H-83: Budak Nafsu

1 0 0
                                    

Aku selalu percaya sebenarnya manusia sudah diciptakan sesuai porsinya. Bukankah suratan takdirnya telah tertulis dalam kitab lauhul mahfuzh?

Sejatinya manusia hanyalah seorang abdi, tugasnya sebagai khalifah di muka bumi, pertanggungjawabannya kepada yang Mencipta bumi beserta seluruh isinya.

Tapi kemudian ada manusia yang menentang arus, karena lebih mempertuhan nafsunya ketimbang yang menganugrahkan nafsu tersebut.

Satu kali, kita akan diterpa pada kondisi harus menyelesaikan banyak masalah dalam satu waktu. Sebenarnya bukan karena kita salah. Tapi karena kita sedang diuji untuk naik kelas.

Dan ...
Setiap peserta ujian memang tak semestinya semua lulus dari ujian. Tapi peluang untuk lulus dan naik kelas selalu ada, bukan?

Kita semua bukan lebih baik, sehingga nafsu kita begitu mempertuhankan akal. Hanya saja Allah sedang menutupi sisi buruk kita.

Dan,

"Berhenti mengkepoin kehidupan orang dari sisi luarnya, karena sewaktu-waktu kau bisa menemukan sisi hitamnya, hingga kau sulit memaafkannya." (Ana Nasir)

100 Hari Menuju Ramadhan 1441 HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang