16| Pegang Tanganku √

5.9K 844 158
                                    

"Kucing, kucing, kucing, kucing, kucing, gitar, Yello, Nada, Udah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kucing, kucing, kucing, kucing, kucing, gitar, Yello, Nada, Udah." - Jeno Dirgantara (Waket Biro HUMAS)

















.
.
.
















Pagi telah datang semua siap hadapi dunia

Pagi yang datang haruskan kita untuk berpikir

Pikirkan burukmu, pikirkan sifatmu, pikirkan sekitarmu

Baru kau mulai langkahmu

Lihat ke depan, perlu sedikit senyuman, walau tak seindah dulu, yang kau lihat kini, apa yang kita rasa, apa yang kita lihat, apa yang kita terima.” Yello dan Jefion bernyanyi bersama di dalam mobil menirukan lirik lagu yang di setel. Saling memandang sambil bersenandung kompak.

“Lo suka Nosstress juga Yell?” tanya Jefion.

“Iya Kak, gue suka lagu-lagunya Nosstress, apalagi yang pegang tanganku.”

“Sini gue pegang tangannya,” tangan Jefion langsung mencoba meraih tangan Yello.

“Itu judul lagu Kakkk.” Gemas Yello, Jefion langsung tertawa lepas.

Dua orang di bangku depan ini terlihat bahagia, berbeda dengan dua orang yang duduk dibelakang, Rensa sibuk main ponsel, si Doy sibuk ngecek proposal UKMnya, sambil sesekali melirik Jefion dan Yello yang seperti sepasang kekasih baru.

Ngguuuuung nguuuuung,” celetuk Rensa, yang langsung ditatap kompak Doy dan Yello, Jefion sekilas melihat dari spion dalam.

“Napa Ren?” tanya Jefion.

“Jadi nyamuk aku, Bang Doy juga.”

“Kok nyamuk?” Gantian Yello yang bertanya sedikit menoleh ke arah Rensa.

“Kalian berdua kaya lagi pacaran gitu, ya kan Bang Doy?” kata Rensa menatap Doy disampingnya.

“Nggak tau, nggak ngurus juga,” ketus Doy lagi nggak mood banget, masih kepikiran Senja, Rensa pun langsung menelan ludahnya.

Yello dan Jefion kompak cekikikan. “Apaan sih Ren, nggak usah mengada-ada,” kata Yello.

“BTW lo suka lagu apa Ren?” tanya Jefion.

“Soundtracknya sinchannn.”




📅📅

Sesampainya di desa Labuh, para anggota langsung di sambut oleh Kades dan perangkat desa.

Mereka digiring menuju balai desa, karena nantinya mereka tidur disana yang ternyata sudah ditata, dan disediakan beberapa tikar yang digunakan untuk alas tidur.

Kunjungan anggota BEM U pun di buka oleh kades desa Labuh.

“Terima kasih Mas, Mbak yang mau memberikan sosialisasi di desa Labuh, selama dua hari ini saya dan seluruh warga akan membantu sebisanya,” kata pak Kades.

BEM U ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang