Satu-satunya familia terong-terongan yang membangkitkan selera makanku adalah terong ungu. Dulu taunya, enak kalo disambal lado pakek teri Kacang. Masakan mama, makin mantap.
Rupanya, pertama kali makan Ayam Penyet kok teheran liat ini buah sayur digoreng pakek tepung.
Sebelumnya kalo makan sambal terong, always ada sayurnya lagi. Tapi dari si ante Nurfika Rani Siregar jadi terbiasa untuk enggak nambah sayur lain.
"Terong itu sayur Sanah, ngapain masak sayur lagi," katanya.
Pas lagi exited coba-coba menu masakan, tau kalo terong ini enak juga kalo di gulai kare. Hmmm... selama ini taunya yang di kare itu daging kambing.
Well,
Kalo mama liat hasil kreasiku ini. Pasti dia bakal senyum aja dan untuk menghargai ditambahkan ke piring makannya.Kalo adek Ustadz awak si Muhammad Taufiq Rizky Nasution jangan tanya. Udah pasti dia bilang, "Inilah masakan anak kos, asal jadi aja."
Hahah
Padahal enggak segitunya juga kali, ya. Secara kan aku masak cuma untuk makan sendiri, belum ada lambung lain untuk tempat percobaan. Hahah
Yok, makan terong. Selain nambah imunitas menghalau Corona, insyaallah akan membantu menangkal berkembangnya sel kanker dalam tubuh. Apalagi perempuan, yang resiko terkena kankernya lebih besar.
Eh, bapak-bapak juga. Mengurangi resiko serangan jantung.
KAMU SEDANG MEMBACA
100 Hari Menuju Ramadhan 1441 H
RandomIni hanyalah tulisan random di masa penantian 100 hari sebelum masuk Ramadhan 1441 H. Di bagian akhir justru bagian dari ke-gabutan karena mau enggak mau harus #dirumahaja selama masa Pandemi Covid-19 Selamat menyesap kenikmatannya.