minta tanda tangan gue aja."

"Limit banget waktu kita John! Ini juga Humasnya mana!" Doy semakin marah.

"Gue Kak Humasnya, kak Theo lagi keluar sama Hendery ngurus pelukis, gue baru aja ke sini setelah nganterin kak Junan taken sponsor," jelas Jeno dengan segala kesabarannya, Doy langsung diam.

Nggak lama diam, Doy marahin Yello lagi.

"Lo nggak becus Ning! Gue udah bilangin CEK CEK CEK!" geram Doy, kemudian melangkah kasar keluar dari sekre.

Yello sesegukan, menahan tangisnya, Jeno yang sedang gitaran di belakang menghampiri Yello dan duduk disebelahnya.

"Udah Yell, gue bantuin ngetik sini." Jeno menarik laptop yang lengah ditangan Yello.

"Sorry, gue teledor banget." Tangan Yello berpindah menutupi wajahnya yang tumpah air mata.

"Udah Yell nggak papa, Doy lagi capek aja, bolak-balik dan ternyata suratnya salah bulan, ntar juga baikan." Johnny menepuk pundak Yello. Setelah itu Johnny berbaur dengan Wika dan Kun.

Jeno mengantikan bulan yang salah ketik dan menge-printnya. Yello masih sesegukan, matanya memerah, sambil berkali-kali menghelas nafas, di sekre hanya ada Johnny, Jeno, Wika dan Kun, mereka berempat membiarkan Yello menangis, karena semakin ditenangkan, semakin ambyar.

BEM U ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang