H-55: Turbulasi Komunitas

1 0 0
                                    

Sebenarnya pengen bahas fluktuasi yang pasti terjadi dalam sebuah jamaah. Tapi khawatir, bahasannya jadi sangat berat karena mengutip kata Jamaah, heheh.

Semoga maksudnya tetap tersampaikan.

Sejatinya, dalam sebuah komunitas kita akan dihadapkan dengan banyak kepala. Jika dalam komunitas makhluk hidup, hubungan timbal baliknya bukan hanya untuk sejenis populasi, tapi banyak populasi sekaligus. Begitulah kalau boleh membuat pengandaian realitasnya.

Dalam lingkungan akan ada populasi Singa yang bijaksana namun menyembunyikan taring dan cakarnya, sehingga ia disegani. Ada populasi kancil, yang meski lincah dan selalu ingin tampil di depan, pola pikir labilnya seringkali membahayakan banyak orang. Ada populasi burung yang jadi informan ibarat burung hud hud di zaman nabi Sulaiman as.

Keadaan ini pasti akan menghasilkan turbulasi, fluktuasi dan poli-dualisme gelombang yang menguji kedewasaan setiap member komunitas di dalamnya.

Maka yang berjiwa singa, harus siap menurunkan standarnya untuk bisa selaras dengan kancil, dan meringankan langkahnya untuk bisa terbang jauh bersama burung. Semua itu demi tercapainya visi misi bersama, tujuan bersama dan eksistensi komunitas yang dibangun.

Tapi ...
Untuk memilih pasangan hidup agaknya tak bisa begitu. Udah banyak yang pesan agar cari yang sekufu. Sepemahaman dalam akidah, setarap dalam hal pendidikan, persamaan dalam budaya dan adat, sampai background ekonomi keluarga. Eh, kok jadi bahas ini?

Selamat hari jumat, yaumul barakah. Semoga shalawat menjadi wasilah doa-doa kita, dan semakin kuat keimanan untuk men-Tauhid-kan Allah saja.

100 Hari Menuju Ramadhan 1441 HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang