20| Semesta Tak Berpihak √

5.2K 789 83
                                    

"Dua tiga naruh gelas di nampan, ya emang faktanya gue tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dua tiga naruh gelas di nampan, ya emang faktanya gue tampan." - Lukas Mahendra (Waket Biro PSDM)



























.
.
.
























Setelah mengantarkan Yello, Doy langsung kembali ke kos-annya sendiri.

Sampainya diruang tengah, ada Johnny yang tiduran di sofa sambil bermain ponsel, Doy memilih duduk di sofa tepat di depan Johnny.

"Dari mana Doy?" tanya Johnny yang menatap Doy sekilas.

"Habis makan," balas Doy sambil meletakan tas slempangnya di meja.

"Udah baikan sama Senja?"

"Gue makan sama Yello."

Johnny langsung bangun dan duduk tegap. "Gila lo, pacar lo masih marah malah main sama cewek lain."

"Nggak gitu John, lo tau gue sempet bikin masalah lagi sama Yello pas di Desa Labuh kemarin, dan ini baru baikan."

"Masalah apa lagi lo sama Yello?"

"Biasa, kadang gue nggak bisa kontrol mulut gue, jadi ya bikin Yello kesel."

"Dasar, hobi banget bikin masalah sama Yello, tapi yang bikin gue heran, kenapa lo malah ngajak baikan Yello dulu daripada Senja?"

"Ya karena ...." Doy terdiam, berpikir sejenak.

"Doy, lo nggak main mata kan, kalo Senja sampe tahu, nggak yakin gue lo aman di dunia ini."

"Gue juga bingung tadi, kenapa gue malah mentingin buat baikan sama Yello ketimbang sama cewek gue sendiri, ya mungkin baikan sama Yello itu penting karena dia sekretaris BEM U, kalo sampe ada masalah kan nggak enak kalo lagi diskusi, kalo Senja, jujur gue capek," jelas Doy lesu.

"Lo nggak kepikiran buat mutusin Senja kan?"

"Maksud gue, gue capek nyari cara gimana baikan sama Senja, orang kalau dia marah gue malah takut, serem, bawel dan rewel." Doy bergidik menceritakan sisi buruk pacarnya.

"Sinting lo, Doy," kata Johnny lalu kembali rebahan.

Doy mengambil tasnya lagi, namun Doy menyadari sesuatu, benar ponselnya Yello masih ditas slempangnya.

"Anjir, hpnya Yello masih gue bawa," kata Doy sambil memegang ponselnya Yello.

"Kok bisa?" Heran Johnny sedikit menoleh.

"Kebawa John, udah malem banget kalo dibalikin sekarang, besok aja kali ya."

"Ntar kalo ada apa-apa gimana? Hp itu penting bego, bisa-bisanya kebawa," kata Johnny.

Doy memijat keningnya yang mulai pening. "Udah lah gue balikin besok aja, gue capek mau tidur."

"Ntar masalah lagi."

BEM U ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang