12| Nasi Goreng Pak Wok √

6.2K 877 82
                                    

"Korelasi antara kemampuan dan usaha adalah, sama-sama menciptakan ruang keberhasilan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Korelasi antara kemampuan dan usaha adalah, sama-sama menciptakan ruang keberhasilan." - Hendery Viloga Hildam (Wakep Dept. Seni Budaya)




















.
.
.





















Dengan cepat Yello menaiki motor Doy, lalu keluar dari kampus UNAY. Tanpa obrolan, hanya ada suara keramaian jalan, Doy nggak mau ngajak ngobrol Yello di atas motor, karena nggak mau mendadak goblok karena nanti bahasan-nya ngawur, kaya pas pulang dari angkringan dulu.

Akhirnya sampai di tempat makan dekat pertigaan arah kampus, Yello langsung turun dan melepaskan helmnya. Yello nggak sadar, ternyata ada rumah makan juga di sini.

"Ini tempat makan langganan gue," kata Doy, pamer dikit tempat makannya selama 2 tahun setengah alias makan disini sejak dirinya MABA.

"Nasi goreng?" tanya Yello.

Doy mengangguk lalu turun dari motornya. "Nggak suka nasgor?"

"Suka kok, gue suka apapun sih, asal yang layak dimakan aja," balas Yello, Doy cuma senyum tipis, lalu masuk ke rumah makan, dan memilih duduk paling pojok dekat jendela.

"Nasi goreng Pak Wok ini, paling enak se-antero daerah Sleman menurut gue," tambah Doy nyempetin ngasih review ke Yello sambil sibuk mainan ponsel.

"Ohhh gitu ... oh ya Kak Doy." Doy langsung ngangkat wajahnya, saat Yello manggil namanya.

"Hmmm?"

"Kenapa Kak Doy mengajukan diri menjadi presma, padahal jadi presma itu bukan hal yang sepele, bakalan sibuk banget." Secara random Yello bertanya membuat Doy terperangah.

"Wawancara nih?" tanya Doy, merasa di interview, Doy langsung meletakkan ponselnya di meja.

"Haha, ya daripada diem kan, mending ngobrol."

"Gue jadi presma karena merasa tertantang pengen ngerubah sistem BEM U, tau sendiri jamannya Kak Kai mimpin, ya walaupun oke-oke aja, tapi ambrul adul semua prokernya, nggak ada yang sesuai ekspetasi, kecuali acara GERA, itu aja mlempem, gue dateng nggak ada sejam langsung cabut saking boringnya tu acara, apalagi anggotanya semaunya sendiri, sumber daya manusianya nggak dimanfaatkan dengan baik, justru yang kerja keras cuma Kak Kai sama Kak Sega," jelas Doy.

Kalau soal speaking Doy emang jagonya, nggak melulu debat, tapi menyampaikan pendapat dan penjelasan juga bagus, apalagi si Doy join UKM Dema alias debat mahasiswa, pernah di kirim ke Jepang buat kompetisi disana, dan pulang sebagai juara 2. keren. Ngebacot sama Doy tanpa ilmu, ya kalah.

"Itu alasan gue jadi presma, bener-bener pengen menghidupkan organisasi ini, jadi lebih bermanfaat."

"Wah, keren sih, tapi sistem perengkrutan anggota dari rekomendasi itu sebenernya nggak efektif menurut gue Kak," kata Yello sambil bertepuk tangan kecil.

BEM U ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang