H-91: Nilai

2 0 0
                                    

Seseorang tergantung siapa temannya. Lingkungan mempengaruhi akhlaknya. Kebiasaan mempengaruhi karakternya.

Sepanjang perjalanan dikasih kesempatan mentransfer ilmu pada generasi bangsa, akulah yang banyak belajar.

Belajar melatih sabar. Belajar melatih untuk merenda bahagia. Belajar mengolah rasa agar tak ada sesiapapun yang terzholimi.

Belajar sabar, dari ketidaksiapan mereka menerima materi yang kusampaikan. Melatih untuk merenda bahagia dari celetukan-celetukan yang tak pernah terlintas alam bawah sadarku yang lebih dewasa secara usia dari mereka.

Sedang tentang mengolah rasa, seringkali kondisi batin mempengaruhi perasaan saat berhadapan dengan siswa over-aktif atau siswa dengan karakter kinestetik dalam menyerap pelajaran. Tanpa sadar, kondisi itu mempengaruhi pula pada anak yang audiotik dan visualistik, yang harusnya mereka merekam suara dan gambar dalam memori otaknya untuk menyerap pelajaran.

Ah,
Menilai diri memang bukan tentang siapa yang paling banyak rakaat shalatnya, paling banyak sedekahnya, pun puasanya. Tapi siapa yang paling bisa bermanfaat bagi orang lain.

Bukankah kita manusia biasa? Tempatnya lalai lupa? Budaknya nafsu dan egoisme?

Dan, lagi-lagi:

"Nilai kita, kita yang ciptakan. Menjadi lebih mulia dari malaikat atau lebih terlaknat dari setan." (Ana Nasir)

100 Hari Menuju Ramadhan 1441 HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang