Setiap pekerjaan akan memerlukan energi. Semua orang sepakat bahwa supply energi didapat dari makan.
Udah makan hari ini?
Aku orang yang paling suka lupa makan. Maaf, ya calon suami, eh.
Dan suka kesal juga kalo ketemu orang, basa-basinya nanya, "Udah makan?"
Makin kesal lagi kalo ternyata bukan niat ngajakin makan, hahah.
Lima puluh sembilan hari sejak hari ini, selama sebulan dalam masa dua belas bulan yang disediakan, kita akan dicegah makan di siang hari. Secara ilmiah, puasa sudah banyak diteliti sebagai langkah paling efektif untuk mengistirahatkan organ percernaan. Pun, pasien yang akan menghadapi pemeriksaan tertentu dianjurkan puasa untuk beberapa jam.
Dulu pas zaman masih mahasiswa, budak praktikum, puasa senin kamis sampek puasa daud jadi pilihan, karena sakin sakralnya prosesi makan.
Aku enggak ada elergi tertentu. Cuma banyak cara mengolah makanan yang enggak suka. Penyajian makanan paling menentukan selera. Anti sama cabe walaupun Mandailing aseli.
Karena itu juga, kadang suka lupa kapan terakhir kali makan nasi. Meski gitu, aku warga negara +62 . Hmmm
Sekira akan melakukan perjalanan naek KA, aku lebih milih bawa makanan untuk dinikmati sepanjang perjalanan, dibanding harus makan sebelum berangkat. Bisa ketinggalan kereta soalnya.
Banyak yang bilang, aku kayak ular. Makan sekali untuk stok berhari-hari. Wadidaw
Padahal enggak gitu kali juga. Sekira waktunya sempit, emang suka cari alternatif lain. Sayang kan, banyak orang yang enggak bisa makan. Kitanya malah buang-buang makanan.
Di Gaza, tuh. Ramadhan bakal banyak anak-anak yang sahur di dunia, tapi bukanya di surga.
Hiks,
Enaknya siang ini makan apa ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
100 Hari Menuju Ramadhan 1441 H
De TodoIni hanyalah tulisan random di masa penantian 100 hari sebelum masuk Ramadhan 1441 H. Di bagian akhir justru bagian dari ke-gabutan karena mau enggak mau harus #dirumahaja selama masa Pandemi Covid-19 Selamat menyesap kenikmatannya.