Tolong tanyakan pada Tuhanmu
Bolehkah aku yang bukan umatnya mencintai hambanya?Bila memang cinta ini salah
mengapa kita yang harus terjatuh terlalu dalam- Elmatu -
•~•~•~•~•
Alya, Seano, Alta, Raffa, dan Shifa sedang berkumpul di rumah Si Kembar yang luasnya sama seperti lapangan terbang pesawat. Rumah Alex dan Lexa selalu menjadi tempat favorit saat kumpul, tempatnya luas untuk mereka yang begajulan, apalagi stok makanan yang gak perlu diragukan lagi.
Sekarang mereka sedang duduk lesehan di pinggir kolam renang ditemani lagu Peri Cintaku yang mengalun syahdu. Entah kenapa Alta memilih lagu ini untuk diputar, alhasil terciptalah suasana sendu di malam minggu kali ini.
"Lagi galau lu, Tong?" Alex menyenggol lengan Alta yang daritadi khusyuk menikmati setiap lirik Peri Cintaku, bahkan matanya pun terpejam saking menghayati.
"Hmm," balas Alta membuat semua orang menoleh padanya. Alta yang pecicilan dan rada sengklek ternyata bisa galau juga.
"Kenapa sih? Cerita dong." Shifa menggeser duduknya mendekat kearah Alta dan diikuti oleh yang lain. Semua sudah duduk manis berpangku dagu di depan Alta, persis seperti mendengarkan Pak Ustad ceramah.
"Apa sih kalian?! Jauh-jauh sana, hus!"
Alta mengibaskan tangan dengan maksud mengusir teman-temannya yang sudah kepo tingkat akut."Cerita aja elah!" desak Raffa yang disetujui oleh yang lain.
"Huh, yaudah deh. Jadi gini ..." Alta menarik napas panjang sebelum melanjutkan ceritanya.
"Gue ... lagi suka sama cewek, tapi ..." lagi-lagi Alta menjeda ceritanya, membuat manusia-manusia kepo di hadapannya ini mulai menyondongkan badan kearahnya.
"... gue sama cewek itu beda agama."
Teman-temannya manggut-manggut mengerti.
"Bukannya udah biasa?" tanya Seano dengan santainya.
"Yah, lu mah, gausah diingetin juga kali!" Alta melempar sebiji kacang dan mendarat tepat di dahi Seano. Seano hanya diam sambil mengelus pelan dahinya yang baru saja kena timpuk.
"Tapi gak tau kenapa, kali ini beda aja rasanya," lanjut Alta yang lagi-lagi membuat teman-temannya manggut-manggut.
Alta yang mulai jengkel karena teman-temannya hanya manggut-manggut memercikan air dari kolam renang ke wajah temannya satu persatu.
"Saran kek, jangan manggut-manggut doang kayak hiasan dashboard!"
"Ya, gimana? Kalo urusannya udah beda agama sih susah," kata Alya yang disetujui yang lain.
"Nah, bener tuh," Lexa yang daritadi diam akhirnya ikut menimpali.
"Yaudahlah, pusing gue," kata Alta frustasi sambil mengusap wajahnya kasar.
Seano menggeser duduknya kesebelah Alta yang sedang dilanda kegalauan lalu menepuk pundak Alta tiga kali, "percaya deh, kalau jodoh gak kemana. Usaha aja dulu, siapa tau nanti kedepannya ada jalan."
"MASOKK!!" teriak Alta sambil mengangkat jempolnya tinggi-tinggi, teman-temannya yang lain hanya geleng kepala melihat tingkah manusia setengan alien ini. Baru semenit yang lalu Alta diam dan tenang karena galau, sekarang sudah begajulan gak jelas.
"Woy, yang mau ke Samarinda, bawain oleh-oleh dong." Raffa noel-noel lengan Alya, Seano dan Alta bergantian.
"Yoi, udah gue pikirin. Oleh-olehnya dijamin top, susah soalnya nangkepnya," kata Alya sambil nyelonjorin kakinya yang kesemutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seano Magara✓
Teen FictionRanalya Syakilla, perempuan lugu nan polos yang kerap diajak bercanda oleh takdir. Dia perempuan sederhana, tapi rumit hidupnya. Dia perempuan yang hanya ingin cinta, tapi tidak pernah mendapatkannya. Hingga suatu hari tanpa disengaja, seseorang pe...