28| Berkawan Dengan Rasa √

4.7K 674 115
                                    

Jinu Wiyoko — Semester 5, Teknik Mesin, Jinu ini sosok yang tak kasat mata, alias anggota BEM U yang jarang nonggol, tugasnya selalu dilimpahkan ke sekretaris 2 karena dirinya juga sibuk kerja part time di bengkel temannya, namun Jinu itu adalah s...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jinu Wiyoko — Semester 5, Teknik Mesin, Jinu ini sosok yang tak kasat mata, alias anggota BEM U yang jarang nonggol, tugasnya selalu dilimpahkan ke sekretaris 2 karena dirinya juga sibuk kerja part time di bengkel temannya, namun Jinu itu adalah sosok pemasok makan untuk sekretaris 2 sebagai bentuk ganti rugi karena sering kerja sendiri.



























.
.
.




























Doy dan Jefion mendadak canggung saja setelah ditinggal Yello pulang ke kosannya. Keduanya kini masih duduk diruang tamu duduk saling berhadapan, Doy sibuk mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan sedangkan Jefion tampak diam membatu seperti patung pancoran.

"Em btw, kaki lo gapapa Doy?" tanya Jefion, mencoba meredakan suasananya biar tidak aneh.

Doy kontan mengangguk sembari menatap Jefion diiringi kedipan mata berkali-kali. "Ya gapapa, cuma masih belum bisa buat jalan."

"Kalo nggak bisa jalan ya pasti sakit."

"Ya emang sakit sih."

"Ge-we... es, ya," kata Jefion dengan wajah datar, tiba-tiba saja suasana tambah canggung, dan Doy seketika terkekeh.

"Geli gue Jef, aneh bener lo."

"Hahaha, iya sih, tapi cewek lo tahu lo kecelakaan?"

Doy sigap menggeleng lalu merilekskan duduknya. "Nggak tahu, Senja udah balik ke Depok setelah ujian selesai."

"Baiknya sih lo kabarin Senja, gue takut pas dia tahu kalo Yello yang ngurusin lo, bisa jadi salah paham."

"Santai aja Jef, Yello bukan orang yang bikin Senja salah paham kok."

"Tapi yang namanya cewek kan nggak ada yang tahu sama pikirannya, bisa aja Senja marah, kalau lo nggak ngasih tahu keadaan lo, terlebih bukan cewek lo sendiri yang ngurusin lo disini."

"Ya Jef, gue tahu, ntar kalau udah mendingan gue kasih tahu Senja, karena gue nggak mau bikin dia khawatir di hari liburnya, dan soal Yello yang ngurusin gue, gue juga nggak bermaksud ngerepotin dia dan bikin dia nggak jadi balik Solo."

"Ya gue cuma khawatir aja sih, takut jadi masalah ntar."

"Thanks Jef, udah khawatir," kata Doy, yang sebenarnya tahu maksud tersirat Jefion itu merujuk pada Yello.

Setelah itu hening menyelami beberapa menit, Jefion justru sibuk bermain ponsel sedangkan Doy hanya bengong sambil menatap langit-langit.

Sejujurnya, Doy tidak tahu apa yang membuat dirinya dan Jefion mendadak canggung dan aneh seperti ini, padahal sebelumnya juga biasa-biasa saja. Tapi terkadang Doy suka mikir, apakah sikap Jefion yang menjadi aneh itu didasari oleh Yello yang bisa dibilang Doy sangat over akrab dengan sang sekretaris. Karena bagaimana pun juga, rumor-rumor Jefion mendekati Yello itu sebetulnya benar.

BEM U ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang