H-70: Porsi

1 0 0
                                    

Apa yang menurut kita baik. Belum tentu baik menurut Allah. Dan yang baik menurut Allah, sudah pastilah yang terbaik.

Begitu juga, pas kemaren sempat dengar tausiyahnya Ustadz Oemar Mita, Lc. Semacam pembicaraan seorang ikhwan yang ditolak akhwat.

A: Akhi, kok berani-beraninya akhwat itu menolak antum. Antum kan orang baik?
B: Mungkin ana memang orang baik, tapi ana tidak baik untuk dia.

Nah,
Jadi ini perkara porsi. Seekor ayam dimakan sendiri oleh kebanyakan orang di daerah timur tengah. Tapi kita di Indonesia bisa untuk makan 10 - 15 orang. Porsinya beda.

Pun, jika bicara porsi, maka yang faham dengan kondisi kita, yah kita sendiri. Tapi jangan pernah abaikan Allah Yang Maha Tahu. Sebab itu tadi, seringkali akal kita tak mampu menjangkau apa yang udah Allah tetapkan sebagai takdir kita.

Sejatinya, mengimani takdir memang sulit diterima akal. Nafsu kita akan mempertanyakan peran ikhtiar? Jika sudah ditetapkan tidakkah lebih baik berpangku tangan? Dan sebagainya.

Insyaflah,
Sejatinya kita cuma ciptaan. Jika dunia panggung sandiwara, kita hanya sedang berlakon dengan skenario yang sudah tertulis. Sebab kita hamba yang tertawan, maka jangan pernah merasa bisa merasionalkan apa-apa yang menjadi hak veto-Nya Sang Penawan.

100 Hari Menuju Ramadhan 1441 HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang