45| REUNION; A Complete Story

2.8K 387 63
                                    

6 YEARS LETTER.








































































Doy baru saja memarkirkan kendaraan di garasi sepulang kerja, penampilannya sedikit acak-acakan, dan dasipun sudah tanggal dari kerah kemejanya, maklum hari ini ada meeting sama klien yang rewel banget.

Baru menapaki lantai rumah, sang ibu langsung menyambutnya dengan riang.

“Si bontot baru pulang, malam banget sih, lembur lagi?” Doy melangkah kecil menghampiri ibunya lalu mencium pipinya.

“Iya, kliennya rada ribet Ma, jadi ya, ngladenin sampe malem gini.”

“Udah makan belum? Kakak kamu baru aja masuk kamar, kayanya juga capek banget.”

“Udah makan kok, Papa dimana?”

“Papa kamu ya sudah molor to ya, Mama tadinya mau tidur tapi lewatin kamar kamu masih gelap, ternyata belum pulang.”

“Ya sudah sana tidur, Doy mau mandi dulu habis itu tidur.”

“Oke —oh ya tuh ada kiriman undangan dari teman kamu, baru sampe tadi sore.” Dagu ibunya mengarah pada meja panjang di ruang tengah. Doy langsung menoleh dan mengambilnya. Sang ibu pun sudah berlalu masuk kamar.

Setelah ditilik isi undangan yang pastinya adalah undangan pernikahan, Doy menyungging senyum tipis.

“Anjir nikah juga.” Doy lantas merogoh ponsel disakunya untuk menghubungi seseorang. Tak ada semenit pun tersambung. “Udah tidur?”

“Hmm lagi mau tidur. Baru pulang kerja?”

“Iya, eh dapat undangan nggak? minggu besok nih, mau bareng kesananya, kita berangkat Sabtu, gimana?”

“Hmm, Sabtu aku ada seminar nih, duluan aja, nanti nyusul pas minggunya, gapapa kan?”

Doy menekuk bibirnya lalu meletakan undangan diatas meja. “Ya gapapa sih, mau gimana lagi, urusan pekerjaan kan nggak bisa ditalangin. Ya udah aku berangkat duluan gapapa?”

“Gapapa sayang.”

Doy langsung senyum merekah. “Soalnya tadi cek grup juga ada yang berangkat hari Sabtu buat sekalian jalan-jalan. Tapi kamu nggak ikut, ya udah gimana lagi.”

“Titipin salam aja, aku datangnya pas hari nikahan. Maafin aku ya.”

“Iya gapapa, ya sudah sana tidur.”

“I love you.”

“Ah geli anjing dengarnya.”

“Ish, bodo!”

"Love you too," ujar Doy dengan nada lembut.

"Haha dasar Aldoy taik."

Setelah telepon putus, Doy menatap sesaat layar ponsel yang menampilkan selfienya dengan kekasihnya. Lalu Doy mengambil lagi undangan dan terkekeh sejenak.

“Gila, Yudha sama Tania nikah beneran, nggak nyangka anjir.” Doy pun menuju kamarnya sembari membuka grup BEM U yang sudah ramai riuhan para anggota yang mengucapkan selamat kepada Yudha dan Tania yang hubungannya bertahan sampai kepelaminan. Siapa yang menyangka mereka berdua bakalan nikah?

Sehabis mandi Doy langsung rebahan, belum bisa tidur jadi hanya mantau dan ikut meramaikan grup chat BEM U.

Setelah sekian lama demisioner hubungan kekeluargaan periode Neo Culture itu tetap erat, maklum jadi periode paling Wah semasa di universitas. Nggak nyangka aja sudah enam tahun berlalu, variasi penghuninya sudah sukses dengan jalan masing-masing. Yang sudah terpantau nikah sih Toni, Theo dan Junan, lainnya masih mencari dan menjalin.

BEM U ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang